Pernahkah detikers melihat seseorang yang dikenali cenderung suka terlambat dari janji pertemuan yang telah ditentukan sebelumnya? Alih-alih memperbaiki diri pada pertemuan berikutnya, orang tersebut tetap telat.
Keterlambatan merupakan sikap yang tidak hanya dapat merugikan pihak lain tetapi juga orang yang terlambat, misalnya pada rapat, pihak lain akan merasa rugi dengan waktu yang terbuang, sementara orang yang terlambat akan kehilangan informasi, dan kesepakatan.
Tidak hanya itu, terlambat pada kegiatan apapun akan membuat pihak lain merasa jengkel dan kecewa pada orang yang terlambat. Namun meskipun mendapatkan kerugian tersebut, orang yang suka terlambat terkadang masih tetap melakukannya, kok bisa?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Seseorang Selalu Terlambat
Dikutip dari Science Focus, terdapat 4 alasan yang membuat seseorang selalu terlambat, yaitu:
1. Santai terhadap ketepatan waktu
Beberapa orang memiliki pembawaan yang santai terhadap ketepatan waktu yang ada di depan mata, cenderung tidak merasa terburu-buru atau tertekan oleh waktu.
Sifat tersebut bisa saja didapatkan dari cara dibesarkan atau warisan budaya setempat. Misalnya seperti di negara Brasil, orang-orangnya akan cenderung lebih santai daripada orang dari Amerika Serikat, atau orang dari Indonesia memiliki sifat yang lebih santai ketimbang orang dari Jepang.
Orang yang santai seringkali tidak merasakan urgensi untuk segera menyelesaikan tugas atau berangkat menuju tempat janjian. Mereka mungkin berpikir bahwa masih ada banyak waktu yang dimiliki, padahal kenyataannya tidak demikian.
2. Suka menunda
Psikolog menyebutkan bahwa orang yang terlambat cenderung meremehkan waktu dalam menyelesaikan suatu hal, lebih sederhananya disebut penundaan.
Seorang yang suka menunda akan memengaruhi kemampuan dalam melakukan sesuatu secara tepat waktu. Misalnya seorang pekerja menunda pekerjaan atau tugas yang perlu dilakukan sampai waktu hampir habis dan membuat pekerjaannya makin menumpuk.
Hal tersebut berarti seseorang kurang memprioritaskan tugas-tugas penting dan menghabiskan hal-hal yang kurang penting.
3. Familiar dengan tempat tujuan
Sebuah penelitian oleh para psikolog dari University of California dan University College London menemukan bahwa semakin seseorang familiar dengan suatu tempat maka semakin besar kecenderungan dalam menyepelekan waktu tempuh yang dibutuhkan.
4. Tidak menyukai datang lebih awal
Seseorang yang suka terlambat ternyata dapat memengaruhi pihak lainnya juga datang terlambat, apabila seseorang memiliki janji pertemuan dengan teman, beberapa orang mungkin sengaja untuk datang terlambat.
Hal tersebut karena ia tahu bahwa temannya pada dasarnya suka terlambat, oleh karenanya ia akan berpikir, daripada bosan menunggu ada baiknya ia datang beberapa menit setelah waktu yang ditentukan.
Tips Agar Tidak Mudah Terlambat
Dikutip dari Washington Post, terdapat tips untuk menghentikan kebiasaan terlambat, yaitu:
- Cari tahu waktu yang dibutuhkan untuk rute ke suatu tempat, dan tambahkan lama waktunya untuk situasi di luar kendali.
- Meletakkan jam di kantor, rumah, tangan, dan lainnya untuk memastikan hari berjalan sesuai jadwal.
- Menyetel banyak alarm.
- Tidak melakukan aktivitas menyenangkan atau tugas lainnya sebelum berangkat ke tempat tujuan atau mengerjakan tugas yang tidak boleh ditunda.
- Rencanakan sesuatu yang bisa dikerjakan jika datang lebih awal.
- Membayangkan bagaimana perasaan jika seseorang terlambat terhadap janji yang sudah disepakati.
(pal/pal)