Kucing yang mempunyai bulu berwarna oranye atau banyak disebut kucing 'oren' kerap menunjukkan sikap tak ramah dan suka membuat onar. Sebagaimana digambarkan oleh banyak pengunggah video kucing melalui media sosial.
Tak sedikit juga pengunggah mengedit foto kucing oranye menjadi sebuah meme atau hal yang menghibur dan lucu. Berawal dari sana, muncul stereotip bahwa kucing oren itu konyol, pembuat masalah, berkuasa dan tidak ramah.
Sebenarnya, apakah ada kaitan warna oranye dengan perilaku kucing jenis ini? Untuk membuktikannya, beberapa penelitian pernah secara khusus mengidentifikasi perilaku kucing oren.
Ada 7 Ciri Kepribadian Kucing
Central Behavior Officer dari lembaga amal Cats Protection di Inggris, Daniel Warren-Cummings mengatakan sebuah penelitian terbaru telah mengidentifikasi 276 ekspresi wajah kucing yang unik.
Pada tahun 2021, juga ada penelitian mengidentifikasi tujuh ciri kepribadian kucing yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan kecil kemungkinan adanya hubungan antara perilaku dan warna bulu.
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara perilaku dan warna bulu, namun, tidak ada bukti yang signifikan atau konklusif dan pertimbangan warna bulu bukanlah sesuatu yang membentuk proses pengambilan keputusan kita ketika mempertimbangkan perbedaan dalam alasan kucing berperilaku. dengan cara tertentu," kata Warren-Cummings, dikutip dari IFL Science.
Kucing Oren Ternyata Lebih Ramah
Dikarenakan hubungan warna dan pengambilan keputusan kucing tak bisa didapat informasi spesifik. Akhirnya, beberapa peneliti melakukan survei persepsi terhadap pemilik kucing.
Ada sekitar 189 pemilik kucing yang diminta menunjukkan perilaku kucing peliharaannya. Peneliti menemukan bahwa kucing oren dinilai sangat ramah, rendah dalam sikap acuh tak acuh dan pemalu.
Kemudian, pada kucing lainnya misalnya yang berwarna putih disebut mempunyai kepribadian penyendiri, pemalu, tenang, dan rendah aktivitas. Sementara pada kucing hitam, banyak yang menyebut mereka tidak memiliki sifat unik yang membedakan dari kucing lain.
Para peneliti menyebut hasil penelitian tersebut masih bersifat subjektif. Menurut Warren-Cumming, persepsi setiap orang terhadap kucing oren ini tentunya bisa berbeda.
"Banyak penelitian mengenai perilaku dan penampilan merupakan survei atau kuesioner yang diberikan kepada pemilik/pengasuh dan kita harus memahami bahwa pemahaman individu terhadap label seperti 'ramah' akan sangat bervariasi," jelas mereka.
"Sampai saat ini hanya ada sedikit bukti bahwa perbedaan yang dirasakan antara kucing dengan warna berbeda benar-benar ada," jelas penulis utama studi Mikel Delgado.
Hubungan Ras dan Kesehatan Kucing Lebih Jelas
Untuk menjawab, 'Mengapa kucing oren dikenal tak ramah bahkan pemalas?'. Para peneliti berpendapat hal tersebut bisa disebabkan oleh bagaimana mereka digambarkan di media.
"Menariknya, penggambaran beberapa kucing oranye paling terkenal dalam budaya Amerika, seperti Morris, 'Kucing paling rewel di dunia'dan Garfield, yang digambarkan sebagai kucing malas dan sinis tidaklah positif. Namun berdasarkan penjualan dan periklanan, kedua karakter kucing ini sangat populer di Amerika Serikat," tulis mereka.
Para peneliti menyimpulkan warna bulu kucing tak dianggap berpengaruh pada perilaku. Hal yang lebih berkaitan dalam biologis kucing adalah hubungan ras dan kondisi kesehatan mereka.
"Misalnya, beberapa ras kucing dianggap lebih rentan menderita pica, konsumsi bahan-bahan yang tidak dapat dimakan, (misalnya kucing Siam atau Tonkin) sementara beberapa ras dianggap lebih vokal (sekali lagi, kucing Siam atau Tonkin)," kata peneliti.
Pada tahun 2016, sebuah studi mengungkap tentang ciri-ciri kepribadian kucing yang dikaitkan dengan ras, pola, warna mata, atau warna bulu. Sebanyak 394 pemilik kucing ras tunggal mengisi kuesioner tentang perilaku kucingnya.
Ras yang termasuk dalam analisis adalah Abyssinian, Bengal, Birman, Burma, Devon Rexes, Maine Coon, kucing Hutan Norwegia, Oriental, Persia, Ragdolls, Siam, dan Tonkinese. Warna bulunya meliputi agouti, hitam, coklat, kayu manis, biru, ungu, coklat kekuningan, karamel, kelabu tua, merah, krem, biru krem, aprikot, dan putih.
"Apa yang kami ketahui tentang ras adalah bahwa kondisi kesehatan bisa lebih diwariskan daripada sifat perilaku dan perkembangan ras tertentu telah berkontribusi pada berkurangnya kesejahteraan dan kesejahteraan kucing," jelas Warren-Cummings.
Simak Video "Video Kecintaan Nova Soraya pada Kucing"
(cyu/faz)