Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat runtuh setelah ditabrak kapal kontainer MV Dali pada Selasa (26/3/2024) lalu. Kapal dengan panjang 300 meter dan bobot sekitar 100.000 ton hilang tenaga dan menabrak salah satu tiang penyangga jembatan Francis Scott Key.
Jembatan Francis Scott Key di Baltimore merupakan bagian dari bagian dari jaringan penyeberangan yang menawarkan transportasi nyaman untuk lalu lintas lokal dan antarnegara bagian. Jembatan ini dibangun pada 1972 dan dibuka pada 23 Maret 1977.
Jembatan memiliki panjang 1,6 mil dan konstruksinya membentang di Sungai Patapsco, yang memanjang dari Pelabuhan Inner Baltimore hingga Teluk Chesapeake.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Otoritas Transportasi Maryland (MDTA), jembatan Francis Scott Key dibangun setelah Terowongan Pelabuhan Baltimore mencapai kapasitas lalu lintasnya dan menelan biaya lebih dari 60 juta dolar, sebagaimana dikutip dari Washington Post.
Kenapa Jembatan Bisa Runtuh?
Jembatan Baltimore memiliki fungsi sebagai bagian penting dari Interstate 695, yang membawa lalu lintas utara-selatan di sekitar Kota Baltimore. Struktur tersebut membawa empat jalur lalu lintas, dua di setiap arah, dipisahkan oleh pembatas beton.
Jembatan ini memiliki struktur utama di atas saluran navigasi yakni "jembatan rangka kontinu" yang dibagi menjadi 3 bagian atau bentang.
Kemudian, jembatan tersebut bertumpu pada empat penyangga. Dua di antaranya terletak di setiap sisi jalur air yang dapat dilayari. Kedua dermaga inilah yang berperan penting untuk melindungi dari dampak kapal.
Dua lapisan perlindungan pada struktur jembatan yang terbuat dari beton, disebut "lumba-lumba" dan spatbor. "Lumba-lumba" ini berada di kedalaman 100 meter di bawah permukaan air, di hulu dan hilir dermaga.
Fungsi struktur "lumba-lumba" ini adalah untuk menjadi korban ketika ada kapal tersesat, lalu menyerap energinya dan berubah bentuk dalam prosesnya. Lumba-lumba juga menjaga kapal agar tidak menabrak jembatan itu sendiri.
Jembatan Francis Scott Key juga memiliki perlindungan bernama fender. Fender adalah struktur yang terbuat dari kayu dan beton bertulang yang ditempatkan di sekitar tiang utama.
Fungsi struktur ini adalah untuk menyerap energi dari dampak apapun, namun tidak menyerap dampak dari kapal yang sangat besar.
Maka dari itu, ketika MV Dali berhasil melewati "lumba-lumba" pelindung jembatan, kapal tersebut tidak dapat ditahan oleh spatbornya.
Desain Jembatan yang Lebih Aman
Prof Colin Caprani, Chartered Structural Engineer (CEng MIEI, MIStructE) dan Fellow of Engineers Australia (FIEAust), mengatakan bahwa ini bukan kali pertamanya Jembatan Francis Scott ditabrak oleh kapal.
Pada 1980 terjadi tabrakan yang merusak spatbor hingga cukup parah hingga harus diganti. Secara global, ada 35 jembatan besar runtuh dan menewaskan banyak orang disebabkan oleh tabrakan antara tahun 1960 dan 2015, sebagaimana dilaporkan oleh Asosiasi Infrastruktur Transportasi Air Dunia tahun 2018.
"Tabrakan antara kapal dan jembatan pada tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam aturan desain untuk melindungi jembatan dari benturan," tulis Caprani yang juga berpengalaman di industri dan akademik yang luas terkait jembatan dalam Live Science.
Ia menjelaskan bahwa Panduan Tabrakan Kapal dengan Jembatan dari Asosiasi Internasional untuk Jembatan dan Teknik Struktural, yang diterbitkan pada 1993, dan Spesifikasi serta Komentar Panduan Pejabat Jalan Raya dan Transportasi Negara Bagian Amerika untuk Desain Tabrakan Kapal di Jembatan Jalan Raya (1991), telah mengubah cara jembatan dirancang.
Misalnya di Australia, pada 2017, Standar Australia untuk Desain Jembatan mengharuskan para perancang untuk mempertimbangkan kemungkinan kemunculan kapal terbesar dalam 100 tahun ke depan, serta dampak dari tabrakan langsung atau pukulan samping jika kapal tersebut menuju dermaga jembatan dengan kecepatan penuh.
Sebagai hasilnya, banyak jembatan baru sekarang dilengkapi dengan pulau buatan manusia untuk melindungi dermaga mereka.
Pembelajaran Setelah Runtuhnya Jembatan Baltimore
Caprani mengatakan bahwa setelah runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, banyak pelajaran yang bisa diambil.
"Yang pertama adanya tindakan perlindungan yang diterapkan untuk jembatan dalam menangani dampak kapal. Karena sepertinya jembatan ini tidak mempertimbangkan dampak tabrakan seperti ini," tuturnya.
"Yang kedua adalah waspada dalam mengelola jembatan dan memperhatikan tingkat keamanan jembatan saat ini," imbuhnya.
(faz/faz)