Laksamana Cheng Ho atau Zheng He dikenal sebagai salah satu tokoh muslim yang ikut menyebarkan agama Islam di Nusantara. Tidak hanya menyebarkan agama Islam, Laksamana Cheng Ho turut memberikan dampak besar bagi budaya dan agama Islam di Indonesia.
Seperti apa sosok Cheng Ho dan bagaimana perjalanan Laksamana Cheng Ho menyebarkan agama Islam? Baca ulasannya ya!
Biografi Laksamana Cheng Ho
Laksamana Cheng Ho memiliki nama lain Zheng He, Ma He, Ma Sanbao, dan Sam Po Kang. Dia lahir 23 September 1371.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cheng Ho lahir di Provinsi Yunnan dan berasal dari suku Hui, salah satu suku minoritas khususnya di Tiongkok. Nenek moyangnya mula-mula berasal dari Xi Yu, sebelum kemudian berpindah ke Tiongkok barat daya dan menetap di Provinsi Yunnan.
Menurut catatan sejarah, Cheng Ho adalah muslim yang taat. Ia giat memajukan penyebaran agama Islam baik di Tiongkok maupun di negara-negara lainnya, dikutip dari buku Laksamana Cheng Ho: Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara yang ditulis oleh Kong Yuanzhi.
Ketika Cheng Ho menginjak di umur 12 tahun, Provinsi Yunnan direbut oleh Dinasti Ming yang menggantikan Dinasti Yuan (1206-1368 M). Pada saat itu, Cheng Ho dan sejumlah anak muda lainnya ditawan dan dikebiri oleh tentara Ming. Kemudian mengikuti wajib militer sebagai tentara atau dijadikan pelayanan kekaisaran.
Setelah ditawan, Cheng Ho dibawa ke Nanjing dan kemudian diangkat sebagai kasim atau pelayan intern di Istana. Berawal dari menjadi kasim, seiring waktu, status Cheng Ho beranjak naik. Berawal dari menjadi kasim, seiring waktu ia kemudian menjadi penasihat terdekat atau asisten pribadi Pangeran Zhu Di.
Seiring berjalannya waktu, setelah menjadi sebagai kasim atau pelayan intern di Istana dan berbakti kepada pangeran Zhu Di, kemudian Cheng Ho menjabat sebagai asisten pribadi Pangeran Zhu Di. Keberanian dan kecerdasan Cheng Ho dianugerahi oleh pangeran dengan marga Cheng, sehingga nama Ma He telah berganti menjadi Cheng Ho.
Perjalanan Laksamana Cheng Ho
Dalam bukunya Cheng Ho: Penyebaran Islam dari Cina ke Nusantara yang dituliskan oleh Abdul Kadir, memaparkan bagaimana penyebaran Islam di Indonesia serta menjelaskan masuknya Islam ke Indonesia, sebagai berikut.
Menjalankan politik kerukunan dan menjalin persahabatan dengan wilayah-wilayah di luar China, sebab laksamana Cheng Ho sebagian besar perjalanannya merupakan seorang kasim pada suatu kerajaan di China.
Banyak masyarakat yang merantau keluar China tanpa izin dari kerajaan. Hal ini dimaklumi karena kemiskinan yang menyebabkan mereka terpaksa keluar. Untuk itu, pelayaran dan persahabatan yang dijalin Laksamana Cheng Ho sebagian merupakan wilayah-wilayah tempat penduduk China menetap, dengan tujuan menjaga keamanan masyarakat yang berasal dari China.
Mendorong perniagaan dengan wilayah yang lainnya. Jalur perdagangan baik itu slid road ataupun sea road pada dasarnya menghubungkan wilayah China dengan wilayah lainnya, China dengan komunitas dagang mereka menelusuri rute perdagangan yang ada. Begitu juga halnya pelayaran yang dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho dimulai dari menelusuri rute perdagangan sampai ke Nusantara.
Menyebarkan budaya China serta mengadakan akulturasi budaya antara bangsa China dengan bangsa-bangsa lainnya. China dengan kebudayaan besarnya berakulturasi dengan budaya-budaya lainnya, sehingga di Nusantara khususnya banyak contoh yang dapat ditemukan hasil dari akulturasi tersebut, salah satunya adalah arsitektur ataupun kesenian.
Demikian sekilas perjalanan laksamana Cheng Ho. Ternyata, Cheng Ho memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam di Indonesia. Semoga bisa menjadi pengetahuan untuk menambah wawasan sejarah kita ya, detikers!
(nah/nah)