Teori atom adalah salah satu teori yang digunakan untuk mengenali sifat dari suatu benda, penemu teori atom adalah seorang dari Yunani, yakni Democritus dan dikembangkan oleh beberapa ilmuwan.
Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Kimia dari Kemdikbud dan berbagai sumber lainnya, teori atom yang menggunakan model pertama adalah teori atom John Dalton, kemudian dikembangkan lagi oleh JJ Thomson, Rutherford, Niels Bohr, hingga teori atom mekanika kuantum.
Berikut perkembangannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teori Atom John Dalton
John Dalton (1776-1844) adalah ilmuwan pertama yang mengemukakan model atom. Hipotesis model atom (1803) digambarkan sebagai bola pejal seperti tolak peluru.
Teorinya didasarkan pada anggapan, yaitu:
- Semua materi tersusun dari partikel-partikel sangat kecil yang disebut atom.
- Setiap unsur yang sama tersusun dari atom-atom yang sama, sedangkan unsur yang berbeda tersusun dari atom yang berbeda.
- Setiap atom tidak dapat diciptakan, dibelah, atau dimusnahkan.
- Setiap molekul terbentuk dari dua atom atau lebih yang sama atau tidak sama dan molekul ini merupakan bagian senyawa terkecil yang tidak dapat dibelah lagi.
- Beberapa atom dapat membentuk beberapa macam molekul yang disebabkan perbandingan jumlahnya berbeda.
Tetapi teori atom Dalton ini tidak dapat menjelaskan bagaimana atom sebagai bola pejal dapat menghantarkan arus listrik. Padahal, listrik adalah elektron yang bergerak dan hal itu tidak sempat dibuktikannya.
Secara garis besar, teori atom Dalton memiliki kelemahan, yaitu:
- Masih ada partikel subatomik yang menyusun atom (proton, neutron, elektron)
- Atom-atom dari unsur yang sama dapat mempunyai massa yang berbeda.
- Tidak mengenal muatan/ sifat listrik materi sehingga tidak bisa menjelaskan bagaimana cara atom dapat berikatan.
- Beberapa unsur tidak terdiri dari atom-atom melainkan molekul, seperti molekul unsur terbentuk dari atom sejenis dengan jumlah tertentu.
Teori Atom Thomson
Pada tahun 1898, seorang fisikawan Inggris yaitu Joseph John Thomson membuat proposal tentang model atom setelah menemukan kelemahan pada teori atom John Dalton. Model tersebut dikenal sebagai model atom "plum-pudding."
Menurut Thomson, atom terdiri dari muatan positif yang merata pada sebuah struktur mirip bola dengan elektron menempel pada bola tersebut.
Dalam hal ini, elektron berfungsi menetralkan atom. Model atom Thomson ini dapat dibayangkan seperti kue onde-onde dimana bulatan onde-onde adalah bermuatan positif, sedangkan biji wijen adalah elektron yang bermuatan negatif.
Teori atom JJ Thomson juga memiliki kekurangan, yaitu tidak adanya lintasan elektron dan tingkat energi, dan tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam atom.
Teori Atom Rutherford
Teori atom ini ditemukan oleh Ernest Rutherford setelah melihat adanya kelemahan pada model atom JJ Thomson. Setelah melakukan percobaannya, menurutnya muatan listrik positif dan sebagian besar massa sebuah atom akan berkumpul pada satu titik positif sebagian besar massa sebuah atom, akan berkumpul pada satu titik di tengah-tengah atom yang disebut inti atom.
Di luar inti atom pada jarak yang relatif jauh, elektron-elektron beredar mengelilingi inti dalam lintasan sama seperti planet-planet yang beredar mengelilingi matahari dalam tata surya.
Rutherford berjasa mengenalkan konsep atom lintasan atau kedudukan elektron yang kelak disebut dengan kulit atom. Namun model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Teori Atom Niels Bohr
Ahli fisika di Denmark yaitu Niels Bohr adalah ilmuwan pertama yang mengembangkan teori struktur atom pada tahun 1913, pengamatan yang dilakukannya menghasilkan beberapa teori, yaitu:
- Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
- Elektron bisa berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
- Elektron akan menyerap energi pada lintasan yang lebih tinggi.
- Elektron akan memancarkan energi pada lintasan yang lebih rendah.
Pada model atom ini, terdapat kulit-kulit elektron yaitu kedudukan elektron pada tingkat energi tertentu. Atom terdiri dari beberapa kulit yang elektron dapat berpindah tempat.
Elektron-elektron yang berputar mengelilingi inti atom berada pada lintasan atau tingkat energi tertentu yang dikenal sebagai kulit atom. Teori inilah yang kemudian digunakan untuk menentukan konfigurasi elektron suatu atom.
Teori Atom Mekanika Kuantum
Model atom modern yang diyakini sekarang telah disempurnakan oleh Erwin Schrodinger pada 1926 dikenal dengan teori atom mekanika kuantum.
Schrodinger menjelaskan partikel tak hanya gelombang, melainkan gelombang probabilitas. Kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti melainkan gelombang probabilitas.
Werner Heisenberg juga mengembangkan teori mekanika kuantum dengan prinsip ketidakpastian. Prinsip tersebut kurang lebih berbunyi:
"Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom."
(pal/pal)