- Pengertian Ekuitas
- Jenis-jenis Ekuitas 1. Ekuitas Pemegang Saham 2. Ekuitas Rumah 3. Ekuitas Pemilik Perusahaan 4. Pembiayaan Ekuitas
- Unsur-unsur Ekuitas 1. Modal Disetor 2. Laba Ditahan 3. Modal dari Penilaian Kembali 4. Modal dari Hibah atau Sumbangan 5. Modal lainnya
- Contoh Ekuitas 1. Saham Biasa 2. Saham Preferen 3. Saham Treasury 4. Pendapatan yang Disimpan 5. Tambahan Modal yang Dibayarkan
Dalam ilmu akuntansi terdapat istilah ekuitas sangat penting dan digunakan dalam usaha bisnis. Ekuitas adalah hak pemilik dalam sebuah perusahaan berupa selisih nilai di antara nilai aset dan liabilitas.
Ekuitas adalah bagian dari laporan keuangan yang memperlihatkan seberapa besar pemegang saham memiliki klaim atas aset perusahaan yang diperoleh dari modal awal, laba ditahan, dan investasi lainnya.
Berikut penjelasan ekuitas, jenis-jenis, unsur-unsur, dan contohnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Ekuitas
Mengutip dari buku Akuntansi Pajak: Teori, Praktik, dan Implementasi, ekuitas adalah selisih nilai antara nilai aset dan liabilitas.
Adapun, Tuni Rahayu dalam Modul Ekonomi Kelas XII menyebutkan, ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Umumnya, ekuitas merupakan besarnya modal atau harta yang dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi operasional perusahaan, harta tersebut akan mengalami penurunan nilai karena kewajiban-kewajiban yang harus dibayarkan seperti utang dan beban.
Rumus ekuitas: Ekuitas = Aset - Liabilitas
Menurut Siti Noor Khikmah (2016) yang dikutip dari buku Akuntansi Keuangan, ekuitas merupakan suatu bagian dari hak pemilik dalam sebuah perusahaan yakni selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada dan demikian juga tidak termasuk ukuran nilai jual suatu perusahaan.
Pada dasarnya ekuitas berasal dari modal pemilik dan laba atas hasil aktivitas bisnis perusahaan, yang perlu diketahui bahwa nilai ekuitas tidak selamanya positif, bisa jadi negatif akibat nilai beban lebih besar daripada nilai aset yang dimiliki.
Ekuitas dapat mengalami perubahan jika terjadi penarikan kembali penyertaan modal oleh pemilik, adanya pembagian keuntungan ataupun kerugian.
Jenis-jenis Ekuitas
Terdapat empat jenis ekuitas yang sering digunakan, yaitu sebagai berikut:
1. Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemegang saham adalah seluruh jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham jika seluruh aset dimiliki perusahaan dilikuidasi dan seluruh utang dibayarkan.
Jenis ini dijadikan penentu keadaan keuangan perusahaan dan menjadi nilai dari perusahaan itu sendiri.
2. Ekuitas Rumah
Ekuitas rumah merupakan nilai dari rumah yang dikurangi dengan jumlah utang hipoteknya. Ekuitas rumah sangat penting termasuk bagi yang akan membeli atau menjual rumah.
3. Ekuitas Pemilik Perusahaan
Ekuitas pemilik perusahaan merupakan ekuitas dengan aset atau kekayaan. Hal ini didapat dari investasi dari pemilik yang terdapat dalam aset perusahaan setelah dikurangi oleh seluruh kewajiban,
Selain itu, ekuitas pemilik perusahaan akan dihasilkan dari laba ditahan dan modal yang diinvestasikan digabungkan.
4. Pembiayaan Ekuitas
Pembiayaan ekuitas dapat dilakukan untuk meningkatkan modal dan menjadi jalan keluar apabila suatu perusahaan yang sukses namun tidak menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Misalnya dengan menjual saham perusahaan ke investor yang kemudian digunakan untuk mengembangkan usaha bisnis tersebut.
Unsur-unsur Ekuitas
Dalam perusahaan, ekuitas sangat penting dengan mencatat setiap aset dan kewajiban yang ada sehingga terhindar dari defisit, yang membuat nilai ekuitas lebih besar dari nilai liabilitas atau jumlah kewajibannya.
Dalam ekuitas, terdapat unsur-unsur yang harus diketahui, yaitu:
1. Modal Disetor
Modal disetor adalah jumlah ekuitas pemegang saham yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham dalam suatu bisnis dan bertujuan untuk mengembangkan bisnis tersebut.
2. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah jumlah ekuitas pemegang saham yang dihasilkan oleh usaha bisnis melalui operasi yang menguntungkan dan tidak digunakan untuk dividen atau tidak diambil oleh pemegang saham.
3. Modal dari Penilaian Kembali
Modal penilaian kembali merupakan selisih dari perhitungan ulang terhadap nilai dari semua aset-asetnya. Selisih ini akan mengubah neraca perusahaan.
4. Modal dari Hibah atau Sumbangan
Modal hibah atau sumbangan adalah penambahan modal yang terjadi ketika perusahaan mengalami penambahan aset tanpa melakukan pengeluaran ataupun belanja modal.
5. Modal lainnya
Untuk mendapatkan modal memiliki cara yang beragam, modal lainnya dapat dilakukan dari berbagai cara selain dari 4 unsur-unsur sebelumnya seperti cadangan dana, modal untuk melakukan ekspansi, cadangan penurunan harga, dana persiapan pelunasan obligasi, dan sumber lainnya.
Contoh Ekuitas
1. Saham Biasa
Saham biasa adalah modal atau investasi awal yang disetorkan sehingga pemegang saham memiliki aset-aset tertentu di dalamnya. Selain itu, memiliki kewajiban-kewajiban seperti memilih direksi dan pejabat yang berwenang dan merumuskan prosedur dan kebijakan perusahaan.
2. Saham Preferen
Pemegang saham preferen memiliki hak klaim, atas aset dan pendapatan perusahaan yang lebih dari hak pemegang saham biasa. Namun, mereka hanya memiliki kewajiban dan tidak mempunyai hak dalam memilih.
3. Saham Treasury
Saham ini biasanya memiliki nilai negatif dan merupakan direpresentasikan dalam pembukuan sebagai pengurangan dari nilai ekuitas. Hal ini dikarenakan saham ini digunakan untuk membeli kembali saham-saham dari pemegang saham biasa.
4. Pendapatan yang Disimpan
Pendapat yang disimpan merupakan jumlah total pendapatan dari perolehan suatu bisnis, dikurangi seluruh dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham.
Pendapatan ini merupakan pendapat bersih oleh pemilik bisnis usaha dan tidak dibayarkan kepada pemegang saham.
5. Tambahan Modal yang Dibayarkan
Tambahan modal yang dibayarkan didapatkan dari tambahan investasi oleh pemegang saham, selain dari nilai saham pokok mereka.
Biasanya, pos ini jauh lebih tinggi dari pos ekuitas lainnya, nilai ekuitasnya juga dapat berubah sesuai dengan untung rugi yang diperoleh dalam suatu perusahaan.
(pal/pal)