Mengenal Parasomnia Saat Tidur, Pernah Alami?

ADVERTISEMENT

Mengenal Parasomnia Saat Tidur, Pernah Alami?

Nur wasilatus Sholeha - detikEdu
Jumat, 07 Jun 2024 20:30 WIB
Ilustrasi Susah Tidur
Ilustrasi parasomnia saat tidur. Foto: iStockphoto/Getty Images/torwai
Jakarta -

Ketika tidur, biasanya kita hanya melakukan beberapa hal seperti berbaring, kadang-kadang mengigau, mendengkur, atau bergerak untuk mencari posisi yang lebih nyaman.

Namun pernahkah detikers melihat seseorang tidur, tetapi orang tersebut sambil berjalan, berbicara, atau bahkan berteriak? Hal itu dinamakan parasomnia.

Parasomnia adalah adalah gangguan tidur yang dapat diderita oleh seseorang dengan melakukan hal-hal yang tak biasa pada beberapa periode tidur. Meskipun melakukan hal-hal yang tak biasa ketika parasomnia, ternyata episode parasomnia berhubungan dengan mimpi di dalam tidurnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parasomnia Terjadi pada Fase NREM

Parasomnia umumnya diderita oleh anak-anak. Meski begitu, sekitar 2-3% orang dewasa juga mengalaminya. Dilansir dari Earth, dari laporan studi yang diterbitkan di Nature Communication, Siclari yaitu penulis studi menjelaskan dari penelitian yang telah dilakukannya, mimpi tidak hanya terjadi pada fase (rapid eye movement) REM tetapi juga bisa pada fase non-rapid eye movement (NREM).

Menurut Siclari, orang dengan gangguan parasomnia dapat mengalami mimpi fase NREM.

ADVERTISEMENT

"Orang-orang yang mengalami parasomnia selama tidur non-REM kadang-kadang melaporkan memiliki pengalaman seperti mimpi dan terkadang tampak benar-benar tidak sadar, yaitu pada pilot otomatis," kata Siclari.

Untuk itu, peneliti ingin melihat lebih jauh bagaimana mimpi NREM berhubungan dengan episode parasomnia dengan mengaktivasi otak mereka selama episode parasomnia.

Peneliti merekam dua malam untuk melihatnya. Pada malam pertama, pasien parasomnia tidur dengan normal. Namun, pada malam kedua, pasien akan terjaga dan hanya diizinkan tidur di pagi hari berikutnya.

Selama rekaman tersebut, suara keras dimainkan ketika pasien memasuki tahap tidur NREM, dan memicu terjadinya episode parasomnia. Selama episode, pasien ditanya tentang kondisi mereka.

56% Pasien Alami Episode Parasomnia Saat Bermimpi

Studi ini menunjukkan dalam 56% episode parasomnia, pasien bermimpi. Siclari menjelaskan bahwa dalam mimpi, banyak pasien parasomnia mengalami kecelakaan atau bahaya yang datang, beberapa melaporkan bahwa mereka berpikir langit-langit akan turun.

"Salah satu pasien berpikir bahwa mereka telah kehilangan bayi mereka dan sedang mencari melalui tempat tidur, dan berdiri di tempat tidur untuk mencoba menyelamatkan anak-anak dari meluncur ke dinding dan mati," ucap Siclari.

Sementara pasien yang lain sebanyak 19% dilaporkan tidak mengalami mimpi sama sekali dan sebagian kecil yang lain menyebutkan mengalami mimpi tapi tidak mengingatnya.

Hubungan Aktivasi Otak dengan Parasomnia

Siclari menyatakan, kondisi pasien saat aktivasi otak dapat menentukan apakah mereka mengalami mimpi atau tidak.

"Jika kita mengaktifkan otak saat mereka mungkin sudah bermimpi, mereka tampaknya dapat 'membuat sesuatu' dari aktivasi, sementara ketika otak mereka sebagian besar 'diaktivasi', perilaku sederhana tampaknya terjadi tanpa pengalaman," katanya.

Selain itu, pasien jarang menyebutkan suara keras yang memicu episode parasomnia, tetapi cenderung berbicara tentang ancaman atau bahaya yang mereka rasakan.

Peneliti berencana untuk melakukan penelitian yang sama terhadap mimpi di fase REM, sehingga dapat memahami sistem saraf yang terlibat.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads