- 7 Penemuan di Merkurius yang Jarang Diketahui: 1. Atmosfer yang Sangat Tipis 2. Merkurius Memiliki Inti Besi yang Besar 3. Memiliki Medan Magnet 4. Punya Ciri-ciri Geologi yang Unik di Permukaan 5. Kandungan Bahan-bahan yang Mudah Menguap 6. Es yang Berada di Kutubnya 7. Pernah Aktif Secara Vulkanik
Merkurius adalah planet pertama dari ketujuh planet yang ada di tata surya kita. Planet ini berarti menjadi yang paling dekat dengan Matahari. Lantas seperti apa planet Merkurius sebenarnya?
Para ilmuwan mengira, Merkurius serupa bongkahan batu sederhana yang ukurannya sedikit lebih besar dari bulan di Bumi dan akan berubah tandus akibat radiasi matahari yang intens.
Oleh karena itu, Merkurius seharusnya berubah menjadi planet mati karena panas Matahari tersebut. Namun, nyatanya tidak, karena Merkurius tak menjadi planet mati meski suhu saat siang dan malam hari mencapai 600 derajat celsius.
7 Penemuan di Merkurius yang Jarang Diketahui:
1. Atmosfer yang Sangat Tipis
Planet Merkurius memiliki atmosfer yang sangat tipis. Saking tipisnya atmosfer Merkurius bisa dikatakan tidak memenuhi syarat sebagai atmosfer. Para ilmuwan menyebutnya sebagai eksosfer atau lapisan gas tipis yang sulit untuk mencatat pembacaan tekanan.
Akibat panas Matahari, eksosfer Merkurius harus beregenerasi dari permukaan. Para astronom mendeteksi adanya atom natrium, kalium, dan kalsium pada eksosfer Merkurius. Unsur ini tidak biasanya dianggap sebagai gas.
2. Merkurius Memiliki Inti Besi yang Besar
Meski tergolong memiliki ukuran yang kecil, tapi diameter Merkurius sedikit lebih besar dari bulan dan lebih kuat. Planet ini termasuk yang terpadat kedua setelah Bumi di Tata Surya.
Kepadatan luar biasa planet ini disebabkan oleh keberadaan inti besi yang besar, hingga menyumbang sekitar 60% volume total planet ini. Sebaliknya, inti Bumi hanya menyusun sekitar 15% dari volume total planet tersebut.
3. Memiliki Medan Magnet
Hasil misi pertama ke Merkurius pada 1973 menemukan bahwa Merkurius masih memiliki medan magnet. Penemuan ini mengejutkan komunitas ilmiah yang berasumsi bahwa planet sekecil itu akan mendingin dengan cepat dan bagian dalamnya akan membeku.
4. Punya Ciri-ciri Geologi yang Unik di Permukaan
Permukaan tanah Merkurius terdapat cekungan tidak beraturan. Hal ini diidentifikasi pertama kali pada 1975 oleh Mariner 10, pesawat ruang angkasa pertama, kemudian dipotret oleh Messenger dengan resolusi tinggi.
Cekungan ini membentang hingga lebih dari 1,6 km dan kemungkinan kedalaman mencapai 36 meter. Para ilmuwan berteori bahwa penyebab cekungan ini adalah zat-zat yang mudah menguap.
5. Kandungan Bahan-bahan yang Mudah Menguap
Zat-zat yang mudah menguap di dunia akibat terbakar Matahari ada di Merkurius. Selain itu, Messenger juga menemukan zat lain di Merkurius seperti belerang, kalium, dan klor.
Kendati demikian, asal zat-zat yang mudah menguap itu masih dipertanyakan dan menjadi perdebatan. Begitu juga dengan volatilitas di Merkurius, yang mana zat tersebut umumnya ditemukan di planet yang jauh dari Matahari.
6. Es yang Berada di Kutubnya
Bagaimana bisa planet terdekat dari Matahari mampu menampung es di planetnya? Pada 1990-an, para ilmuwan dari Goldstone di California dengan teleskop radio Arecibo di Puerto Rico mengamati adanya pantulan cahaya terang di kutub yang kemungkinan merupakan endapan es.
Kemudian pada 2021 dikonfirmasi oleh Messenger bahwa es di kutub utara Merkurius merupakan air beku. Hal ini dapat terjadi karena Merkurius berhasil melekat pada airnya karena memiliki kantong-kantong yang berada dalam bayangan permanen.
7. Pernah Aktif Secara Vulkanik
Topografi Merkurius menunjukkan adanya gunung berapi yang pernah memuntahkan lava. Mariner 10 pernah melihatnya dan Messenger mengonfirmasi bahwa dataran mengkilap tersebar di permukaan Merkurius.
Dataran tersebut menunjukkan kumpulan lava yang dihaluskan di atas kawah dan punggung bukit yang lebih tua. Para peneliti berspekulasi bahwa vulkanisme magmatik berhenti di Merkurius pada 1-3,5 miliar tahun yang lalu.
Penemuan-penemuan mengejutkan Merkurius ini masih banyak menimbulkan pertanyaan bagi para ilmuwan. Meski sejumlah penemuan terdengar kurang masuk akal, para ilmuwan ingin membuktikan ada alasan yang jelas yang mengakibatkan penemuan tersebut.
(faz/faz)