Kinerja Kognitif Wanita Lebih Baik Saat Fase Menstruasi, Benarkah?

ADVERTISEMENT

Kinerja Kognitif Wanita Lebih Baik Saat Fase Menstruasi, Benarkah?

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 18 Jun 2024 15:00 WIB
Young woman holding menstruation calendar serious face thinking about question, very confused idea
Ilustrasi wanita. Foto: Getty Images/iStockphoto/AaronAmat
Jakarta -

Perempuan yang tengah menstruasi biasanya identik dengan perubahan situasi hatinya yang drastis atau mood swing. Namun, sebuah studi baru-baru ini mengungkap bahwa kinerja kognitif perempuan lebih baik saat fase tersebut.

Riset dari University College London dan Institute of Sport, Exercise & Health (ISEH) mengungkap perempuan bisa melakukan tugas kognitif tertentu lebih baik selama menstruasi, demikian dikutip dari BBC Science Focus.

Dalam penelitian, dilibatkan 241 peserta perempuan. Mereka melakukan serangkaian tes kognitif yang dirancang untuk mensimulasikan proses mental yang umum dalam olahraga tim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, wajah mereka juga dinilai saat tersenyum, mengedipkan mata, dan reaksi lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengukur penghambatan, perhatian, waktu reaksi, dan kognisi spasial.

ADVERTISEMENT

Kemudian, peserta diberikan sebuah aplikasi pelacak yang dapat memberi tahu mereka fase apa yang tengah dialami.

Wanita Lebih Sedikit Melakukan Kesalahan

Para peserta memang mengaku mereka memiliki kinerja lebih buruk selama menstruasi. Namun, menurut Dr Flaminia Ronca, pemimpin penelitian sekaligus ahli bedah di UCL, mereka terbukti mempunyai waktu reaksi yang lebih cepat terhadap sesuatu serta lebih sedikit melakukan kesalahan.

"Hal yang mengejutkan adalah kinerja peserta lebih baik ketika mereka sedang menstruasi, hal ini menantang asumsi perempuan, dan mungkin masyarakat secara umum, tentang kemampuan mereka pada waktu-waktu tertentu," katanya.

Fakta tersebut diperoleh setelah para peserta diminta mengklik dua bola bergerak yang bertabrakan. Rata-rata mampu melakukannya secara akurat dalam waktu 10 milidetik.

Hal tersebut juga terbukti pada saat mereka menekan tombol spasi. Dalam tugas penghambatan tersenyum atau mengedipkan mata, mereka 25 persen lebih jarang menekan tombol spasi pada waktu yang salah.

Kondisi berkebalikan pada saat wanita dalam fase ovulasi. Mereka mempunyai reaksi lebih lambat 10-20 milidetik meskipun kesalahan yang dibuat tidak meningkat.

Menurut Ronca, perbedaan yang hanya 10 milidetik juga dapat menjadi pembeda antara gegar otak dan cedera ringan. Sehingga waktu reaksi yang lebih cepat saat menstruasi dapat menunjukkan kinerja lebih baik.

Menurut peneliti lainnya, Dr Megan Lowey, riset ini dapat dijadikan langkah awal dalam mengeksplorasi kognisi wanita saat siklus menstruasi.

"Kognisi wanita mempengaruhi kinerja atletik mereka pada titik-titik berbeda selama siklus mereka, yang diharapkan akan berdampak pada kinerja atletik mereka. Memfasilitasi percakapan positif antara pelatih dan atlet seputar kinerja dan kesejahteraan," katanya.




(cyu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads