Makanan yang kita konsumsi sehari-hari sejatinya telah melewati proses yang panjang dari hasil panen yang diolah hingga menjadi makanan lezat yang siap disajikan.
Dari proses pengolahan tersebut tentunya menggunakan yang namanya "teknologi pangan" sehingga bahan mentah dari hasil panen tersebut memiliki nilai yang lebih.
Lalu bagaimana cara mengolah hasil panen hingga menjadi makanan? Berikut adalah ulasan lebih lanjut mengenai teknologi pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Teknologi Pangan untuk Mengolah Hasil Panen
Teknologi pangan berkaitan dengan pengolahan makanan khasnya dimulai dari bahan mentah setelah panen.
Selain berguna untuk mengolah makanan, teknologi pangan juga berperan penting pada perkembangan industri dan manufaktur makanan di seluruh dunia.
Hal ini karena teknologi pangan juga berkaitan dengan pemrosesan, pengemasan, penyimpanan, pengawetan, dan sebagainya.
Berikut adalah contoh mengenai teknologi pangan yang diterapkan dalam mengolah hasil panen.
1. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah teknik yang digunakan untuk mengurangi jumlah mikroba dalam suatu bahan pangan dengan meminimalkan kerusakan protein yang disebabkan oleh suhu tinggi.
Salah satu metode pasteurisasi melibatkan pemanasan bahan pangan pada suhu di bawah 100 derajat Celcius selama periode waktu tertentu.
Ini ditujukan untuk mengawetkan makanan atau minuman dalam waktu yang lama.
2. Fermentasi
Fermentasi adalah proses alami di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam.
Alkohol atau asam tersebut berfungsi sebagai pengawet alami dan memberikan cita rasa khas serta keasaman pada makanan yang difermentasi.
Selain itu, fermentasi juga merangsang pertumbuhan bakteri baik, yang dikenal sebagai probiotik. Probiotik telah terbukti meningkatkan fungsi kekebalan tubuh serta kesehatan pencernaan dan jantung.
Oleh karena itu, menambahkan makanan yang difermentasi ke dalam pola makan akan memberikan manfaat bagi kesehatan.
3. Ekstraksi
Ekstraksi adalah teknologi pangan yang berkaitan dengan metode-metode pengambilan zat-zat tertentu dari bahan pangan.
Ini melibatkan proses pengambilan komponen tertentu seperti minyak, pigmen, aroma, atau zat bioaktif lainnya dari bahan pangan mentah melalui teknik ekstraksi.
Teknologi ini melibatkan penggunaan pelarut tertentu atau proses fisik tertentu untuk memisahkan komponen yang diinginkan dari matriks bahan pangan.
Tujuan dari teknologi pangan ekstraksi adalah untuk menghasilkan bahan baku atau bahan tambahan dengan kualitas tertentu yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi makanan dan minuman.
4. Pengeringan
Pengeringan merupakan metode untuk mengurangi jumlah air secara signifikan dari suatu bahan dengan menggunakan panas sebagai sumber energi.
Proses penghilangan air dilakukan hingga kadar air mencapai titik di mana aktivitas jamur, serangga, dan mikroorganisme pengurai menjadi tidak aktif.
Tujuan utama dari pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air dalam bahan hingga mencapai tingkat yang memungkinkan penyimpanan yang aman sampai digunakan selanjutnya.
Dengan melakukan pengeringan, bahan dapat disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama.
Itu dia beberapa contoh teknologi pangan yang sering digunakan untuk mengolah bahan makanan. Berikutnya adalah contoh makanan hasil teknologi pangan.
Contoh Makanan Hasil Teknologi Pangan
Setelah membahas tentang beberapa contoh teknologi pangan sebagai cara untuk mengolah hasil panen, selanjutnya adalah contoh olahan makanan atau minuman hasil teknologi pangan, yaitu sebagai berikut.
1. Tempe
Tempe adalah salah satu makanan yang disukai masyarakat Indonesia. Tempe berbahan dasar kedelai yang difermentasi dengan bakteri baik sehingga menjadi tempe yang memiliki kandungan gizi lebih.
2. Nata de Coco
Nata de coco merupakan bahan makanan yang biasanya digunakan untuk campuran minuman segar. Warnanya putih, teksturnya padat dan kenyal.
Olahan ini berasal dari air kelapa yang difermentasikan dengan bakteri Acetobacter xylinum.
3. Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol merupakan salah satu produk minuman yang telah melewati teknologi pangan fermentasi.
Bahan dari minuman beralkohol bermacam-macam seperti anggur, beras, nira, atau buah-buahan lain. Ekstrak dari bahan tersebut akan difermentasikan sehingga mengandung alkohol.
4. Keju
Keju adalah produk susu yang terbentuk dari proses penggumpalan susu segar menggunakan asam atau enzim bersama dengan bakteri tertentu.
Setelah proses penggumpalan, massa keju tersebut dipadatkan, dipres, dan kemudian dibiarkan untuk mengalami tahap pematangan.
Sesuai dengan namanya, keju alami dihasilkan dari susu segar tanpa penambahan bahan tambahan kecuali zat penggumpal seperti asam atau rennet.
Proses ini memungkinkan keju alami mempertahankan karakteristiknya yang murni dan asli dari bahan baku utamanya, yaitu susu segar.
5. Susu UHT
Susu UHT merupakan bentuk teknologi pangan pada pengawetan makanan melalui pasteurisasi.
Susu UHT diproses dengan pemanasan pada suhu tinggi. Proses ini memastikan agar produk lebih higienis dan bebas dari bakteri serta mikroorganisme berbahaya yang dapat mencemari susu.
Itu dia ulasan mengenai teknologi pangan yang mengolah makanan mentah dari hasil panen menjadi makanan yang siap disajikan.
(inf/inf)