Aktivitas sekolompok macan dahan kalimantan (Neofelis diardi borneensi) terekam kamera tersembunyi milik Orangutan Foundation di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Macan dahan kalimantan adalah salah satu spesies yang terancam punah.
Sebelumnya, hewan ini sudah pernah difilmkan di alam liar, namun ini adalah pertama kalinya peneliti melihat keluarga macan dahan kalimantan dengan induk dan dua anaknya.
Orangutan Foundation telah memasang kamera tersembunyi di sepanjang hutan untuk merekam hewan yang berada dalam kawasan tersebut. Rekaman kamera tersebut memperlihatkan seekor induk macan dahan kalimantan beserta kedua anaknya yang masih kecil berjalan mengarah ke kamera, Selasa (9/6/24) pukul 13.53 WITA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video yang berdurasi 20 detik di saluran Youtube Orangutan Foundation menampilkan hewan ini membuat Manajer Peneliti yakni Yoga Perdana, menganggapnya sebagai kabar baik.
Dalam laman resmi Orangutan Foundation, Yoga Perdana yakni Manajer peneliti mengungkapkan jika video tanggal 9 April ini, "sebagai salah satu yang paling langka ditemukan, melihat betina dan anaknya memberi bukti jika hewan ini sehat dan aktif bergerak."
Macan Dahan Kalimantan yang Langka dan Terancam Punah
Yoga perdana juga mengatakan jika hewan ini adalah pemburu ulung yang memiliki peranan penting untuk menjaga ekosistem.
Dikutip dari IFLScience, diketahui jika hewan ini sebenarnya sulit ditemukan bahkan terancam punah, pada tahun 2007 saja jumlahnya hanya antara 5.000 dan 11.000 macam di Kalimantan, dan diperkirakan jika jumlahnya sekarang sudah menurun.
Akibat hilangnya habitat karena penggundulan hutan mengakibatkan jumlah populasinya menurun sebanyak kurang dari sepertiga dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk itu, Orangutan Foundation menyatakan jika macan dahan kalimantan adalah spesies yang terancam punah menurut Daftar Merah Spesies Punah IUCN.
Tak hanya spesies macan ini, salah satu hewan yang terancam punah juga adalah orang utan karena permintaan akan minyak sawit dan kayu mengakibatkan hilangnya habitat mereka dan penggundulan hutan terus terjadi.
Macan Dahan Kalimantan dan Sumatera Berasal dari Satu Nenek Moyang
Berdasarkan asal usul genetik, macan dahan Kalimantan dan macan dahan Sumatera diketahui memiliki nenek moyang yang sama yakni kucing liar daratan, namun sudah terpisah sekitar 1,4 juta tahun yang lalu.
Kini diketahui jika kedua macan ini pun juga telah berpisah sekitar 11.700 tahun yang lalu atau pada masa Pleistosen. Hal ini akibat dari perubahan iklim dengan adanya gelombang pendinginan dan pemanasan global, yang pada akhirnya memisahkan kedua wilayah ini.
Perpecahan subspesies ini awalnya terkait dengan letusan dahsyat yang pernah terjadi di gunung berapi Toba di Sumatera sekitar 74.000 tahun yang lalu.
Jadi setelah letusan gunung Toba, macan dahan kalimantan masih menjelajahi Sumatera selama permukaan air laut yang rendah, tetapi ketika naiknya permukaan yang menyebabkan kedua kawasan ini berpisah, mengakibatkan kedua macan dahan ini berevolusi menjadi subspesies yang berbeda.
(pal/pal)