Benda dari luar angkasa yang berhasil menembus atmosfer bisa menghantam permukaan Bumi dan menciptakan kawah tumbukan. Pada masa lalu, kawah tumbukan ini banyak muncul di berbagai belahan dunia.
Menurut Lunar and Planetary Institute, kawah tumbukan terbentuk ketika permukaan planet dihantam meteoroid, sehingga menyebabkan penggalian material permukaan. Struktur tumbukan ini secara khas berbentuk lubang galian berbentuk lingkaran.
Berdasarkan data dari Pusat Sains Planet dan Luar Angkasa (PASSC) di Universitas New Brunswick di Kanada, terdapat 190 struktur dampak yang dikonfirmasi di Bumi. Masing-masing dicatat dalam database mereka yang telah dikumpulkan selama 25 tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawah tumbukan ini menjadi jendela bagi para ilmuwan untuk mengetahui masa lalu geologis Bumi. Hal ini karena para ilmuwan bisa mempelajari struktur kawah untuk memahami sejarah dinamika tata surya dan menggunakan informasi tersebut untuk memprediksi skenario dampak di masa depan.
Berikut ini beberapa kawah tumbukan yang ada di berbagai belahan dunia, dikutip dari Space.
6 Kawah Tumbukan di Bumi Akibat Meteorit
1. Kawah Barringer - Arizona Utara
Kawah Barringer atau dikenal sebagai Kawah Meteor, terbentuk pada 50.000 tahun yang lalu. Kawah ini muncul akibat sebuah meteor berukuran diameter 30 meter-50 meter menabrak Dataran tinggi di Arizona utara, menurut Lunar and Planetary Institute.
Meteor seberat 300.000 ton itu melaju dengan kecepatan hingga 12 km per detik dan meledak dengan kekuatan dua setengah juta ton TNT, menurut Barringer Crater Company.
Kawah ini dimiliki secara pribadi oleh Barringer Crater Company, sebuah perusahaan milik keluarga yang didedikasikan untuk pelestarian kawah. Perusahaan ini didirikan oleh Daniel Moreau Baringer, orang pertama yang mengidentifikasi asal usul kosmik kawah tersebut.
2. Kawah Wolfe Creek - Australia Barat
Menurut Dinas Taman dan Margasatwa Australia, Kawah Wolfe Creek terbentuk 300.000 tahun yang lalu. Namun studi terbaru dari Universitas Wollongong pada 2019 menganalisis paparan radiasi batuan kawah dan memperkirakan usia kawah hanya 120.000 tahun.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa meteor di kawah tersebut, yang berdiameter 15 meter dan berat lebih dari 15.000 ton, menabrak dengan kecepatan 17 km per detik.
Kawah ini terletak di tepi Gurun Pasir Besar di Taman Nasional Kawah Wolfe Creek, Australia Barat bagian utara. Kawah ini baru terlihat oleh orang Eropa pada 1947 ketika diamati melalui survei udara di wilayah tersebut.
3. Kawah Lonar - India Selatan
Kawah Lonar terletak di Dataran Tinggi Deccan di India Selatan, yang terbentuk antara 35.000 hingga 50.000 tahun yang lalu akibat hantaman meteor.
Namun, kawah meteorit besar ini telah membingungkan para ilmuwan sejak diidentifikasi pada 1823 oleh perwira Inggris C.J.E Alexander, menurut NASA Earth Observatory.
Sebab, kawah ini terletak di dalam dataran besar batuan basaltik sisa letusan gunung berapi di wilayah tersebut 65 juta tahun lalu. Oleh karena itu, kawah tersebut awalnya dianggap sebagai kawah gunung berapi.
Setelah diteliti, Kawah Lonar ternyata merupakan kawah tumbukan yang diketahui terbentuk di basal.
4. Kawah Gosses Bluff (Tnorala) - Australia
Australia memiliki kawah tumbukan lain yakni Kawah Gosses Bluff (Tnorala). Menurut keterangan ilmuwan, kawah ini terbentuk akibat hantaman sebuah meteor yang melaju dengan kecepatan hingga 40 km per detik pada 142 juta tahun yang lalu.
Kawah raksasa selebar hampir 22 km, telah terkikis selama bertahun-tahun. Namun inti kawah, yang merupakan pusat perbukitan dengan diameter hampir 4,5 km, masih terlihat hingga hari ini.
Menurut Pemerintah Australia, sisa kawah tersebut diberi nama Gosses Range oleh penjelajah Ernest Giles pada 1872. Ia menamai kawah tersebut dengan nama H Gossem, Anggota Royal Society.
5. Kawah Kaali - Estonia
Kawah Kaali terletak di Saaremaa, pulau terbesar di Estonia. Pulau ini diperkirakan telah dihuni pada saat terjadinya tumbukan meteorit sekitar tahun 1530-1549 SM, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Meteoritics and Planetary Science.
Kawah ini diperkirakan terbentuk ketika meteor pecah menjadi beberapa bagian pada ketinggian 5 hingga 10 km di atas permukaan tanah. Kemudian potongan-potongan tersebut menghantam pulau Estonia dan menciptakan beberapa kawah raksasa.
6. Kawah Roter Kamm - Namibia
Kawah ini terletak di tengah bukit pasir berwarna merah karat di Gurun Namib, sebelah barat daya Namibia. Menurut ESA, kawah Roter Kamm ditemukan di Taman Nasional Tsau ΗKhaeb, sebuah kawasan pertambangan di barat daya Namibia.
Para ilmuwan percaya bahwa kawah ini terbentuk oleh meteorit yang menabrak Bumi pada lima juta tahun lalu. Dampaknya kemudian menimbulkan tepi kawah mencapai 40 hingga 90 meter di atas dataran sekitarnya dan dasar kawahnya diselimuti endapan pasir setebal 100 meter.
(faz/pal)