3 Hewan Mamalia Ini Bisa Tahan Napas Berjam-jam dalam Air

ADVERTISEMENT

3 Hewan Mamalia Ini Bisa Tahan Napas Berjam-jam dalam Air

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 27 Mei 2024 19:30 WIB
(GERMANY OUT) Sperm Whale, Physeter macrocephalus, Tenerife, Canary Islands, Spain  (Photo by Reinhard Dirscherl/ullstein bild via Getty Images)
Puas sperma. Foto: ullstein bild via Getty Images/ullstein bild
Jakarta -

Menyelam lama bagi hewan yang mempunyai insang adalah sebuah keniscayaan. Namun, bagi sebagian hewan mamalia hal tersebut sangat terbatas.

Mamalia adalah hewan yang bernapas menggunakan hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Sehingga, mereka tak bisa bertahan lama menyelam di air bak hewan laut yang mempunyai insang.

Meski demikian, ternyata ada hewan mamalia yang bisa bertahan cukup lama bernapas di dalam air. Sebuah penelitian berjudul "Extreme diving in mammals: first estimates of behavioural aerobic dive limits in Cuvier's beaked whale" oleh Nicola J Quick dkk telah mengungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, mamalia yang paling tahan bernapas lama di air adalah paus berparuh Cuvier, seperti dikutip dari IFL Science. Mereka bisa bertahan menyelam hingga 3 jam 42 menit.

ADVERTISEMENT

Tak seperti manusia yang bisa bertahan lama karena bantuan alat oksigen, paus bisa menahan napas secara natural. Untuk mendapatkan hasil temuan tersebut, para ilmuwan melakukan penelitian selama 5 tahun terhadap 23 spesies mamalia.

Adapun rata-rata durasi lama paus paruh Cuvier menyelam adalah selama 59 menit. Ternyata, tak semua jenis paus tersebut dapat melakukannya melainkan hanya sekitar 5 persen yang mencapai durasi 1 jam 17,7 menit.

Cara Mamalia Menahan Napas di Air

Selain paus Cuvier, hewan mamalia lainnya yang bisa bertahan tanpa bernapas di air adalah paus sperma dan anjing laut. Paus sperma bisa bertahan hingga 1,5 jam.

Sementara anjing laut bisa bertahan lebih lama yakni hingga 2 jam. Bagaimana sebenarnya mamalia-mamalia tersebut menahan dirinya untuk tak bernapas selama berjam-jam?

Dalam penelitian bertajuk "Evolution of Mammalian Diving Capacity Traced by Myoglobin Net Surface Charge" (2013) oleh Scott Mircera dan lainnya, dijelaskan bahwa mamalia mempunyai otot yang mengandung hemoglobin (mioglobin).

Otot tersebut menyimpan oksigen dan pasokan oksigen untuk sel otot. Mioglobin juga dimiliki manusia, tetapi konsentrasinya lebih rendah.

Mioglobin pada manusia mengandung banyak protein dan menggumpal sehingga dapat menyebabkan penyakit. Sementara pada paus dan anjing laut, kandungan protein dalam mioglobin saling tolak menolak.

"Dengan cara ini kami berpikir hewan mampu memasukkan protein dengan konsentrasi sangat tinggi ke dalam otot mereka dan menghindarinya menempel bersama-sama dan menyumbat otot-otot," kata penulis penelitian, Michael Berenbrink.

Selain karena mioglobin, para peneliti menduga adanya tingkat metabolisme yang rendah pada paus paruh Cuvier. Hal tersebut membuat paus tak membutuhkan oksigen dalam waktu yang cepat.

Paus juga dikenal memiliki toleransi tinggi terhadap tumpukkan laktat di otot mereka. Laktat sendiri adalah zat dalam tubuh yang bisa melemahkan fungsi otot pernapasan.




(cyu/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads