Lukisan Mona Lisa dianggap memiliki banyak misteri, salah satunya adalah popularitas dari lukisan itu sendiri. Ada banyak teori telah mencoba menunjukkan dengan tepat satu alasan mengapa karya seni tersebut menjadi terkenal. Namun, tidak ada satu penjelasan pun yang bisa benar-benar menjelasakannya.
Ketenaran Mona Lisa dinilai sebagai hasil dari banyak situasi yang dikombinasikan dengan daya tarik yang melekat pada lukisan tersebut.
Tidak diragukan lagi Mona Lisa adalah lukisan yang sangat bagus. Wajah pahatan subjek yang lembut menunjukkan keahlian Leonardo dalam sfumato, sebuah teknik artistik yang menggunakan gradasi cahaya dan bayangan halus untuk memodelkan bentuk, dan menunjukkan pemahamannya tentang tengkorak di bawah kulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, banyak pakar berpendapat bahwa kualitas luar biasa dari Mona Lisa tidak cukup untuk menjadikan lukisan itu terkenal. Peristiwa eksternal juga berkontribusi pada ketenaran karya seni tersebut.
Berbagai Alasan Mona Lisa Begitu Terkenal
Bahwa rumah lukisan itu adalah Louvre, salah satu museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, menambah kehebatan karya tersebut. Mona Lisa tiba di Louvre melalui jalur memutar yang dimulai pada masa Francis I, Raja Prancis, yang di istananya Leonardo menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya.
Lukisan itu menjadi bagian dari koleksi kerajaan. Selama berabad-abad setelahnya, potret itu disimpan di istana-istana Prancis hingga Revolusi mengklaim koleksi kerajaan sebagai milik rakyat.
Setelah berada di kamar tidur Napoleon, Mona Lisa dipasang di Museum Louvre pada pergantian abad ke-19. Dikutip dari ensiklopedia Britannica, seiring meningkatnya dukungan terhadap Louvre, pengakuan terhadap lukisan itu pun meningkat. Identitas yang tidak diketahui juga telah memberikan sosok tersebut pada karakterisasi apa pun yang diinginkan orang tentang dirinya.
Beberapa pakar mencatat bahwa, seiring dengan meningkatnya minat terhadap Renaisans pada abad ke-19, Leonardo menjadi semakin populer dilihat tidak hanya sebagai pelukis yang sangat baik, tetapi juga sebagai ilmuwan dan penemu hebat yang desainnya menggambarkan penemuan-penemuan kontemporer. Banyak dari apa yang disebut sebagai penemuannya kemudian dibantah dan kontribusinya terhadap sains dan arsitektur dianggap kecil. Namun, mitos Leonardo sebagai seorang jenius terus berlanjut hingga abad ke-21, berkontribusi pada popularitas Mona Lisa.
Kisah Pencurian Mona Lisa
Para penulis abad ke-19 membangkitkan minat terhadap Mona Lisa. Kemudian pencurian lukisan tersebut pada tahun 1911 dan hiruk pikuk media yang terjadi selanjutnya menarik perhatian dunia.
Ketika berita tentang kejahatan tersebut tersiar pada tanggal 22 Agustus tahun itu, peristiwa itu langsung menimbulkan sensasi. Orang-orang berbondong-bondong ke Louvre untuk melongo melihat ruang kosong tempat lukisan itu pernah digantung, direktur lukisan museum mengundurkan diri, tuduhan hoaks tersebar di surat kabar, dan Pablo Picasso bahkan sempat ditangkap sebagai tersangka.
Dua tahun kemudian lukisan itu ditemukan di Italia setelah seorang pedagang seni di Florence memberi tahu pihak berwenang setempat bahwa seorang pria telah menghubunginya untuk menjual lukisan itu. Pria tersebut adalah Vincenzo Peruggia, seorang imigran Italia ke Prancis, yang sempat bekerja di Louvre untuk memasang kaca pada sejumlah lukisan pilihan, termasuk Mona Lisa.
Dia dan dua pekerja lainnya mengambil potret itu dari dinding, menyembunyikannya di lemari semalaman, dan melarikan diri di pagi hari. Mereka tidak dapat menjual lukisan itu karena perhatian media.
Peruggia menyembunyikannya di bagian bawah bagasi sampai dia ditangkap. Dia diadili, dihukum, dan dipenjara karena pencurian lukisan itu.
Mona Lisa berkeliling Italia sebelum kembali ke Louvre. Pada saat itu, banyak orang Prancis yang menganggap pekerjaan tersebut sebagai harta nasional yang telah hilang dan mereka dapatkan kembali.
Mona Lisa tentu saja lebih terkenal setelah pencurian tersebut. Namun, Perang Dunia I segera menyita banyak perhatian dunia.
Beberapa ahli berpendapat bahwa perusakan reproduksi kartu pos oleh Marcel Duchamp pada tahun 1919 membawa perhatian kembali ke Mona Lisa dan memulai tren yang menjadikan lukisan itu salah satu lukisan paling terkenal di dunia.
Dia menentang pemujaan terhadap seni ketika menggambar janggut dan kumis di wajah Mona Lisa dan menambahkan akronim L.H.O.O.Q., yang dimaksudkan untuk membangkitkan frase vulgar dalam bahasa Prancis. Tindakan tidak sopan itu menimbulkan skandal kecil. Seniman lainnya pun menyadari bahwa lelucon seperti itu akan menarik perhatian untuk mereka.
Tur lukisan Mona Lisa ke Amerika Serikat pada tahun 1963 dan ke Jepang pada tahun 1974 mengangkatnya ke status selebriti. Mona Lisa melakukan perjalanan ke Amerika Serikat menggunakan kabin kelas satu di kapal laut dan menarik sekitar 40.000 orang setiap hari ke Museum Metropolitan di New York City dan Galeri Seni Nasional di Washington, DC.
Banyak orang menyambut potret tersebut di Jepang sekitar sepuluh tahun kemudian. Terlebih lagi, seiring dengan semakin terjangkaunya biaya perjalanan sejak akhir abad ke-20, semakin banyak orang yang dapat mengunjungi Paris dan melihatnya secara langsung.
Meskipun Mona Lisa tidak diragukan lagi merupakan karya seni yang bagus, tidak ada alasan tunggal mengapa lukisan tersebut terkenal. Sebaliknya, berbagai keadaan, mulai dari kedatangannya yang tidak disengaja di Louvre hingga reproduksi tanpa akhir pada abad ke-20 dan ke-21 semuanya membentuk daya tarik yang melekat pada lukisan tersebut untuk menjadikan Mona Lisa sebagai lukisan paling terkenal yang pernah ada.
(nah/nwy)