Ilmuwan Ungkap Tsunami Pernah Sapu AS & Kanada Gegara Dekat Khatulistiwa

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Ungkap Tsunami Pernah Sapu AS & Kanada Gegara Dekat Khatulistiwa

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Senin, 03 Jun 2024 10:30 WIB
Situs The Pas, Manitoba, Kanada, tempat penemuan jejak tsunami di laut kuno Kanada-AS.
Situs The Pas, Manitoba, Kanada, tempat penemuan jejak tsunami di laut kuno Kanada-AS. Foto: Brian Pratt
Jakarta -

Peneliti dari Universitas Saskatchewan (USask), Kanada menemukan bukti kuat tentang adanya peristiwa tsunami sekitar 445 juta tahun lalu di Kanada Barat dan utara Amerika Serikat. Hubungannya dengan garis khatulistiwa diduga berpengaruh atas kejadian tersebut.

Dalam jurnal Sedimentary Geology, peneliti Dr Brian Pratt dan Dr Colin Sproat menjelaskan tsunami tersebut terjadi laut kuno Williston Basin (Cekungan Willinston). Kawasan ini kini berada di sekitar Saskatchewan dan Manitoba di Kanada, serta Montana dan Dakota di AS.

Kendati kini tidak dikenal sebagai kawasan pesisir dan rawan gempa, menurut Sproat dan Pratt, beda ceritanya dengan zaman dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lingkungannya dulu beda sekali, geografinya sangat beda. Dulu, kawasan ini jauh lebih dekat ke garis khatulistiwa ketimbang sekarang, dan tingkat permukaan laut sangat tinggi. Jadi di sini dulu itu ada laut tropis yang menjorok ke darat, bukan daratan berumput dengan iklim sedang seperti sekarang," kata Sproat, asisten profesor di Departemen Ilmu Geologi USask, dikutip dari Phys.org.

Laut Kuno dan Tsunami

Berdasarkan penelitian pada tiga situs di situs The Pas, Manitoba, mereka mendapati bukti adanya peristiwa singkat dengan energi tinggi di laut kuno Kanada dan AS tersebut. Pratt dan Sproat menyimpulkan peristiwa tersebut adalah tsunami.

ADVERTISEMENT

Mereka menjelaskan, lapisan sedimen tertentu di lokasi tersebut terpecah menjadi kerikil dan bercampur dengan tanah liat. Dasar perairan di bagian yang lebih dalam di Willinston Basin juga tidak mengandung tanah liat sehingga hanya mungkin berasal dari daratan.

"Kami menyadari bahwa untuk menjelaskan, butuh sebuah peristiwa yang mengoyak dasar laut, kemudian entah bagaimana kembali lagi dengan semua tanah liat ini, dan itu terjadi beberapa kali," kata Pratt, profesor di Departemen Ilmu Geologi di USask.

Mengapa Tsunami?

Para peneliti menjelaskan, tsunami dapat terjadi di Willinston Basin karena patahan di kerak Bumi setempat saat itu masih aktif. Patahan tersebut tergelincir sehingga mengirimkan gelombang kejut yang dahsyat ke laut.

Gelombang tsunami tersebut diperkirakan mengalir sejauh 1 km atau lebih, melintasi daratan yang landai, mengikis permukaan berbatu, sebelum akhirnya surut dan menghanyutkan tanah liat kembali ke laut.

Pratt dan Sproat berpendapat tsunami ini memberi gambaran yang lebih jelas tentang lingkungan purba yang hilang dari sejarah. Mereka berencana untuk mengunjungi situs-situs di tempat lain di Kanada untuk mencari bukti-bukti lebih lanjut tentang tsunami dan menguji apakah tsunami mungkin telah memainkan peran yang lebih besar dalam sejarah Bumi daripada yang diyakini sebelumnya.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads