Pernahkah detikers mencari tahu dari mana asalnya air hujan dan bagaimana proses sehingga dapat membentuk air hujan? Nah pertanyaan tersebut terjawab dari siklus hidrologi atau juga disebut siklus air.
Dinamakan siklus hidrologi karena terdapat rangkaian peristiwa yang terjadi secara terus menerus, di mana air dari bumi akan menguap ke atmosfer dan kembali ke bumi, begitu seterusnya.
Terdapat 9 tahapan dalam siklus hidrologi yaitu evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, sublimasi, kondensasi, adveksi, presipitasi, run off, dan infiltrasi. Berikut penjelasannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Siklus Hidrologi
Mengutip dari buku Konservasi Tanah dan Air (Buku Ajar), siklus hidrologi adalah suatu siklus atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus.
Siklus hidrologi memegang peran penting bagi kelangsungan hidup organisme bumi, sebab dari siklus ini maka ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga, mengingat teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan, dan keseimbangan ekosistem bumi dapat tercipta karena proses ini.
Air menguap dari permukaan samudra akibat energi panas dari sinar matahari, uap air tersebut dalam keadaan murni kemudian bergerak terbawah oleh angin dan dalam keadaan tertentu akan mengalami kondensasi dan membentuk butiran-butiran air yang pada gilirannya akan jatuh kembali sebagai air hujan.
Air hujan ada yang jatuh di Samudra, daratan, dan sebagainya dan ada juga yang menguap kembali sebelum jatuh ke permukaan bumi.
Proses Terjadinya Siklus Hidrologi
Mengutip buku Pengendalian Pencemaran Lingkungan, dalam siklus hidrologi, air melalui beberapa tahapan yakni evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, sublimasi, kondensasi, adveksi, presipitasi, run off, dan infiltrasi, berikut penjelasannya:
1. Evaporasi
Siklus hidrologi diawali oleh terjadinya penguapan air yang ada di permukaan bumi. Air-air yang tertampung di badan air seperti danau, sungai, laut, sawah, bendungan atau waduk berubah menjadi uap air karena adanya panas matahari.
Penguapan juga terjadi pada air yang terdapat di permukaan tanah, disebut dengan istilah evaporasi. Evaporasi mengubah air berwujud cair menjadi air yang berwujud gas sehingga memungkinkan untuk naik ke atas atmosfer bumi.
Semakin tinggi panas matahari, maka jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin besar.
2. Transpirasi
Penguapan juga dapat berlangsung di jaringan makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan ini dikenal dengan istilah transpirasi.
Transpirasi adalah tahapan mengubah air yang berwujud cair menjadi uap air dan naik ke atas menuju atmosfer, namun jumlah air yang menjadi uap melalui proses transpirasi umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah uap air yang dihasilkan oleh evaporasi.
3. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah penguapan air keseluruhan yang terjadi di seluruh permukaan bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah, maupun pada jaringan makhluk hidup.
Evapotranspirasi merupakan gabungan antara evaporasi dan transpirasi. Dalam siklus hidrologi, laju evapotranspirasi ini sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut ke atas permukaan atmosfer.
4. Sublimasi
Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Sublimasi juga berperan dalam jumlah uap air yang terangkut ke atmosfer.
5. Kondensasi
Ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik hingga mencapai suatu titik ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil melalui proses kondensasi.
Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut.
Partikel-partikel es tersebut akan saling mendekat dan bersatu sehingga membentuk awan. Semakin banyak partikel es yang bergabung maka awan yang terbentuk juga akan semakin tebal dan hitam.
6. Adveksi
Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam suatu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.
Adveksi memungkkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosfer daratan.
7. Presipitasi
Proses presipitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi, Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi.
Apabila suhu udara di sekitar awan terlalu rendah hingga berkisar < 0 derajat Celcius, presipitasi memungkinkan terjadinya hujan salju.
8. Run Off
Run off atau limpasan adalah suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi.
Pergerakan air tersebut misalnya terjadi melalui saluran-saluran seperti saluran got, sungai, danau, muara, laut, hingga samudra. Dalam proses ini, air yang telah melalui siklus hidrologi akan kembali menuju lapisan hidrosfer.
9. Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses presipitasi akan mengalir di permukaan bumi melalui proses run off. Sebagian kecil diantaranya akan bergerak ke dalam pori-pori tanah, merembes, dan terakumulasi menjadi air tanah.
Proses pergerakan air ke dalam pori tanah ini disebut proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara lambat membawa air tanah kembali ke luar.
Setelah melalui proses run off dan infiltrasi, air yang telah mengalami siklus hidrologi tersebut akan kembali berkumpul di lautan, yang kemudian mengalami siklus hidrologi yaitu proses evaporasi.
Jenis-jenis Siklus Hidrologi
Mengutip dari Kemendikbud, terdapat tiga jenis siklus hidrologi yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang
1. Siklus Pendek
Siklus pendek ketika penguapan terjadi di permukaan laut dan membentuk awan. Kemudian terjadi hujan di wilayah laut.
2. Siklus Sedang
Penguapan terjadi pada air laut maupun di daratan dan membentuk awan. Awan tersebut terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di daratan. Kemudian air mengalir kembali ke laut melalui sungai yang ada di permukaan.
3. Siklus Panjang
Penguapan terjadi di permukaan laut dan membentuk awan. Awan tersebut kemudian terbawa angin ke daratan dimana menyebabkan hujan di daratan. Air mengalir ke laut tidak hanya melalui sungai permukaan, tetapi juga aliran bawah tanah.
(pal/pal)