Gaya Hidup Hedonisme: Aspek, Ciri, Penyebab, Dampak, Cara Mengatasinya

ADVERTISEMENT

Gaya Hidup Hedonisme: Aspek, Ciri, Penyebab, Dampak, Cara Mengatasinya

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 09 Apr 2024 07:00 WIB
Ilustrasi sarapan di kapal pesiar
Ilustrasi gaya hedonisme/Foto: Getty Images/iStockphoto/Aja Koska
Jakarta -

Seiring globalisasi yang mudah diterima masyarakat dan canggihnya teknologi memudahkan arus informasi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Salah satu gaya hidup yang berbeda terpengaruh dari globalisasi adalah hedonisme.

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa seseorang akan bahagia jika mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan dapat menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.

Gaya hidup ini marak di kalangan remaja dan tak lepas dari pengaruh lingkungan sekitar yang sangat beragam dengan paham kapitalisme. Hedonisme dinilai menjadi paham yang diartikan sebagai kebahagiaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana ciri-ciri hedonisme dalam diri seseorang? Cermati ciri-cirinya, penyebab hedonisme, dampak yang diakibatkan dan cara mengatasi hedonisme.

ADVERTISEMENT

Aspek-aspek Hedonisme


Terdapat tiga aspek gaya hidup hedonisme. Berikut adalah aspek-aspek hedonisme.


Aktivitas

Aktivitas adalah kegiatan menghabiskan waktu yang berwujud tindakan nyata yang dapat diamati seperti hobi, belanja, mengobrol, dan lain sebagainya.


Minat

Minat adalah tingkat kesenangan yang timbul secara khusus dan membuat seseorang memerhatikan objek, peristiwa, atau topik tertentu.


Opini

Opini atau pendapat adalah tanggapan atau respons yang diberikan pada situasi tertentu. Situasi tersebut dapat berupa isu sosial, komunitas, olahraga, hiburan atau produk di masa mendatang.

Ciri-ciri Hedonisme


Seseorang yang memiliki gaya hidup hedonisme dapat dilihat dari ciri-ciri tertentu. Berikut ini ciri-ciri hedonisme yang dapat dirasakan oleh diri sendiri maupun dilihat pada diri orang lain, mengutip dari Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar.


Menginginkan segala sesuatu yang serba mewah

Pilih-pilih teman

Sifat konsumtif yang akut

Cenderung anti sosial dan jauh dari agama

Penyebab Hedonisme

Hedonisme disebabkan oleh berbagai hal. Penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu secara internal dan eksternal.


1. Penyebab internal

Hedonisme dapat disebabkan oleh diri sendiri yang memiliki keyakinan untuk bergaya hidup sesuai keinginan sendiri. Seperti halnya ingin bekerja seringan mungkin, berbelanja secara boros untuk memenuhi keinginan, dan rasa tidak puas yang tidak berujung.


2. Penyebab eksternal

Hedonisme juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab yang paling utama adalah arus informasi dari luar yang sangat besar, kemudian beradaptasi dengan hal tersebut tanpa disaring terlebih dahulu.


Arus globalisasi atau westernisasi sangat mudah diterima melalui berbagai media. Oleh karena itu informasi apapun yang diterima dapat diseleksi terlebih dahulu sebelum dinikmati.

Dampak Hedonisme


Akibat penyebab yang memengaruhi seseorang seperti yang telah dijelaskan di atas, hedonisme membawa pengaruh yang kurang baik bagi seseorang. Berikut ini adalah dampak hedonisme pada masyarakat.


Perilaku individualis atau menganggap diri sendiri lebih penting daripada orang lain.

Sikap egois yang mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.

Sifat pemalas dan tidak menghargai waktu.

Kurang bertanggung jawab kepada diri sendiri.

Kebiasaan konsumtif karena membeli barang-barang hanya karena kesenangan semata dan berujung boros.

Tindakan korupsi dalam berbagai bentuk, tidak hanya uang melainkan juga korupsi pekerjaan, waktu, dan lain-lain.

Cara Mengatasi Hedonisme


Dilihat dari dampak yang disebabkan oleh hedonisme, gaya hidup ini kurang baik jika terus dilanjutkan. Mengutip dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), ini dia sejumlah cara mengatasi gaya hidup hedonisme yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.


Membiasakan diri menemukan kebahagiaan dalam hal sederhana dengan melakukan kegiatan positif.

Menentukan prioritas, memilih mana yang dijadikan kesenangan semata dan kebutuhan yang lebih penting.

Mensyukuri hal-hal yang dimiliki dan segala bentuk kebahagiaan yang datang.

Mengubah pola pikir konsumtif menjadi produktif dan memandang sesuatu berdasarkan produktivitasnya dengan mempertimbangkan keuntungan di masa kini maupun masa depan.

Meninggalkan kegiatan yang tidak bermanfaat.

Selektif dalam memilih teman atau memasuki lingkungan pertemanan.


Sekarang kita mengenal gaya hidup hedonisme. Mulai dari pengertian, aspek, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya. Cobalah berbahagia dengan cara yang lebih sederhana agar hidupmu terasa lebih indah.




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads