Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) peringatkan potensi banjir lahar hujan di tiga kabupaten di Sumatra Barat (Sumbar). Di mana saja dan apa penyebabnya?
Potensi banjir lahar itu ditemukan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padangpanjang. Kepala BMKG, Dwikorita, menjelaskan adanya pola sirkulasi siklonik di sebelah barat Aceh yang berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan secara intensif.
"Merespons hal tersebut, BMKG di hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat berujung bencana hidro-meteorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan dan longsor di Sumatra Barat," ungkap Dwikorita dalam laman BMKG dikutip Selasa (14/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan dini ini, jelas Dwikorita, penting untuk mengurangi risiko bencana di Sumatra Barat. Terlebih di daerah rawan bencana seperti di bantaran sungai, pegunungan dan perbukitan, selama periode mulai dari 9-12 Mei 2024.
Potensi banjir lahar hujan juga ditemukan di wilayah tersebut. Begini asalnya.
Tentang Banjir Lahar Hujan di Sumbar
Material lahar merupakan sebutan saat lahar gunung bertemu dengan air hujan. Melansir dari buku "Banjir Lahar: Pembentukan, Proses, Dampak, dan Mitigasinya" yang ditulis oleh Danang Sri Hadmoko", banjir lahar bisa mengangkut batu-batu besar yang ada di sungai, menutup pemukiman, hingga mengancam nyawa.
Menurut BMKG, banjir lahar ini berasal dari material erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian atas gunung. Material ini hanyut terbawa air hujan ke arah hilir, hingga menerjang tiga kabupaten yang berada di sekitarnya.
Rekomendasi BMKG
Dwikorita mengingatkan kepada masyarakat bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.
"Prospek cuaca selama satu pekan ke depan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujarnya.
Hingga 13 Mei 2024 berpotensi terjadinya hujan dengan intesitas sedang hingga lebat. Sedangkan, pada tanggal 14 Mei diperkirakan ada penurunan intensitas hujan menjadi ringan, lalu pada tanggal 15-17 Mei 2024 diprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan lagi hingga 22 Mei 2024.
"Artinya kewaspadaan terhadap terjadinya banjir lahar hujan, juga Galodo atau banjir bandang serta longsor ini masih akan berlanjut paling tidak hingga tanggal 17-22 Mei atau sepekan ke depan. Maka, masyarakat diimbau untuk menghindar atau menjauhi lereng-lereng bukit atau gunung yang rawan longsor," ujarnya.
(nir/nwy)