Profesor Harvard Klaim Dugaan Kedatangan Alien ke Bumi, Pakai Teknologi Ini

ADVERTISEMENT

Profesor Harvard Klaim Dugaan Kedatangan Alien ke Bumi, Pakai Teknologi Ini

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 22 Apr 2024 19:00 WIB
Ilustrasi diculik alien
Foto: dok Wallpapercave/Ilustrasi Alien
Jakarta -

Alien terus menjadi perdebatan dan menjadi topik menarik untuk ditelusuri para ilmuwan. Salah satunya adalah seorang ahli astrofisika teoretis di Universitas Harvard, Profesor Avi Loeb, yang dijuluki sebagai 'pemburu alien'.

Ia percaya bahwa alien bisa saja ada dan jika memang ada, maka teknologi mereka akan menimbulkan dampak seismik terhadap umat manusia.

Menurutnya, penelitian ilmiah yang sedang berlangsung di Organisasi Penelitian Nuklir Eropa (CERN) di Jenewa mungkin telah menciptakan dimensi yang bisa dilalui alien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Loeb mengklaim bahwa alien mungkin melakukan perjalanan melalui dimensi tersembunyi tersebut.


Alasan Profesor Harvard Mengklaim Dugaan Adanya Alien

Dimensi yang dimaksud oleh Prof Loeb adalah terkait dengan upaya untuk menciptakan kembali kondisi Big Bang menggunakan Large Hadron Collider (LHC), yakni akselerator partikel terbesar dan terkuat di dunia.

ADVERTISEMENT

Melalui penelitian ini, ilmuwan berharap dapat mengungkap bagaimana alam semesta kita pertama kali terbentuk.

Oleh karena itu, Prof Loeb kemudian berani menyatakan bahwa makhluk luar angkasa mungkin berada lebih jauh dari kita dan mengklaim bahwa mereka mungkin telah mengerjakan teknologi pelompat dimensi selama miliaran tahun.

Ia juga mengatakan bahwa jika teknologi alien dapat menjangkau kita, maka kita akan sangat kagum karena teknologi tersebut melampaui apa yang kita miliki di Bumi saat ini.

"Sama seperti penghuni gua yang datang ke kota seperti London atau Eropa, dan melihat semua peralatan teknologi di sana. Akan ada rasa kekaguman beragama, dan kita tidak akan memahaminya, terutama jika kita berhadapan dengan efek gravitasi kuantum yang kita ketahui," ucap profesor di Universitas Harvard tersebut, dikutip dari mirror.co.uk.

"Bepergian melalui dimensi ekstra-spasial akan menciptakan kemungkinan tabrakan yang lebih besar," tambahnya.

Penelitian untuk Mencari Dimensi Ekstra Spasial

Diketahui, bahwa para peneliti di CERN, yang berada 100 meter di bawah tanah, telah mencari enam dimensi 'ekstra spasial' dan partikel tertentu khususnya yang menyatakan bahwa dimensi tersebut ada.

Pada 2012, mereka menemukan Higgs boson, yang juga dikenal sebagai "partikel Tuhan".

"Mekanika kuantum ditemukan tepat satu abad yang lalu. Dan semua teknologi tercanggih yang kita gunakan saat ini, seperti Internet, kecerdasan buatan, dan sebagainya, bergantung pada pemahaman kita tentang mekanika kuantum," ucap Prof Loeb.

Menurutnya, proses pembelajarannya belum selesai. Masih ada beberapa teka-teki besar dalam fisika modern.

Dalam arus utama fisika teoretis selama beberapa dekade terakhir, paradigma yang berlaku adalah bahwa adalah mungkin untuk menyatukan mekanika kuantum dan gravitasi kecuali bekerja dengan ekstra-spasial.

"Kita hanya melihat tiga (dimensi) di antaranya dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun gagasannya adalah bahwa yang lain berbentuk melengkung. Dan kita tidak dapat mendeteksinya kecuali kita menembakkan partikel yang memiliki energi sangat tinggi yang akan menyelidiki skala kecil ini," terangnya.

Sementara itu, apa yang diklaim oleh Prof Loeb ini bukan kali ini saja terjadi. Tahun lalu, profesor tersebut mengklaim bahwa alam semesta dan alam semesta lainnya mungkin diciptakan di laboratorium oleh alien karena mereka memiliki kecerdasan seperti dewa.

Dia menemukan pecahan di dasar lautan yang menurutnya mungkin merupakan pecahan antarbintang, yang menurutnya dapat membuktikan keberadaan alien dan memberikan wawasan tentang kemampuan teknologi mereka.

Namun, hal ini menuai kritikan, karena mengklaim bahwa makhluk luar angkasa itu ada.

"Kita sombong jika berpikir bahwa kita sendirian, bahwa kita tidak mempunyai tetangga di luar sana," ujarnya dalam klaim sebelumnya.

Apa yang dikatakan Profesor Loeb merujuk pada "puluhan miliar planet" di galaksi kita, Bima Sakti, dan ratusan miliar galaksi seperti Bima Sakti dalam volume alam semesta yang dapat diamati.

Menurutnya, dengan luar angkasa yang seluas itu, mungkin berisi peradaban dan bentuk kehidupan seperti milik Bumi.




(faz/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads