Hanya Dalam 5 Jam, 150 Gempa Bumi Melanda Campi Flegrei di Italia

ADVERTISEMENT

Hanya Dalam 5 Jam, 150 Gempa Bumi Melanda Campi Flegrei di Italia

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Kamis, 13 Jun 2024 07:30 WIB
Bagian dari gunung berapi Campi Flegrei di Pozzuoli
Foto: Image: KONTROLAB via Live Science/Bagian dari gunung berapi Campi Flegrei di Pozzuoli
Jakarta -

Pada bulan Mei 2024 lalu, terjadi gempa bumi terbesar dalam empat dekade terakhir. Gelombang 150 gempa bumi mengguncang gunung berapi Campi Flegrei di dekat Napoli.

Kumpulan seismik ini dimulai pada 20 Mei 2024 sebelum jam 8 malam waktu setempat. Tercatat gempa berkekuatan 4,4 skala Richter pada kedalaman 2,5 km di bawah permukaan, diikuti 150 gempa yang juga terasa kuat di Naples, sebutan lain Napoli.

"Kawanan seismik tersebut menjadi yang terkuat dalam 40 tahun terakhir," ujar Mauro Antonio Di Vito, ahli vulkanologi dan direktur Italy's National Institute of Geophysics and Volcanology (INGV) Vesuvius Observatory, dikutip dari Live Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa tersebut berlangsung selama hampir 5 jam dan memicu kepanikan di antara warga di kota-kota terdekat. Ada sekitar 39 keluarga telah dievakuasi sementara dari rumah mereka.

Menurut informasi, tidak ada laporan korban luka, meski getaran kecil masih terasa sekitar siang hari tanggal 21 Mei.

ADVERTISEMENT

Tentang Gunung Campi Flegrei

Campi Flegrei adalah kaldera atau kawah gunung berapi aktif terbesar di Eropa. Dilansir dari The Guardian, Campi Flegrei terbentuk sekitar 39.000 tahun yang lalu setelah letusan yang mengosongkan magmanya.

Kaldera Campi Flegrei sepanjang 11,2 km memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan gunung berapi Vesuvius. Kawah ini terbentuk ketika atap gunung berapi runtuh ke dalam ruang magma saat kawah tersebut bermuara kala letusan terjadi.

Campi Flegrei terakhir meletus pada 1538, yang menyebabkan terciptanya teluk baru di pantai selatan Italia. Pada bulan-bulan sebelum ledakan terjadi, permukaan tanah membengkak dan naik setinggi 20 meter, lalu turun kembali seiring gunung mengeluarkan simpanan magmanya.

Aktivitas seismik di Campi Flegrei sendiri telah menjadi rumah bagi lebih dari 360.000 orang di 7 pusat pemukiman yang paling berisiko, dan meningkat dalam 2 tahun terakhir.

Tanah Terus Menyembul Akibat Aktivitas Seismik

Seorang profesor vulkanologi dan bahaya geofisika di University College London, Christopher Kilburn, mengatakan, bahwa tanah di bawah sebuah kota yang terletak di dekat pusat kaldera, yaitu Pozzuoli, telah meningkat selama 20 tahun terakhir.

"Pola kegempaan yang tidak teratur mulai terjadi sekitar 10 tahun yang lalu dan terus meningkat sejak saat itu," ucapnya.

Gunung berapi Campi Flegrei sendiri tengah berada dalam kondisi tidak stabil selama lebih dari 70 tahun, sebagai akibat dari fenomena 'krisis brady seismic'.

Krisis brady seismic merupakan pola pembengkakan dan aktivitas seismik. Menurut catatan, Campi Flegrei terakhir kali mengalami gempa serupa terjadi pada 1970-an dan 1980-an.

Di antara tahun 1982 dan 1984, permukaan tanah di daerah Campi Flegrei naik dengan kecepatan 9 cm per bulan, menimbulkan lebih dari 1.300 gempa bumi per bulan.

"Sebagian besar dampaknya terlalu kecil untuk dirasakan, tetapi semakin membesar dari waktu ke waktu. Sehingga masyarakat dapat merasakannya dan meningkatkan kewaspadaan," ujar Kilburn.

Permukaan bumi tidak kembali ke tingkat sebelum krisis tahun 1970-an dan 1980-an yang berarti setiap pengangkatan akan memperluas kerak Bumi. Tanah saat ini mengalami pengangkatan dengan kecepatan 2 cm per bulan. Tidak ada perubahan dalam kecepatan ini sejak gelombang seismik yang terbaru.

450 Gempa dalam Sebulan

Sekitar 450 gempa bumi tercatat dalam sebulan terakhir sejak April-Mei 2024. Pada bulan April 2024, terdapat 1,252 gempa bumi di kawasan Campi Flegrei dengan kekuatan kurang dari 1,0 SR.

Suhu dan aliran karbon dioksida yang diukur di permukaan Campi Flegrei juga tidak menunjukkan perubahan signifikan beberapa bulan terakhir.

Penyebab dari pembengkakan masih belum dipahami dengan jelas. Namun, jika suatu objek ditarik terlalu lama, dapat mengakibatkan retak atau patah di suatu tempat yang tidak terduga.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads