.webp)
Profesi guru bisa dipandang berbeda di setiap negara. Di Brasil dan Italia, misalnya, profesi guru kurang dihargai oleh banyak masyarakatnya. Bagaimana di Indonesia?
Pada 2018, sebuah organisasi nirlaba, Varkey Foundation melakukan studi dengan mensurvei 35 negara di dunia untuk mengukur seberapa dihormati guru di setiap negara tersebut. Survei ini dilakukan dengan menanyakan pendapat lebih dari 1.000 orang di setiap negara mengenai pandangan mereka terhadap profesi guru.
Hasilnya, muncul pemeringkatan yang diurutkan berdasarkan "Indeks Status Guru Global" dengan skala 0-100. Semakin tinggi skalanya, maka profesi guru semakin dihargai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profesi Guru dalam Pandangan Sosial
Survei ini berupaya mengidentifikasi tingkat rasa hormat terhadap guru di berbagai negara dan kedudukan sosialnya. Beberapa poin yang dinilai dalam survei yakni:
- Profil guru yang dihormati
- Mengajar sebagai profesi yang dicari
- Sebuah kontekstual pemahaman tentang status sosial guru
- Pandangan tentang rasa hormat murid ke guru.
Data tersebut kemudian dirangkum dan diurutkan berdasarkan peringkat status guru menurut negara.
Hasilnya, Cina, Malaysia, Taiwan, dan Indonesia menghormati guru mereka lebih dari negara-negara di Eropa. Bahkan Cina mendapatkan skor indeks sempurna yakni 100. Ini artinya, berdasarkan survei, Cina menjadi negara yang paling menghormati profesi guru.
Selain itu, Malaysia juga sangat menjunjung profesi guru dengan memiliki indeks 93,3. Menyusul Taiwan di peringkat ketiga terbaik dengan indeks 70.
Berikut untuk daftar sepuluh negara yang paling menghargai profesi guru, dikutip dari situs World Economic Forum (WEF).
10 Negara yang Paling Menghargai Profesi Guru
1. Cina - Skor Indeks Status Guru: 100
2. Malaysia - 93,3
3. Taiwan - 70
4. Rusia - 65
5. Indonesia - 62
6. Korea Selatan - 61,2
7. Turki - 59,1
8. India - 58
9. Selandia Baru - 56
10. Singapura - 51,7
Masalah Rasa Hormat terhadap Profesi Guru
Selain menyoroti beragamnya sikap nasional terhadap profesi guru, survei ini juga mengidentifikasi tren umum tentang penghormatan kepada guru di 35 negara:
1. Orang yang lebih tua lebih menghormati guru.
2. Lulusan lebih menghormati guru dibandingkan non-lulusan.
3. Laki-laki lebih menghormati guru dibandingkan perempuan.
4. Orang tua lebih menghormati guru daripada orang tanpa anak.
5. Mereka yang beragama Islam lebih menghormati guru.
6. Anak-anak didorong untuk menjadi guru.
Survei tersebut juga menanyakan kepada orang tua apakah mereka akan mendorong anak-anak mereka untuk bercita-cita menjadi guru. Mereka yang berada di India, Cina, Ghana, dan Malaysia kemungkinan besar akan mendorong anak-anak mereka untuk mengejar karier sebagai guru.
Dalam survei ini, menunjukkan tingkat pesimisme yang tinggi terhadap sikap siswa di Eropa. Banyak responden meyakini bahwa lebih banyak siswa di Eropa tidak menghormati gurunya dibandingkan yang menghormati gurunya.
Hasil yang lebih positif terjadi di Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Sekitar 80% responden di China bahkan berpendapat bahwa siswa menghormati guru mereka, dibandingkan dengan rata-rata negara yang hanya sebesar 36%.
(faz/nah)
