Dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, Ini Profil Hamengkubuwono IX dalam Kepanduan

ADVERTISEMENT

Dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, Ini Profil Hamengkubuwono IX dalam Kepanduan

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Kamis, 13 Jun 2024 06:30 WIB
Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Bapak Pramuka Indonesia
Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Dok. Arsip Nasional RI
Jakarta -

Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan pelopor dalam sejarah perkembangan dan penyebaran gerakan Pramuka Indonesia sehingga beliau diberikan gelar Bapak Pandu Indonesia. Sultan Hamengkubuwono IX aktif dalam kegiatan kepanduan sejak masa mudanya dan memiliki kontribusi besar dalam organisasi tersebut, termasuk dalam perannya sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerak Perjalanan Pramuka pada 1961.

Sebagai Bapak Pandu Indonesia, sosok ini telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perkembangan gerakan Pramuka di Indonesia. Dengan dedikasi dan keteladanannya, ia telah menjadi inspirasi bagi jutaan anak muda Indonesia untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Perjalanan Hidupnya

Dilansir dari Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, lahir dengan nama Gusti Raden Mas (GRM) Dorojatun pada 12 April 1912 di Yogyakarta, dan wafat pada 2 Oktober 1988. Beliau menjadi Sultan Yogyakarta pada 1940 dan memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, termasuk sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerak Perjalanan Pramuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang diketahui, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka selama empat periode berturut-turut, yaitu masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.

Penobatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia layak mengingat aktivitasnya di dunia kepramukaan (kepanduan) sebelum Gerakan Pramuka lahir (sebelum 1961), saat pendirian Gerakan Pramuka, maupun awal-awal perjalanan Gerakan Pramuka. Berkat pemikiran dan kebijakan yang diambilnya Gerakan Pramuka bisa menjadi seperti sekarang ini.

ADVERTISEMENT

Sejarah Pramuka

Jika ditelusuri dari perkembangan gerakan pramuka Indonesia, sebelumnya lebih dikenal dengan organisasi kepanduan. Dilansir dari Museum Sumpah Pemuda, sejarah Pramuka Indonesia ditandai dengan munculnya gerakan kepanduan cabang milik Belanda dengan nama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912.

Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) kemudian berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada 1916. Di tahun yang sama Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO).

Dilansir dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).

Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia, tersebut kemudian meleburkan diri menjadi satu, dengan bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.

Setelah itu, pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas dalam suatu upacara di halaman Istana Negara. Ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang juga menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Dikenal dengan Segudang Prestasi

Di bawah kepemimpinannya Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Gerakan Pramuka Indonesia melahirkan berbagai pengembangan baru hingga mendapat penghargaan di tingkat nasional dan internasional. Salah satunya, berhasil menggagaskan peralihan nilai 'kepanduan' menjadi 'kepramukaan' melalui Renewing of Scouting, demikian dikutip dari Jambore Nasional XI.

Dilansir dari Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Buleleng, sebelumnya pada 1972 Sri Sultan pun mendapatkan penghargaan "Silver World Award" dari Boy Scouts of America (BSA). Di gerakan kepanduan maupun kepramukaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga mendapat sebutan Pandu Agung karena sosoknya yang mencerminkan seorang guru dan panutan bagi Pramuka Indonesia.

Selain itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dianugerahi penghargaan tertinggi pramuka dunia dari Presiden World Organization of Scout Movement (WOSM) bernama "Bronze Wolf Award" (Serigala Perunggu) pada 1 Juni 1974, dikutip dari Pramuka DIY.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads