Anakonda Raksasa Amazon Ditemukan Mati Setelah Ditetapkan sebagai Spesies Baru

ADVERTISEMENT

Anakonda Raksasa Amazon Ditemukan Mati Setelah Ditetapkan sebagai Spesies Baru

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 02 Apr 2024 15:30 WIB
Ular anakonda hijau.
Anakonda raksasa ditemukan mati di Amazon. Padahal, ular ini didapuk sebagai spesies baru dengan perbedaan DNA signifikan dari saudara terdekatnya. Foto: Anderson Mancini from Sao Paulo, Brazil
Jakarta -

Spesies baru anakonda raksasa mati di hutan hujan Amazon baru-baru ini. Padahal, spesies baru ini baru saja diumumkan pada publik beberapa minggu lalu.

Pada Februari 2024, peneliti menemukan anakonda hijau punya dua spesies berbeda. Keduanya dinamai ular anakonda hijau utara dan anakonda hijau selatan, melansir IFL Science.

Ular anakonda hijau adalah jenis ular boa yang ditemukan di kawasan Amerika Selatan. Jenis ular terpanjang di dunia ini hidup di perairan air tawar dan sungai-sungai kawasan tropis Amerika Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Professor Freek Vonk dari Vrije Universiteit Amsterdam semula memperkirakan sebab kematian anakonda bernama 'Ana Julia' ini akibat ditembak mati. Namun, salah satu peneliti penemu spesies baru anakonda hijau ini kemudian meralat perkiraannya.

Vonk menyatakan pihak berwenang Brasil belum menemukan bukti tembakan pada anakonda hijau tersebut. Penyebab kematiannya masih diinvestigasi untuk melihat kemungkinan tersebut atau mati karena sebab alami.

ADVERTISEMENT

Anakonda Amazon

Para peneliti di antaranya terinspirasi menelusuri keberadaan anakonda Amazon setelah mendengar pengakuan sejumlah orang asli Waorani. Mereka mengabarkan ada anakonda yang panjangnya lebih dari 7,5 meter dan berat lebih dari 500 kg.

Berdasarkan catatan Guiness World Records, rekor ular terpanjang dipegang ular piton batik 'Medusa'. Panjang Medusa mencapai 7,67 meter.

Ular anakonda hijau raksasa 'Ana Julia' sendiri mencapai panjang 7 meter. Vonk merupakan peneliti yang berkesempatan berenang bersama anakonda ini di dalam sungai Amazon selama lebih dari 1 jam sebelum ular tersebut ditemukan mati.

Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Diversity, spesies anakonda baru ini memiliki perbedaan DNA 5,5 persen dari anakonda hijau selatan.

"Perbedaan ini cukup signifikan. Sebagai perbandingan, manusia hanya berbeda 2 persen dari simpanse," kata Professor Bryan Fry, salah satu peneliti dari University of Queensland.




(twu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads