Hari Kebangkitan Nasional Memperingati Apa? Ini Sejarahnya

ADVERTISEMENT

Hari Kebangkitan Nasional Memperingati Apa? Ini Sejarahnya

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 21 Mei 2024 13:16 WIB
Jokowi unggah karikatur di Hari Kebangkitan Nasional.
Foto: Instagram Jokowi
Jakarta -

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei. Awal dirayakannya Hari Kebangkitan Nasional dimulai pada 1938. Hari tersebut dilakukan guna memperingati perjuangan para pahlawan untuk terus bangkit meskipun konflik menerpa tanah air.

Sejarah kebangkitan nasional ini dimulai sebelum kemerdekaan hingga saat ini dan diyakini muncul sejak lahirnya organisasi Budi Utomo.

Kebangkitan Nasional sebagai Perjuangan Bangsa

Dikutip dari buku "Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia" oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, kebangkitan nasional merupakan istilah yang diambil dari kata 'pergerakan nasional' menurut sejarah perjuangan bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sartono Kartodirdjo menggunakan istilah 'kebangunan nasional' untuk menggambarkan dimulainya fase baru dalam sejarah Indonesia sejak berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 di Batavia (Jakarta).

Kemudian para pelaku sejarah memiliki menggunakan istilah 'pergerakan nasional' dibanding 'kebangkitan nasional', demi meminimalisir risiko yang dihadapi kala itu.

ADVERTISEMENT

Kebangkitan nasional ini muncul karena adanya tekanan dan penderitaan yang dirasakan rakyat Indonesia, rasa senasib dan sepenanggungan karena hidup dalam cengkeraman penjajah, serta adanya rasa kesadaran nasional dan harga diri untuk memiliki tanah air.

3 Periode Kebangkitan Nasional

Untuk memahami sejarah kebangkitan nasional di Indonesia, terdapat tiga periode yang terbagi. Berikut ini penyusunannya.

Perjuangan Meraih Kemerdekaan (1900-1945)

Perjuangan ini diawali oleh pencetusan kesadaran nasional oleh RA Kartini. Periode Kartini ini disebut dengan 'awal kesadaran nasional'. Kemudian berdirilah Budi Utomo dengan periode 'awal pergerakan nasional'.

Dari pergerakan-pergerakan yang dilakukan mulai dari RA Kartini dan Budi Utomo ini, akhirnya tercapai 'Proklamasi Kemerdekaan Indonesia' pada 17 Agustus 1945. Proklamasi ini juga disebut sebagai 'puncak-puncak pergerakan nasional'.

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945-1950)

Pasca proklamasi masih perlu mempertahankan kemerdekaan karena pihak Belanda atau Sekutu akan datang ke Indonesia. Mereka tidak mau mengakui perjuangan bangsa Indonesia yang telah berhasil melawan Jepang dan memproklamasikan kemerdekaannya.

Belanda datang di Indonesia membawa pihak Sekutu (Inggris). Pecahlah Perang Kemerdekaan I dan II yang diakhiri dengan Konferensi meja Bundar (KMB) pada 2 November 1949.

Penyatuan kembali negara Indonesia terjadi pada peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-5 pada 17 Agustus 1950.

Perjuangan Mengisi Kemerdekaan (1950-sekarang)

Setelah Indonesia kembali bersatu, rakyat terus melakukan perjuangan untuk mengisi kemerdekaan dengan tujuan menciptakan stabilitas nasional. Hal ini dikarenakan adanya rongrongan dari golongan tertentu.

Mengikis waktu sekian lama, akhirnya rongrongan antara komunis dan golongan agama terselesaikan. terbitlah pemerintahan Orde Baru yang membuat bangsa Indonesia baru dapat melaksanakan perjuangannya melalui pembangunan nasional di segala bidang.

Faktor Pendorong Kebangkitan Nasional

Kebangkitan nasional ini tak hanya disebabkan oleh keinginan negara Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Menurut buku "Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia" oleh Ahmadin, terdapat beberapa faktor luar negeri yang dapat mempercepat proses timbulnya pergerakan nasional.

- Adanya paham baru liberalisme dan human rights akibat Perang Kemerdekaan Amerika pada 1774 sampai 1783 dan Revolusi Perancis pada 1789.

- Gerakan Turki Muda pada 1896 hingga 1918 yang menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki.

- Pada 1902, terdapat pendidikan sistem Barat dalam pelaksanaan Politik Etis yang menimbulkan wawasan secara luas bagi pelajar Indonesia.

- Kemenangan Jepang terhadap Rusia pada 1905 yang membuat kebangkitan rasa percaya diri pada rakyat Asia-Afrika dan perlawanan bangsa berkulit putih.

- Gerakan nasionalisme yang terjadi di Asia, seperti India, Cina, dan Filipina.

- Gerakan Pan-Islamisme yang mematahkan dan melenyapkan imperialisme Barat untuk membentuk persatuan seluruh umat Islam, menimbulkan nasionalisme di negara terjajah dan anti-imperialis.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads