7 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia, Manten Sapi-Jemur Kasur!

ADVERTISEMENT

7 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia, Manten Sapi-Jemur Kasur!

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 17 Jun 2024 08:00 WIB
tradisi idul adha
7 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia. (Foto: istimewa)
Jakarta -

Hari Raya Idul Adha 2024 akan jatuh pada Senin, 17 Juni nanti. Setiap tahunnya, ada tradisi unik Idul Adha yang dirayakan oleh masyarakat Indonesia.

Idul Adha merupakan puncak bulan Dzulhijjah dan identik dengan pemotongan hewan kurban. Muslim berlomba-lomba membeli hewan kurban untuk disembelih yang kemudian dibagikan bagi warga sekitar.

Selain pemotongan hewan kurban, terdapat tradisi unik yang menyertai Idul Adha di Indonesia. Bahkan ada Manten Sapi di mana sapi dimandikan dan dihias dengan cantik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti apa tradisi-tradisi unik Idul Adha di Indonesia? Simak berikut ini.

7 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia

1. Manten Sapi, Pasuruan

Pasuruan, Jawa Timur, menyimpan tradisi unik jelang Hari Raya Idul Adha, yakni Manten Sapi. Dalam tradisi tersebut, sapi kurban akan dimandikan dan dihias bak pengantin.

ADVERTISEMENT

Melansir dari laman Indonesia Travel Kemenparekraf, sapi akan dikanglungkan bunga tujuh rupa lalu dibalut dengan kain kafan, sorban dan sajadah.

Setelah didandani, sapi akan diarak menuju masjid untuk diserahkan kepada panitia kurban. Daging kurban kemudian diolah dan dimakan bersama-sama.

2. Apitan, Semarang

Tradisi Apitan berasal dari Bulan yang diapit, yaitu bulan Syawal dan bulan Zulhijjah. Tradisi ini menunjukkan rasa syukur atas rezeki hasil Bumi yang diberikan oleh Yang Maha Esa.

Tradisi ini diisi dengan pembacaan doa, arak-arakan hasil tani, serta ternak. Hasil tani itu juga akan diperebutkan oleh masyarakat setempat.

Masyarakat percaya tradisi ini merupakan kebiasaan Wali Songo dulu sebagai bentuk ungkapan rasa syukur di perayaan Idul Adha.

3. Grebeg Gunungan, Yogyakarta

Menurut laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Grebeg Besar merupakan tradisi yang digelar oleh Keraton Yogyakarta, untuk memperingati Hari Raya Idul Adha.

Ada tujuh buah gunungan yang tersusun dalam tradisi ini. Ketujuh gunungan akan dibagi di 3 tempat berbeda yakni halaman Kagungan dalem Masjid Gede, Pendopo Kawedanan Pengulon, dan Kepatihan serta Puro.

Warga setempat yang datang menyaksikan akan berebutan hasil tani yang diarak. Menurut kepercayaan setempat, jika kamu berhasil mengambil hasil Bumi dalam bentuk gunungan ini maka artinya bisa mendatangkan berkah.

4. Toron dan Nyalasi, Madura

Toron dalam bahasa Madura berarti turun ke bawah. Di mana orang-orang Madura yang sedang merantau atau bekerja keluar daerah akan pulang ke kampung halamannya.

Sedangkan, dalam bahasa Madura, nyalase berarti nyekar atau ziarah ke makam untuk mendoakan para leluhur. Kegiatan nyalase ini biasa mereka lakukan setelah pelaksanaan shalat Idul Adha.

5. Ngejot di Bali

Ngejot adalah rutinitas umat beragama di Bali untuk merayakan hari penting dalam keagamaan, termasuk saat Idul Adha. Perbedaan agama dan toleransi yang tinggi di masyarakat Bali justru menghasilkan tradisi penuh makna.

Warga muslim Bali akan menjalankan tradisi ini dengan berbagi makanan, minuman, serta buah kepada tetangga non muslim. Kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur warga muslim terhadap tetangganya yang memiliki toleransi tinggi.

6. Accera Kalompoang di Gowa

Gowa, Sulawesi Selatan ternyata memiliki tradisi penuh makna dan sakral, yakni accera kalompoang. adalah acara resmi untuk mencuci benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Gowa.

Tradisi ini dilakukan dua hari berturut-turut, sehari sebelum Idul Adha dan di hari raya itu sendiri. Prosesnya dilakukan di Istana Raja Gowa atau Rumah Adat Balla Lompoa.

Acara Idul Adha ini sendiri menjadi salah satu upaya untuk mempersatukan keluarga kerajaan dengan pemerintah.

7. Mepe Kasur di Banyuwangi

Jelang Idul Adha, masyarakat suku osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi menggelar tradisi unik bernama Mepe Kasur atau Menjemur Kasur. Tradisi mepe kasur dilakukan sejak pagi hingga siang hari.

Uniknya tradisi ini adalah semua kasur yang dijemur berwarna sama, yaitu merah dan hitam.Hitam memiliki arti langgeng dan merah itu berani. Tradisi ini berlangsung menjelang hari raya kurban dengan tujuan menolak bala dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Itu dia ketujuh tradisi unik Idul Adha di Indonesia. Ada dari wilayahmu, detikers?




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads