Jupiter adalah planet terbesar dan tertua di tata surya, memiliki bobot yang ekstrem sehingga kekuatan gravitasinya berperan sebagai kakak di tata surya karena memiliki andil dalam banyak peristiwa sejarah.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa lingkungan Jupiter sangat tidak bersahabat seperti badai yang bertahan lama menyebar ke seluruh planet, dan tingkat radiasi yang dapat mematikan.
Terdapat beberapa temuan paling menarik dari ilmuwan tentang Jupiter dan bulan-bulannya selama lima dekade terakhir, yaitu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jupiter Memiliki inti yang Aneh
Struktur Jupiter yang aneh ditemukan oleh pesawat ruang angkasa Juno milik NASA, dengan mengukur gravitasi dan medan magnet Jupiter dimana data yang ditemukan menunjukkan bahwa ternyata inti planet tidak memiliki batas jelas antara zat padat dan cair, sehingga para ilmuwan menyimpulkan bahwa Jupiter memiliki inti yang kabur.
Heidi Becker, seorang ilmuwan NASA dan salah satu peneliti misi Juno mengatakan, "Kami masih belum sepenuhnya memahami apa yang sebenarnya terjadi."
Permukaannya Jupiter tidaklah padat, dan intinya yang kabur. Struktur Jupiter memiliki lapisan terluar yang lembut kemudian semakin padat ketika mencapai intinya.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa ketika Jupiter tumbuh, ia terus mengumpulkan padatan tanpa mengakumulasi terlebih dahulu, hal ini mengakibatkan planet Jupiter mungkin merupakan campuran yang tidak merata untuk padatan dan gas, dari inti hingga permukaannya.
Sementara terdapat teori lain, sebuah objek besar yang seukuran dengan Jupiter, jatuh ke dalam planet tersebut dan mengaduk bagian dalamnya, sehingga batas antara inti dan mantel menjadi kabur.
2. Magnetosfer yang Kuat Menciptakan Aliran Energik
Di Jupiter, Hidrogen logam berperan dalam menggerakkan medan magnet, bagaimana bisa? Jadi, beratnya Jupiter mengakibatkan tekanan besar di dalam jantungnya, sehingga menghasilkan unsur hidrogen.
Unsur tersebut terjepit di dalam planet Jupiter sampai elektron-elektronnya terlepas dari atom dan bergerak bebas. Nah, lautan elektron yang bergerak kemudian menciptakan dinamo sehingga memberi Jupiter medan magnet yang kuat.
Magnetosfer ini cukup besar dalam melindungi planet dari angin surya dan menciptakan aurora spektakuler ketika elektron-elektron bertabrakan dengan atom-atom lain di atmosfer.
Walaupun begitu, menurut Cheng Li yaitu seorang ilmuwan planet di University of Michigan, keberadaan medan magnet memiliki pro dan kontra.
Hal itu karena elektron-elektron liar yang bergerak mengelilingi Jupiter dan melepaskan gelombang radio yang tentunya menjadi pengganggu untuk sinyal radar para ilmuwan.
3. Jupiter Memiliki Suhu yang Tinggi
Sejak planet ini terbentuk sampai saat ini, Jupiter terus memancarkan suhu yang panas. Wahana antariksa Voyager tahun 1979 melewati planet ini, dan ditemukan bahwa Jupiter melepaskan lebih banyak panas daripada seperti yang diperkirakan dalam model.
Terdapat beberapa bagian dari planet Jupiter yang diketahui memiliki suhu yang sangat tinggi, yaitu hampir 800 derajat Fahrenheit.
Empat dekade kemudian, para ilmuwan di Observatorium Keck memetakkan suhu Jupiter yaitu suhu terendah berada di dekat khatulistiwa dan suhu terpanas berada di dekat kutub magnet, yaitu tempat aurora terpancar paling intens.
4. Jupiter Punya Cincin
Siapa bilang planet di tata surya yang memiliki cincin hanya planet Saturnus, planet Jupiter juga punya! ini mungkin tidak disadari banyak orang sebab cincin Jupiter terlalu kecil untuk diamati menggunakan teleskop biasa.
Cincin ini hanya ditemukan oleh wahana antariksa Voyager tahun 1979, teleskop yang lebih bagus, dan pesawat ruang angkasa lainnya.
Selanjutnya >>> Pola Cuaca Eksotis