Tahukah kamu jika Mars dihantam setidaknya 200 asteroid kecil setiap tahunnya?
NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengidentifikasi hantaman asteroid ini membentuk kawah selebar 3,9 meter. Namun, sebuah temuan menunjukkan adanya miliaran kawah yang ada sejak jutaan tahun lalu. Dari mana munculnya?
Menurut penelitian terbaru, sekitar 2,3 juta tahun yang lalu sebuah tumbukan besar merusak permukaan Mars dan membentuk sekitar 2 miliar kawah kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawah utamanya bernama Corinto, yang terletak di Elysium Planitia, yakni sebuah daratan luas yang melintasi ekuator Mars. Kawah ini berdiameter kurang lebih 14 kilometer.
Peneliti dari Konferensi Sains Bulan dan Planet tahunan ke-5 di Texas, mengungkapkan bahwa asteroid yang mampu meninggalkan bekas raksasa sebesar itu, diperkirakan hanya akan menabrak permukaan Mars setiap 3 juta tahun sekali atau lebih.
Pemeriksaan Kawah di Sekitar Corinto
Untuk meneliti hal ini, peneliti menggunakan data oleh High Resolution Imaging Experiment (HiRISE) dan Context Camera (CTX) di Mars Reconnaissance Orbiter (MRO), tim melakukan pemeriksaan Corinto dan sekitarnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa objek yang menghantam Corinto menandai lanskap sekitarnya dengan kawah yang lebih kecil, ketika objeknya pecah dan melesat ke luar pola seperti sinar yang masih terlihat hingga saat ini.
Kawah-kawah kecil tersebut terkonsentrasi di daerah selatan dan barat daya Corinto dengan ejekta terjauh yang mendarat 1.850 kilometer dari kawah utama.
"Menghitung jumlah kawah sekunder penting untuk memahami bagaimana sebuah kawah yang relatif kecil mungkin dapat mengeluarkan material sebanyak itu selama proses pembuatan kawah," ujar Matthew Golombek, ilmuwan dari Jet Propulsion Lab NASA di California, dikutip dari Live Science.
Dengan menggunakan citra satelit, ilmuwan coba memperkirakan jumlah kawah yang dipicu oleh ledakan objek yang memecah. Mereka menyimpulkan bahwa Corinto memiliki 1,3 dan 3 miliar 'kawah sekunder' yang masing-masing memiliki lebar setidaknya 33 kaki atau 10 meter.
Para peneliti membagi kelompok kawah sekunder menjadi empat fasies berdasarkan bentuk dan jaraknya dari kawah utama. Yang terdekat dengan Corinto, kawah fasies 0, berbentuk setengah lingkaran. Sementara yang terjauh dengan Corinto, kawah fasies 3 berbentuk panjang dan sempit.
"Dari hasil pengamatan perbedaan dengan jarak dari kawah, kemungkinan disebabkan oleh kecepatan tumbuhan dan ukuran ejekta yang bervariasi," catat para peneliti.
Peneliti menunjukkan data lain bahwa lantai bagian dalam Corinto terletak 1 kilometer di bawah lanskap sekitar Mars. Di bagian tersebut, terdapat sejumlah besar lubang yang menunjukkan bahwa area tersebut tertutup air es ketika terjadi hantaman.
Lubang-lubang tersebut seluruhnya berukuran tidak lebih dari 200 meter, yang mungkin terbentuk akibat proses degassing (pengeluaran gas hidrogen dari cairan aluminium) yang intens ketika air es menjadi sangat panas akibat benturan.
Adanya Dampak Meteorit Lain di Mars
Adapun dalam studi terbaru, ternyata ada dampak meteorit lainnya, yang terjadi pada 2022. InSight mendeteksi gempa Bumi besar di Mars yang setara dengan gempa di Bumi.
Penyebab gempa ini diidentifikasi karena hantaman meteor besar di Mars sekitar 2.000 mil (3.218 km) jauhnya dari pendaratan objek. Dampak gempa tersebut mengakibatkan ledakan bongkahan es di bawah tanah Mars.
(faz/faz)