.webp)
Bulan terlihat indah saat malam hari karena memantulkan cahaya dari Matahari. Namun, saat siang bolong yang cerah, kenapa Bulan tampak di langit meskipun samar-samar?
Penampakan Bulan yang terang di malam hari dipengaruhi oleh kedekatannya dengan Bumi. Akan tetapi, Bulan yang tak terlalu terlihat di siang hari karena terhalang atmosfer Bumi dan siklus orbit satelit alami kita.
Apabila Bumi tidak memiliki atmosfer, Bulan akan terlihat sepanjang hari, entah siang maupun malam. Gelap terangnya penampakan bulan juga dipengaruhi oleh fase-fase Bulan ketika ia bergerak antara Bumi dan Matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya saat Bulan baru, sisi terangnya menjauhi Bumi dan sisi gelapnya menghadap Bumi.
Kapan Bulan Bisa Terlihat pada Siang Hari?
Bulan terlihat pada siang hari selama rata-rata 25 hari dalam sebulan sepanjang tahun. Lima hari lainnya terjadi sekitar fase bulan baru dan Bulan purnama.
Menjelang fase Bulan baru, jarak Bulan terlalu dekat dengan Matahari untuk terlihat. Sementara ketika Bulan purnama mendekat, Bulan hanya terlihat saat malam hari karena Bulan terbit kala Matahari terbenam dan sebaliknya.
Satu-satunya hari di mana langit tidak terkena matahari selama beberapa waktu adalah Bulan purnama. Saat itu, Bulan terbit dan menjadi satu-satunya hari di mana Bulan tidak berada di sana pada waktu yang sama.
Kondisi Bulan saat Siang Hari
Bulan berada di langit selama 12 jam sehari, tetapi kemunculannya mungkin tidak selalu bertepatan dengan siang hari.
Pada musim dingin, ketika siang hari lebih pendek di garis lintang tengah, menjadi waktu bagi Bulan untuk memunculkan sedikit bagian dirinya di siang hari.
Atmosfer Bumi memiliki partikel gas seperti nitrogen dan oksigen yang dapat menyebarkan cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti cahaya biru dan ungu.
Sebaran ini melibatkan penyerapan dan pemancaran kembali cahaya ke arah yang berbeda dan menghasilkan langit biru bagi Bumi.
"Agar terlihat saat siang hari, Bulan harus menghadapi sebaran cahaya Matahari," ucap Edward Guinan, profesor astronomi dan astrofisika di Villanova University, Pennsylvania, dikutip dari Live Science.
Bagaimana Pengukuran Kecerahan Objek di Langit?
Bulan sempat tak terlihat selama 2-3 hari di sekitar Bulan baru sebab posisinya di langit berarti cahaya Matahari yang tersebar melebihi bulan.
Jarak Bulan dan Bumi sekitar 384.400 km menggambarkan bahwa cahaya yang dipantulkan Matahari tampak lebih terang bagi manusia, dibandingkan bintang atau planet lain yang memancarkan atau memantulkan cahaya yang letaknya lebih jauh.
Guinan mengungkapkan bahwa bintang-bintang yang terlihat dari Bumi memiliki cahaya yang satu miliar lebih terang dibandingkan Matahari dan jutaan kali lebih redup dibandingkan cahaya Bulan.
Cahaya Matahari yang tersebar di langit kita sangat terang hingga sering kali mengalahkan cahaya bintang di siang hari. Cahaya ini tidak selalu memantulkan cahaya Bulan.
Para astronom menggunakan kecerahan permukaan sebagai cara untuk mengukur cahaya objek di langit seperti galaksi atau nebula. Pengukuran menggunakan jumlah cahaya yang dipancarkan melintasi area langit malam.
Bulan lebih dekat ke Bumi daripada bintang, sehingga kecerahan permukaannya lebih besar daripada kecerahan permukaan langit. Dengan demikian, kita dapat melihat objek-objek di langit dengan mudah saat bersinar kala siang hari.
Kapan waktu terbaik untuk melihat Bulan saat siang hari? Jawabannya adalah saat kuartal pertama, yaitu satu minggu setelah Bulan baru, dan pada kuartal ketiga, satu minggu setelah Bulan baru.
"Waktu terbaik untuk mengamati Bulan adalah fase Bulan sabit, tiga atau empat hari setelah Bulan baru," pungkas Guinan.
(faz/faz)
