Apa Itu Logical Fallacy? Ini Arti, Jenis-jenis, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Apa Itu Logical Fallacy? Ini Arti, Jenis-jenis, dan Contohnya

Azkia Nurfajrina - detikEdu
Sabtu, 27 Jul 2024 06:00 WIB
Ilustrasi Berpikir Logis
Ilustrasi mengetahui logical fallacy. Foto: detikcom/thinkstock
Jakarta -

Dalam dunia filsafat dikenal istilah logical fallacy. Dalam bahasa Indonesia, logical fallacy artinya kesalahan dalam penalaran atau kekeliruan logika. Singkatnya, logical fallacy adalah argumen yang mengandung penalaran yang salah.

Kesalahan berlogika ini penting dimengerti agar kita tidak mudah dijebak maupun dimanipulasi oleh ahli retorika yang tampak meyakinkan dari luar. Jika kesalahan argumen ini tidak dipahami, ada kemungkinan kebenaran atau fakta bakal tertutupi sehingga yang tersebar hanyalah kebohongan. Simak lebih lanjut mengenai pengertian dan jenis-jenis logical fallacy berikut ini.

Pengertian Logical Fallacy

Mengutip buku The Logical Fallacies: Kesalahan Berlogika Yang Dianggap Berpikir Kritis oleh Siti Nur Indasah, kata fallacy berasal dari bahasa Latin "fallacia" yang berarti tipuan, penipuan, atau penipu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Logical fallacy adalah argumen tipuan atau salah yang tampak kuat dan meyakinkan karena persuasi psikologis. Padahal, argumen tersebut terbukti salah setelah melalui penalaran dan pemeriksaan lebih lanjut.

Kesalahan logika juga dapat diartikan sebagai penilaian atau argumen berdasarkan pemikiran logis yang buruk, kesalahan dalam penalaran, atau kesalahan dalam menyusun logika berpikir yang tepat dalam sebuah argumen.

ADVERTISEMENT

Kesalahan logika bisa terjadi akibat manusia tidak disiplin dalam mengolah pemikirannya, baik secara sadar maupun tidak. Logical fallacy dapat pula terjadi karena kemampuan intelektual yang kurang sehingga secara tidak sengaja terjadi kesalahan nalar.

Namun, orang berintelektual tinggi juga tak sedikit yang sengaja menggunakan logical fallacy untuk memperkuat argumen, memperkuat orang lain, atau melakukan sebuah pembenaran. Hal ini bisa dijumpai pada forum debat atau diskusi sehingga membuat pihak yang berargumen kehilangan fokus mengenai topik yang dibahas.

7 Jenis Logical Fallacy yang Umum

Dilansir Hubspot dan Scribbr, berikut beberapa jenis kesalahan logika yang umum ditemukan dalam diskusi, media, sampai esai:

1. Straw Man Fallacy

Kesalahan ini terjadi ketika lawan bicara terlalu menyederhanakan atau salah mengartikan argumen sehingga membuatnya seakan sepele dan mudah dibantah.

Contoh straw man fallacy pada petikan dialog berikut:

John: "Saya pikir kita harus menyewa seseorang untuk mendesain ulang situs web kita."

Lola: "Maksudmu kita harus menghabiskan uang untuk sumber daya eksternal alih-alih membangun tim desain internal? Itu akan merugikan perusahaan kita dalam jangka panjang."

2. Bandwagon Fallacy

Bandwagon fallacy terjadi ketika seseorang mendasarkan validitas argumennya pada seberapa banyak orang yang percaya atau melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, sesuatu diklaim pasti benar hanya karena itu adalah hal atau pendapat populer. Padahal, popularitas saja tidak cukup untuk memvalidasi suatu argumen.

Contoh bandwagon fallacy: "Banyak orang percaya bahwa yoga membantu kita untuk berhubungan dengan jati diri kita yang sebenarnya. Oleh karena itu, yoga merupakan cara terbaik untuk berhubungan dengan jati diri kita yang sebenarnya."

3. Appeal to Authority Fallacy

Appeal to authority fallacy mempercayai argumen yang dianggap benar oleh orang yang lebih berkuasa dan diyakini oleh orang lain. Hal ini disebut pula banding otoritas palsu atau sesuatu yang belum tentu kebenarannya tapi diakui dan dianggap benar.

Contoh appeal to authority fallacy: "Seorang kakak ipar mengatakan kepada adik iparnya yang baru bahwa setiap berkunjung ke rumah ibu mertua alangkah baiknya membawakan makanan kesukaannya, yaitu opor ayam. Dalam hal ini, sang adik harus memenuhi keinginan kakak iparnya karena merasa tidak memiliki alasan untuk menolak. Padahal, tidak menutup kemungkinan ibu mertuanya menginginkan makanan yang lain."

4. False Dilemma Fallacy

Kesalahan logika ini terbilang menyesatkan dengan menyajikan isu kompleks dalam bentuk dua sisi yang pada dasarnya saling bertentangan. Contoh false Dilemma fallacy: "Kita bisa menyetujui rencana Fadil atau membiarkan proyek itu gagal. Tidak ada pilihan lain."

5. Hasty Generalization Fallacy

Kekeliruan ini terjadi ketika seseorang menarik kesimpulan yang luas berdasarkan bukti yang tidak mampu atau tidak cukup. Dengan kata lain, kesimpulan tentang suatu hal terlalu terburu-buru diambil dan hanya didukung beberapa atau tidak cukup bukti yang jelas. Adapun argumen potensial lain justru diabaikan.

Jika ditemui kesalahan ini, maka biasanya sering terjadi kesalahan yang berkelanjutan. Contoh sederhana hasty generalization fallacy: "Kambing etawa menghasilkan susu."

Penjelasan: Kalimat tersebut merupakan sebuah kebenaran yang diterima secara umum. Akan tetapi lebih baik mengatakan, "Beberapa kambing etawa menghasilkan susu." Hal ini lantaran kambing etawa jantan tidak menghasilkan susu.

6. Red Herring Fallacy

Red herring fallacy adalah kekeliruan yang disengaja untuk menyesatkan dan mengalihkan perhatian khalayak dengan mengemukakan isu yang tidak berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Dengan kata lain, ini dilakukan untuk mengganti pokok bahasan dan mengalihkan perhatian ke hal lain.

Contoh red herring fallacy: "Sehubungan dengan dakwaan korupsi yang baru-baru ini saya terima, mari kita perjelas apa yang sebenarnya penting: pengangguran! Kita benar-benar perlu fokus pada penciptaan lapangan kerja, dan berdasarkan rencana 10 poin saya, inilah yang dapat kita capai ..."

7. Slippery Slope Fallacy

Kesalahan logika ini terjadi ketika seseorang meyakini bahwa langkah atau tindakan awal bakal menyebabkan serangkaian kejadian yang mengakibatkan perubahan drastis atau hasil yang tidak diinginkan. Di sisi lain, tidak ada bukti yang yang dapat membuktikan bahwa reaksi berantai itu akan benar terjadi.

Contoh slippery slope fallacy: "Pemerintah seharusnya tidak melarang narkoba. Kalau tidak, pemerintah juga harus melarang alkohol dan rokok. Lalu, gula dan junk food juga harus diatur. Yang terjadi kemudian, pemerintah akan memaksa kita untuk berolahraga setiap hari! Pada akhirnya, pemerintah akan mengendalikan setiap aspek kehidupan kita!"

Nah, itu tadi penjelasan arti logical fallacy dalam filsafat beserta jenis-jenis yang umum dan contohnya. Pengetahuan logical fallacy ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak mudah terjebak dalam kesalahan pikir dan pendapat populer.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads