Dinasti Qing, Kerajaan Cina Terakhir yang Melarang Buku-Memiliki Taman Megah

ADVERTISEMENT

Dinasti Qing, Kerajaan Cina Terakhir yang Melarang Buku-Memiliki Taman Megah

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 18 Jun 2024 07:00 WIB
Potret Kaisar Kangxi dan Permaisuri Kangxi dalam Pakaian Istana masa Dinasti Qing (1644-1911)
Foto: Doc. Hong Kong Heritage Museum/Pakaian Istana masa Dinasti Qing (1644-1911)
Jakarta -

Salah satu dinasti di Cina yang cukup populer adalah Dinasti Qing. Dinasti ini adalah kekaisaran terakhir di Cina yang berlangsung dari tahun 1644 hingga 1912.

Kaisar Dinasti Qing, Qianlong atau Qing Gaozong dikenal sangat menyukai peninggalan budaya dan sangat menjaga harta karunnya. Hal ini yang menyebabkan, Dinasti Qing di kemudian hari memiliki peninggalan-peninggalan yang berharga, yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Dinasti era ini juga terkenal karena kemakmuran awal dan tahun-tahun terakhirnya yang penuh gejolak, serta kedua kalinya Cina tidak diperintah oleh orang-orang Han.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdirinya Dinasti Qing

Dilansir dari History, Dinasti Qing berdiri dimulai dengan terjadinya serangan oleh pasukan Manchuria dari Asia timur laut mengalahkan tentara Ming pada 1616. Mereka berhasil menduduki beberapa kota di perbatasan utara Cina.

Akhirnya Cina dikalahkan pada 1644. Peristiwa ini yang menjadi awal mula Kaisar Shunzhi mendirikan Dinasti Qing.

ADVERTISEMENT

Kala itu, banyak warga Han yang baru menghadapi diskriminasi. Seperti laki-laki Han yang harus memotong rambut bergaya Mongolia atau menghadapi eksekusi.

Para intelektual Han berusaha mengkritik penguasa melalui sastra, akibatnya banyak yang ditangkap dan dipenggal. Orang Han juga direlokasi dari pusat kekuasaan di Beijing.

Masa Pemerintahan Dinasti Qing

Pada masa pemerintahan Qing, hukuman bagi kaum homoseksual lebih buruk. Terdapat peningkatan tuntutan kesucian pada perempuan yang menyebabkan penolakan massal terhadap laki-laki untuk menerima janda sebagai pengantin mereka.

Akibatnya, terjadi peningkatan kasus bunuh diri para janda yang signifikan dan penciptaan rumah bagi para janda. Ini membuat interaksi dengan laki-laki terbatas.

Puncak kekuasaan Qing sendiri terjadi pada masa Kaisar Qianlong, yaitu tahun 1735 hingga 1796, yang terkenal dengan kampanye militer dan perlindungan budayanya. Pasca Qianlong, dinasti menghadapi banyak tantangan termasuk pemberontakan internal, tekanan eksternal, dan korupsi.

Dikutip dari BBC, kesulitan Dinasti Qing dimulai pada 1800-an. Dimulai dari pertumbuhan populasi yang menyebabkan penyempitan lahan pertanian atau lapangan kerja untuk menghidupi semua orang, sehingga kemiskinan pun melanda.

Negara-negara Barat pun berusaha mengembangkan kendali di wilayah-wilayah yang dilanda kesulitan tersebut. Mereka terlibat dalam perdagangan dengan Cina hingga menyebabkan perang dan perjanjian yang merugikan Qing.

Buku dan Bioskop Dilarang pada Masa Dinasti Qing

Selama Dinasti Qing, banyak buku dilarang dan bioskop ditutup. Namun, hal tersebut tidak menutup karya sastra kreatif muncul pada saat itu.

Terbukti, karya sastra Cina justru muncul kala itu, seperti puisi Yuan Mei dan novel berjudul "Dream of the Read Chamber" karya Cao Xueqin.

Selain itu, peninggalan berupa seni lukis juga banyak digambarkan oleh beberapa seniman. Salah satunya adalah mantan anggota klan Ming, Zhu Da, yang menjelajahi Tiongkok dan menggambarkan seni lukis tentang alam dan bentang alam yang dipenuhi dengan energi manik.

Rekan Zhu Da, yaitu Shi Tao juga membuat lukisan bergaya impresionis yang mendahului surealisme. Lukisan Shi Tao sangat beragam genre, mulai dari lukisan lanskap, burung dan bunga, hingga lukisan figur.

Peninggalan Dinasti Qing

Dikutip dari Hong Kong Heritage Museum, sejumlah peninggalan yang ditemukan antara lain adalah potret Kaisar Kangxi dan Permaisuri Kangxi dalam pakaian istana, sepasang lilin cloisonnΓ© dengan simbol kebahagiaan ganda.

Menurut perkiraan UNESCO, pada 2006 terdapat sekitar 1,6 juta peninggalan Cina yang dimiliki oleh 47 museum di seluruh dunia, di antaranya adalah Museum Spanyol-Madrid Thyssen dan Museum Metropolitan AS-New York.

Kemudian, pada 2015, Chinese Academy of Social Sciences memperkirakan sekitar 130 juta peninggalan budaya Cina di museum dan perpustakaan Inggris yang sebagian besar diambil secara ilegal selama masa kolonial Dinasti Qing.

Saat ini, peninggalan-peninggalan Dinasti Qing sendiri dapat dinikmati di Forbidden City atau 'Kota Terlarang; ketika sedang diadakan pameran.

Selain itu, juga ada koleksi kerajaan yang disimpan Kaisar Qianlong, yaitu Carved Red Sandalwood and Dragon Square Hundred Pieces. Kotak tersebut diukir dalam kotak persegi naga kayu cendana merah dengan desain ruang yang fleksibel.

Kaisar Kangxi di Dinasti Qing juga memiliki kediaman di Taman Yuanmingyuan (The Old Summer Palace) di Beijing. Taman kekaisaran paling megah dalam sejarah Cina ini dikenal di seluruh dunia dan menjadi salah satu peninggalan yang menakjubkan.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads