Sejarah Erupsi Gunung Ruang, sampai Tsunami 25 Meter

ADVERTISEMENT

Sejarah Erupsi Gunung Ruang, sampai Tsunami 25 Meter

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 19 Apr 2024 13:00 WIB
Erupsi eksplosif yang terjadi pukul 00.38 Wita pada Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (17/4/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Erupsi Gunung Ruang. (Foto: ANTARA/HO-PVMBG)
Jakarta -

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, meletus dalam beberapa hari terakhir. Dalam sejarahnya, erupsi gunung tersebut pernah menyebabkan tsunami.

Masyarakat yang bermukim di pantai barat Pulau Tagulandang diungsikan ke pantai timur untuk menghindari risiko potensi tsunami.

"Mohon segera mengungsi ke pantai timur untuk menghindari terjadinya tsunami dan lontaran batu pijar di wilayah pantai barat," ujar Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Juliana Doris Jane Rumambi dalam CNN Indonesia, dikutip Jumat (19/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sejarahnya, erupsi Gunung Ruang pernah menyebabkan tsunami hingga ketinggian 25 meter. Bagaimana penjelasannya?

Sejarah Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan bahwa tinggi gelombang tsunami akibat erupsi Gunung Ruang bisa mencapai 25 meter. Kondisi ini mengingat peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Untuk sejarah potensi tsunaminya itu di ketinggian 25 meter dan melanda beberapa ratus meter di bagian sisi barat-barat daya daratan Pulau Tagulandang," ujar Ketua Tim Kerja Gunung Api Heruningtyas.

Tinggi gelombang tsunami Gunung Ruang hanya terpaut sekitar 5 meter dari tsunami Aceh yang saat itu disebut mencapai 30-an meter.

Pada erupsi Gunung Ruang 3 Maret 1871, gelombang pasang atau tsunami hingga 25 meter muncul usai terjadi gempa dibarengi gemuruh erupsi. Gelombang pasang itu menerjang pantai Tagulandang dan menyerang sejauh 180 meter dari pantai, dilanjutkan oleh gelombang pasang kedua. Bencana itu menelan korban sekitar 300-400 orang.

"Hal ini yang menyebabkan kami menggunakan radius 6 km, karena adanya potensi tsunami yang mengancam di sisi bagian barat Pulau Tagulandang," katanya.




(nir/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads