Efek Purkinje Muncul Saat Gerhana Matahari, Ternyata Bisa Memengaruhi Persepsi Warna

ADVERTISEMENT

Efek Purkinje Muncul Saat Gerhana Matahari, Ternyata Bisa Memengaruhi Persepsi Warna

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Rabu, 17 Apr 2024 12:00 WIB
OCAMPO, MEXICO - APRIL 08: Children observe the sky as it gets darker at Parque la Mota on April 08, 2024 in Ocampo, Mexico. Millions of people have flocked to areas across North America that are in the
Foto: Getty Images/Azael Rodriguez Perales/Potret Siswa-Mahasiswa Meksiko & AS Amati Gerhana Matahari Total pada 8 April 2024
Jakarta -

Gerhana Matahari total telah berlangsung pada 8 April 2024 lalu di sepanjang Meksiko ke Kanada. Selama fenomena tersebut, ilmuwan menyarankan untuk mengenakan pakaian berwarna merah dan hijau karena terkait efek tampilan pada warna tersebut.

Menurut para ilmuwan, ketika gerhana berlangsung, warna merah akan menjadi gelap dan redup, kemudian warna hijau akan lebih cerah. Perubahan warna tersebut terjadi akibat efek purkinje.

Lantas apa itu efek purkinje?

Efek Purkinje Gerhana

Efek Purkinje adalah fenomena berubahnya warna karena sensitivitas mata yang bergantung pada tingkat cahaya tertentu. Fenomena ini dijelaskan oleh ahli anatomi dan fisiologi Ceko Jan Evangelista Purkyne pada awal abad ke-19 tahun.

Awalnya, ia berjalan-jalan di waktu fajar dan menyadari warna-warna bunga memiliki perbedaan dibanding saat matahari bersinar.

Efek ini akan mempengaruhi persepsi warna dalam kondisi cahaya redup seperti saat fajar, senja, dan gerhana.

"Efek Purkinje selama gerhana yang akan datang akan mengubah seluruh pengalaman dari sekadar melihat langit menjadi gelap menjadi demo sains yang nyata pada pakaian Anda! Tetapi untuk benar-benar melihat perubahan dalam saturasi warna, banyak orang harus mengenakan warna merah dan hijau yang saling melengkapi. Dua atau lima orang dalam kelompok yang terdiri dari 100 orang tidak akan membantu," kata juru bicara dari peritel online Solar Eyeglasses dalam IFL Science, dikutip Senin (15/4/2024).

Penglihatan Mesopik

Dalam hal ini, terdapat penglihatan berdasarkan reseptor sel batang dan sel kerucut yaitu penglihatan skotopik ketika cahaya rendah dan sel batang yang aktif, dan penglihatan fotopik ketika banyak cahaya dan sel kerucut yang aktif

Tetapi di kondisi-kondisi khusus, terdapat penglihat ketiga yaitu penglihatan mesopik, penglihatan tersebut terjadi ketika cahaya berada di antara gelap dan terang sementara sel yang bekerja adalah sel kerucut dan sel batang.

Hal tersebut terjadi ketika gerhana total, di mana langit menjadi gelap secara tiba-tiba dan mata tidak memiliki waktu untuk membiaskan warna.

Penglihatan mesopik memiliki ketajaman penglihatan dan pembedaan warna yang tidak akurat. Jadi, ketika mengenakan pakaian warna merah dan hijau di kondisi gerhana, warna merah akan tiba-tiba menjadi jauh lebih gelap, sedangkan warna hijau akan terlihat lebih cerah.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads