Zona megathrust di Indonesia bukanlah hal yang baru. Zona sumber gempa tersebut sudah ada sejak jutaan tahun lalu ketika terbentuk rangkaian busur kepulauan Indonesia.
Zona megathrust terletak di zona subduksi aktif, yaitu subduksi sunda yang mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba. Kemudian subduksi Banda, subduksi lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi lempeng Laut Filipina, dan subduksi utara Papua.
Dikutip dari BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini segmen zona megathrust Indonesia sudah bisa dikenali potensinya. Seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust dikatakan sebagai gempa megathrust dan tak selalu berkekuatan besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber Gempa Megathrust
Dilansir dari EOS Science News by American Geophysical Union, gempa megathrust terjadi akibat pecahnya batas lempeng yang terjadi di bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu, khususnya di zona subduksi. Kondisi tersebut mengakibatkan gerakan relatif antar lempeng tidak terbendung dan tekanan terakumulasi di area dua lempeng saling terkunci, yang akan dilepaskan melalui gempa dahsyat yang disebut megathrust.
Menurut laman EOS Science News by American Geophysical Union, gempa bumi berkekuatan sangat besar yang terjadi di zona subduksi atau zona megathrust. Sumber gempa megathrust sendiri biasanya ada di bawah laut, sehingga sulit mengamatinya dengan rinci menggunakan pengukuran seismik, geodesi, dan geologis.
Dampak Gempa Bumi
Gempa bumi bisa menimbulkan dampak yang menghancurkan. Dikutip dari BPBD Jawa Timur, berikut ini dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh gempa bumi:
- Kerusakan struktural
- Hilangnya nyawa dan cedera
- Tsunami
- Tanah longsor dan runtuhnya tanah
- Kerusakan lingkungan
Itulah penjelasan mengenai gempa megathrust dan dampak gempa bumi. Selamat belajar!
(nah/nah)