Kerajaan Islam di Indonesia pertama kali muncul di Aceh dan berkembang pesat di Jawa. Namun, ternyata tak hanya di pulau Jawa, kerajaan Islam berkembang lebih dulu di wilayah kepulauan Maluku. Kerajaan apa yang di sana?
Wilayah kepulauan Maluku terdiri dari pulau besar dan pulau kecil yang tersebar dari paling Timur mendekati Provinsi Papua Barat dan di sebelah selatan yang mendekati Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dulunya, di wilayah ini, kerajaan Islam mulai menyebar sekitar abad-13.
Kerajaan Islam Pertama di Maluku
Perkembangan Islam di Nusantara berkembang pesat pada masa pertengahan abad ke-15, yakni pada masa perdagangan rempah-rempah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, perdagangan rempah di Maluku ramai dengan banyaknya pedagang Jawa, Melayu, Arab, dan China yang datang untuk membeli rempah-rempah.
Namun sebelum itu, sudah ada sebuah kerajaan yang berdiri di Maluku. Kerajaan tersebut adalah kerajaan Tidore yang berdiri sejak 1081 M dan kerajaan Ternate yang didirikan pada 1257 M oleh Baab Mashur Malamo.
Kerajaan Tidore berpusat di wilayah Kota Tidore, Maluku Utara. Pada masa didirikan, belum diketahui catatan tentang agama atau corak kerajaan Tidore. Namun, pada abad ke-15 dan 16, kerajaan Tidore mengalami masa kejayaannya sebagai kerajaan bercorak Islam.
Tidore sendiri berasal dari tiga rangkaian kata dari bahasa Tidore yaitu To Ado Re yang artinya "aku telah sampai". Sebelum Islam datang ke Nusantara, Tidore dikenal dengan nama "Limau Duko" atau "Kie Duko" yang memiliki arti "pulau yang bergunung api".
Sementara kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Baabullah. Saat masa pemerintahannya, wilayah kerajaan Ternate semakin luas, yakni sampai meliputi Mindanao (kini masuk wilayah Filipina-red), seluruh kepulauan di Maluku, Papua, dan Timor.
Pada abad ke-15, kehidupan kebudayaan, pelayaran, ekonomi, sosial mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini membuat kerajaan Ternate menjadi kerajaan penting di Maluku.
Kerajaan lain kemudian juga muncul yakni kerajaan Jailolo yang berdiri sejak 1321 M. Kerajaan Jailolo terletak di pesisir utara pulau Seram dan sebagian Halmahera. Mulanya, kerajaan merupakan Kerajaan Moti yang pertama kali dipimpin Kolano Darajat, sebagaimana dikutip dari detikHikmah.
Peninggalan Kerajaan Islam di Maluku
1. Kerajaan Tidore
Peninggalannya adalah masjid Tidore, makam sultan-sultan Tidore, hingga Benteng Tahula.
2. Perkembangan Islam di Jailolo
Menurut Studi berjudul "NISAN KUNO DI JAILOLO: BUKTI PERKEMBANGAN ISLAM ABAD KE-18 DI MALUKU UTARA" oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate, salah satu peninggalan perkembangan Islam di Jailolo adalah adanya nisan bercorak Islam.
- Nisan Kuno I, Desa Gam Lamo
Nisan kuno di titik pertama berada di Desa Gam Lamo, Kabupaten Jailolo. Nisan kuno di Jailolo seperti halnya nisan kuno masa Islam yang ditemukan di daerah lain juga memiliki kaligrafi. Bagian badan nisan sisi dalam dihiasi dengan kaligrafi yang berisi ayat Kursi.
- Nisan kuno II, Desa Gam Lamo
Nisan ini berlokasi di dekat masjid sultan yang pertama di Desa Gam Lamo.
- Nisan kuno di Desa Galala
Nisan ini berlokasi di Desa Galala, Kabupaten Jailolo.
2. Kerajaan Ternate
- Istana Sultan Ternate
Istana ini memiliki dua lantai yang menghadap ke arah laut. Wilayah istana dikelilingi perbentengan yang letaknya satu kompleks dengan masjid Ternate.
- Masjid Ternate
Masjid ini didirikan oleh Sultan Hamzah. Keunikan masjid ini yaitu memiliki atap bersusun tujuh. Masjid tersebut memiliki luas 22,40 X 39,30 m dengan tinggi keseluruhan 21,74 M.
- Senjata Perang
Raja-raja Ternate punya beberapa koleksi kebanggaan, seperti halnya senjata dan alat-alat perang. Peninggalan senjata tersebut seperti, tongkat kebesaran pedang, baju besi, tombak, senapan, topi militer, tameng, dan perisai.
(faz/nwk)