Tahukah detikers bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh normal di angka 37Β°C saat kondisi panas maupun dingin. Kemampuan ini diatur melalui mekanisme homeostasis. Bagaimana caranya?
Manusia merupakan makhluk hidup berdarah panas (homoioterm) yang dirancang memiliki reseptor dapat mengatur suhu tubuhnya. Hal ini membuat suhu internal manusia relatif konstan terlepas suhu lingkungan.
Untuk itu manusia memiliki mekanisme sehingga dapat mengendalikan tubuhnya dari suhu lingkungan. Secara rata-rata, suhu tubuh manusia mencapai 37Β°C, tetapi terdapat faktor-faktor lain yang mengubah nilai suhu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mekanisme Homeostatis untuk Mengatur Suhu Tubuh
Dikutip dari Britannica, homeostasis adalah mekanisme suatu makhluk hidup untuk terus menyesuaikan diri dengan kondisi di luar tubuh atau lingkungannya, salah satunya pengendalian suhu.
Homeostasis bekerja dengan melibatkan tiga sistem yaitu reseptor, pusat kendali, dan efektor yang bekerja sama untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan memperhatikan perubahan. Kemudian bertindak berdasarkan perubahan dengan mengontrol sistem tubuh.
Normal suhu tubuh manusia mencapai 37Β°C. Namun, ketika suhu tubuh meningkat reseptor akan mengirim sinyal ke otak sebagai pusat kendali pada bagian hipotalamus.
Setelah itu, otak akan menanggapinya dengan mengirim pesan ke kelenjar keringat sehingga mengeluarkan keringat dan dapat mendinginkan tubuh.
Dalam hal ini, panas dapat dikurangi melalui mekanisme isolasi tubuh seperti meningkatnya aliran darah ke kulit dan lemak, penggunaan pakaian, dan tempat berlindung.
Sementara ketika dingin, tubuh akan meresponsnya dengan menggigil yang diatur oleh hipotalamus, dari respon tersebut menghasilkan panas sehingga menyeimbangkan suhu tubuh. Aliran darah juga akan berkurang ke kulit dan lemak.
Beberapa faktor dapat memengaruhi suhu tubuh yaitu lingkungan, hormon, metabolisme tubuh, dan penyakit.
Faktor Usia Bisa Membuat Respon Menyeimbangkan Suhu Berkurang
Melansir laman resmi Colorado State University, suhu tubuh merupakan hal yang sangat penting untuk manusia. Meski memiliki mekanisme homeostasis, tapi respon yang dihasilkan tidak efektif ketika semakin bertambahnya usia.
Ketika panas, kelenjar keringat yang dihasilkan oleh orang-orang berumur sedikit dan aliran darah ke kulit berkurang. Hal tersebut mengakibatkan kemampuan dalam menghilangkan panas terganggu.
Ketika dingin, kontrol aliran darah di kulit untuk menghasilkan panas akan berkurang. Selain itu, lapisan lemak di bawah kulit yang bertindak sebagai isolator dan membantu menjaga panas akan semakin menipis.
Hal tersebut membuat orang dengan usia lanjut kesulitan untuk mengkondisikan suhu tubuhnya menjadi normal ketika dingin maupun panas.
Apa yang Harus Dilakukan saat Lingkungan Terasa Panas dan Dingin?
Akibat dari tidak efektifnya mekanisme tubuh dalam menyesuaikan suhu lingkungannya membuat seseorang yang berumur rentan mengalami berbagai kondisi yang membahayakan seperti hipotermia maupun hipertermia.
Selain itu, dingin atau panas yang sangat berlebihan juga akan membuat mekanisme homeostasis seseorang tidak dapat membuat suhu tubuh kembali normal.
Terdapat beberapa tips ketika lingkungan menjadi dingin dan panas, yaitu sebagai berikut:
1. Saat Dingin
- Mengenakan pakaian berlapis-lapis yang longgar di sekitar rumah, dan pakaian hangat saat tidur.
- Meminum minuman hangat dan menghindari alkohol
- Menghindari pergi keluar saat suhu saat dingin. Namun jika bepergian, kenakan pakaian yang sesuai.
- Orang-orang dengan kondisi kesehatan yang kronis seperti diabetes, hipotiroidisme, dan penyakit kardiovaskular lebih rentan terhadap hipotermia, sehingga harus berhati-hati.
2. Saat Panas
- Tinggal di ruangan ber-AC
- Jika ingin keluar rumah, pilihlah waktu yang lebih sejuk seperti pagi atau sore hari.
- Minumlah banyak cairan sepanjang hari untuk menghindari dehidrasi.
- Orang-orang yang memiliki kondisi penyakit hipertensi, diabetes atau penyakit parkinson harus berhati-hati.
(faz/faz)