Sejak kecil kita telah mengenal bintang dengan jumlah yang sangat banyak melalui lagi. Saking banyaknya, mungkin bisa tak terhitung. Namun, tahukah detikers bahwa bintang yang setiap malam kita lihat di langit berasal dari masa lalu?
Apa maksudnya bintang berasal dari masa lalu? Yap! ternyata selama ini, bintang-bintang yang bekerlip indah di langit malam, bukan berasal dari waktu yang sama dengan saat kita melihatnya.
Selain itu, bintang juga tak selamanya berkerlip. Ini artinya, suatu saat ini bintang yang ada di langit akan redup dan mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bintang yang Kita Lihat Berasal dari 4.000 Tahun Lalu
Astronom radio di Pusat Astrofisika Jodrell Bank di Universitas Manchester, Dr Alastair Gunn, mengatakan bahwa bintang yang kita lihat dengan mata telanjang, datang dari 4.000 tahun lalu.
"Semua bintang yang dapat Anda lihat dengan mata telanjang terletak dalam jarak sekitar 4.000 tahun cahaya dari kita. Jadi, paling banyak, Anda melihat bintang seperti yang muncul 4.000 tahun yang lalu," ucapnya dalam BBC Science Focus, dikutip Selasa (2/7/2024).
Dr Alastair menjelaskan, suatu saat bintang-bintang itu akan mati. Para astronom memperkirakan bahwa tingkat kematian bintang yang terlihat di Bima Sakti kita adalah sekitar satu bintang setiap 10.000 tahun.
Ini juga berarti bahwa bintang yang kita lihat di langit malam, kemungkinan belum ada bintang yang sudah mati.
"Jadi mengingat kita hanya bisa melihat 4.000 tahun ke belakang, kecil kemungkinannya (meski bukan tidak mungkin) ada di antara mereka yang sudah mati," ungkapnya.
Kenapa Objek dari Masa Lalu Baru Terlihat?
Objek masa lalu baru terlihat karena kecepatan cahaya yang terbatas. Jadi saat kita menatap ke langit malam, maka kita sedang melihat ke masa lalu, menurut keterangan yang dikutip dari Forbes.
Misalnya, kita melihat bintang terang Sirius yang berjarak 8,6 tahun cahaya. Artinya, cahaya yang menyinari mata kita pada malam ini telah menempuh perjalanan selama 8,6 tahun.
Dalam hal ini, semakin kita melihat objek yang lebih jauh di luar angkasa, maka efeknya menjadi semakin besar.
Sampai saat ini, objek terjauh yang pernah dilihat manusia adalah galaksi HD1, yang berjarak sekitar 13,3 miliar tahun cahaya. Ini berarti kita mengamatinya sebagaimana keberadaannya di alam semesta awal.
Menurut pakar, HD1 mungkin terbentuk tidak lama setelah Big Bang, pada saat banyak unsur kimia belum terbentuk. HD1 dideteksi oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb, sehingga para ilmuwan bisa melihat lebih jauh ke masa lalu dan mengamati peristiwa yang terjadi di masa lalu di galaksi yang sangat jauh.
(faz/nwk)