Belalang adalah serangga yang sering kita temukan pada tumbuhan, semak belukar, atau di lapangan terbuka. Belalang hidup di tempat tersebut karena ia merupakan pemakan tanaman.
Sebenarnya, serangga dapat hidup di mana saja, kecuali ekosistem tundra dan kutub, karena ia termasuk serangga terestrial. Namun, karena ia menyesuaikan dengan kebutuhan pangannya, maka ia akan biasa hidup di rerumputan, perkebunan, dan lahan pertanian.
Dengan kehidupan belalang yang seperti itu, belalang memiliki organ gerak kaki dan sayap untuk membantunya terbang kesana kemari. Berikut ini nama organ gerak belalang dan ciri-ciri morfologi yang dapat dipelajari sebagaimana dikutip dari situs jurnal Universitas Jember (Unej).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Morfologi Belalang
Sama dengan hewan lainnya, belalang memiliki ciri-ciri morfologi yang berbeda dan berkarakter. Berikut ini ciri-ciri morfologi belalang.
Kepala Belalang
Belalang memiliki kepala yang berfungsi untuk mengumpulkan makanan, menerima rangsang dan memproses informasi di otak.
Kepala belalang terdiri dari 3 sampai 7 ruas dan terdiri sepasang antena, sepasang mata majemuk, tiga buah mata tunggal dan mulut.
Belalang memiliki tipe mulut menggigit dan mengunyah serta antenanya bersegmen banyak yang terkadang berbentuk memanjang.
Tungkai Belalang
Nama organ gerak belalang adalah tungkai atau kaki. Tungkai belalang terdiri dari lima ruas, yaitu koksa (ruas pertama) yang menempel pada toraks, trochanter (ruas kedua), femur (ruas ketiga), tibia (ruas keempat), dan tarsus (ruas kelima).
Ruas yang berukuran besar dan panjang adalah ruas ketiga. Belalang memiliki pretarsus yang terletak di ujung, terdiri dari sepasang kuku.
Uniknya, jika digosokkan, tungkai belalang menghasilkan suara, itu yang disebut mengerik. Belalang jantan yang mengerik dengan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan biasa digunakan untuk menarik perhatian betina atau mengusir pesaingnya.
Dikutip dari jurnal penelitian oleh Nurul Arifah di situs Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, berikut ini tipe-tipe tungkai pada serangga, termasuk pada belalang.
- Tungkai ambulatorial adalah tungkai yang terdiri dari enam segmen.
- Tungkai cursorial adalah tungkai yang biasa ditemukan di jenis serangga yang banyak berlari, bentuknya panjang dan ramping.
- Tungkai saltatorial adalah tungkai untuk melompat yang biasanya banyak pada belalang sembah.
- Tungkai raptorial adalah tungkai yang biasanya ditemukan pada serangga parasit, berfungsi untuk menangkap dan memegang makanan.
- Tungkai natatorial adalah tungkai yang dapat digunakan untuk berenang.
- Tungkai fossorial adalah tungkai yang digunakan untuk mencakar atau menggali tanah.
- Tungkai clasping adalah tungkai yang terdapat pada beberapa serangga air, digunakan untuk memegang betina selama kopulasi.
Sayap Belalang
Sayap pada belalang berfungsi untuk terbang dan melindungi tubuh serta menghasilkan suara. Sayapnya muncul di bagian torak (dada), yaitu satu pasang pada mesotoraks dan satu pasang pada metatoraks.
Belalang memiliki ciri-ciri sayap depan yang berbentuk lancip lurus dan agak tebal, serta tidak bisa terlipat. Bagian yang menebal pada sayap depan disebut tegmina.
Sayap belakang hewan belalang lebih tipis seperti selaput yang berukuran lebar dan dapat dilipat pada saat serangga beristirahat.
(Abdomen) Perut Belalang
Umumnya, belalang memiliki abdomen terdiri atas 11 ruas yang meliputi sternum, tergum, dan membran pleuron. Ruas abdomen tersusun atas 3 kelompok, yakni ruas pregenital, genital, dan post genital.
Pada ruas ke-11 belalang mengalami modifikasi berbentuk segitiga yang disebut epiprok. Epiprok adalah bagian yang berbentuk segitiga dan menjadi ciri khas pada ordo Orthoptera. Fungsi epiprok adalah untuk membantu melakukan gerakan melompat.
Nah, itu ciri-ciri morfologi belalang dan nama organ gerak belalang. Semoga bermanfaat detikers!
(faz/faz)