Hati-hati! Pakar Unair Sebut Gadget Bisa Perlambat Perkembangan Anak

ADVERTISEMENT

Hati-hati! Pakar Unair Sebut Gadget Bisa Perlambat Perkembangan Anak

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 10 Mei 2024 15:00 WIB
Ilustrasi Anak Bayi Main Gadget
Ilustrasi anak main gadget. Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Masa pertumbuhan dan perkembangan adalah momen yang amat krusial untuk setiap individu. Pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Dr Mira Irmawati menggambarkan pentingnya masa-masa tersebut sebagai fondasi kehidupan.

Secara khusus, dia menegaskan pentingnya pemantauan pada dua tahun pertama tumbuh kembang anak.

"Hingga umur 2 tahun, pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat. Bahkan, otak anak umur 2 tahun sudah mencapai 60 hingga 80 persen seperti otak orang dewasa," kata dia pada sesi seminar pertumbuhan dan perkembangan anak dalam bakti sosial yang diadakan FK Unair pada Minggu (5/5/2024) di Aula Fakultas Kedokteran Kampus Dharmahusada-A Unair.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan, pemantauan terhadap pertumbuhan anak meliputi berat dan tinggi badan, sekaligus lingkar kepala. Mira mengatakan panduan pengukuran dan ukuran ideal sudah tertera dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Maka dia mengimbau kepada para orang tua untuk senantiasa membaca dan memperhatikan panduan di dalamnya dalam memantau tumbuh kembang anak.

Selain pertumbuhan, orang tua juga perlu memantau perkembangan anak. Hal ini mencakup kemampuan motorik (tengkurap, duduk, berdiri, berjalan, memegang, dan menulis), kemampuan sosial (mengenali orang dan bergaul), juga kemampuan bicara dan berbahasa (mengoceh, berbicara, bercerita, serta memahami lawan bicara).

ADVERTISEMENT

Dia mengaku sering mendapati orang tua yang mengeluh saat anaknya terlambat dalam beberapa aspek perkembangan. Tak jarang orang tua menurutnya bingung atau bahkan berspekulasi buruk soal keterlambatan tersebut. Padahal menurutnya seharusnya orang tua kembali melihat ke akar masalahnya, yakni kenormalan pertumbuhan anak.

Dia menerangkan, perkembangan berkaitan dengan pertumbuhan. Apabila ada masalah pada perkembangan, maka sebaiknya orang tua memperhatikan apakah aspek pertumbuhan anak sudah seluruhnya terpenuhi. Maka dari itu, selanjutnya Mira menegaskan pentingnya keseimbangan nutrisi dan stimulasi pada anak.

Gadget atau Gawai Hambat Perkembangan Anak

Mira menyebut nutrisi mendukung perkembangan fisik seperti pembentukan tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya. Terlebih, sistem kekebalan tubuh juga membutuhkan nutrisi yang cukup untuk melawan penyakit dan infeksi. Nutrisi pun berperan utama sebagai pemberi energi supaya anak dapat beraktivitas secara maksimal saat masa perkembangannya.

Di samping itu, anak membutuhkan stimulus untuk bisa berkembang. Pada umumnya stimulus berupa rangsangan, supaya anak mencapai kemampuan-kemampuan dalam aspek perkembangan. Sebagai contoh, anak membutuhkan stimulus berupa komunikasi dua arah untuk merangsang kemampuan sosial dan berbahasanya.

Mira menyayangkan perkembangan digital telah mengurangi stimulus ini. Dalam pengasuhan, sebagian orang tua kerap menyodorkan gawai atau gadget kepada anak.

"Memang benar, solusi mudahnya, ya, berikan saja handphone sebagai hiburan bagi anak. Pasti anak senang dan tidak rewel. Namun, ingat bahwa handphone itu tidak memberi stimulus apapun karena hanya komunikasi 1 arah. Anak itu justru perlu bermain dan mengobrol bersama bapak ibu," terangnya.

Mira menekankan bahaya penggunaan gadget oleh anak-anak, yang dapat memperlambat proses perkembangan. Bahkan, dia berpesan untuk tidak memberikan gawai kepada anak-anak hingga usia mereka 2 tahun.

Pada usia 2 sampai 5 tahun, Mira memperbolehkan anak untuk memakai gawai dalam waktu terbatas, yakni tidak lebih dari 1 jam per hari.

Dengan membatasi pemakaian gawai, dia berharap para orang tua mengisi perkembangan dengan kasih sayang dan stimulus yang mendukung keterampilan. Hal ini amat penting untuk mencapai aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang jadi pondasi awal kehidupan anak.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads