5. Pola Cuaca Eksotis Melimpah
Jupiter memiliki badai yang disebut Badai Merah Besar yakni pusaran dengan kecepatan 400 mil/jam (643 km/jam) dan memanjang hingga kedalaman 482 km.
Awalnya badai ini sebesar tiga kali ukuran Bumi tetapi sekarang menyusut yang hanya memuat satu Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Planet ini memiliki kilatan petir di atmosfernya, hal tersebut menentang asumsi para ilmuwan. Kilatan petir pada Jupiter terjadi karena planet tersebut menciptakan air cair di atmosfer atasnya berkat adanya gas amonia yang bertindak sebagai antibeku.
Selain itu, badainya melemparkan partikel es dari dalam, dan es ini akan bertemu dengan amonia dan membentuk mushball amonia - air, yaitu sejenis butiran es yang mengandung es padat dan air cair.
6. Awan dan Atmosfer Jupiter Tidak Sama Seperti di Bumi
Atmosfer planet ini terdiri dari 90% dari hidrogen dan terdapat senyawa lain yang dapat memberikan warna putih dan oranye, seperti di permukaannya terdapat asetilen, hidrogen sulfida, dan fosfin.
Jupiter memiliki tiga jenis awan yang terdiri dari amonia, amonium hidrosulfida, dan es air, menyebabkan berbagai jenis hujan turun di langit Jupiter berdasarkan ketinggiannya.
7. Jupiter Memiliki Bulan-bulan yang Elektrik
Jupiter memanaskan bulan-bulannya dari jarak jauh melalui medan gravitasi, dan mengubahnya menjadi dunia yang menarik. Bulan-bulan tersebut tetap aktif melalui mekanisme pemanasan pasang surut.
Saat bulan mendekat dan menjauh dari sepanjang orbit elips Jupiter, maka tercipta gesekan yang besar dari tarikan gravitasi antara bulan dan Jupiter. Gesekan itu berfungsi untuk memanaskan bulan-bulannya.
Bulan Io adalah yang paling dekat sehingga mengalami pengaruh penuh gravitasi planet ini, Io adalah tempat paling aktif secara vulkanik di seluruh tata surya.
Sementara bulan Europa yang beku memiliki samudra luas air cair di bawah lapisan esnya. Europa adalah sasaran utama untuk menjelajahi keberadaan habitat planet karena berpotensi mendukung kehidupan.
(pal/pal)