Waktu Terasa Lebih Lambat Saat Berada di Alam, Ternyata Ini Penjelasan di Baliknya

ADVERTISEMENT

Waktu Terasa Lebih Lambat Saat Berada di Alam, Ternyata Ini Penjelasan di Baliknya

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 30 Mar 2024 05:00 WIB
IGUACU, BRAZIL - APRIL 8: Tourists enjoy Brazilian Caipirinha cocktails, made with Cachaca, fruit and sugar,  in front of the evening panoramic view of the Argentinian side of the waterfalls on April 8, 2019 in the IguaΓ§u National Park, Brazil. The falls, which straddle the border of Argentina and Brazil, are known in Spanish as Cataratas del IguazΓΊ and in Portuguese as Cataratas do IguaΓ§u. They are the largest waterfall system in the world made up of 275 individual drops stretching 2.7 kilometers wide and up to 82 meters in height, and were chosen in 2011 as one of the  New Seven Wonders of Nature. The Argentinian and Brazilian national parks which protect the falls host millions of tourists each year while protecting the environment by limiting vehicle access and using ecological transportation systems within the parks. (Photo by David Silverman/Getty Images)
Ilustrasi jalan-jalan di alam. Foto: Getty Images/David Silverman
Jakarta -

Apa kamu merasa waktu terasa lambat saat berada di alam? Kamu tidak sendiri dan sains punya jawabannya.

Bagi kebanyakan orang, tuntutan pekerjaan, rumah, dan keluarga membuat orang selalu merasa tidak punya cukup waktu. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penawar terhadap kurangnya waktu mungkin terletak pada alam.

Psikolog Richardo Correia dari Universitas Turku di Finlandia, menemukan bahwa berada di alam dapat mengubah cara kita menikmati waktu dan memberi kita perasaan akan kelimpahan waktu. Correia meneliti dengan membandingkan pengalaman orang-orang saat mereka melakukan berbagai jenis tugas di lingkungan perkotaan dan alam. Studi-studi ini secara konsisten menunjukkan bahwa orang-orang melaporkan perasaan lebih lama ketika mereka berada di alam dibandingkan ketika mereka berada di lingkungan perkotaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, orang-orang lebih cenderung menganggap jalan-jalan di pedesaan lebih lama dibandingkan jalan-jalan dengan jarak yang sama di kota. Demikian dengan orang-orang melaporkan bahwa mereka merasa waktu berlalu lebih lambat saat melakukan tugas di lingkungan hijau alami dibandingkan di lingkungan perkotaan. Alam tampaknya memperlambat dan memperluas kesadaran manusia akan waktu.

Bukan hanya kesadaran akan waktu yang tampaknya diubah oleh alam, tetapi juga kesadaran akan masa lalu dan masa depan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di alam membantu mengalihkan fokus kita dari saat ini ke kebutuhan masa depan. Jadi, alih-alih berfokus pada tekanan tuntutan waktu, alam membantu kita melihat gambaran yang lebih besar .

ADVERTISEMENT

Hal ini dapat membantu kita untuk memprioritaskan tindakan-tindakan kita sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan jangka panjang. Kondisi ini karena menghabiskan waktu di alam tampaknya membuat manusia tidak terlalu impulsif, sehingga sehingga memungkinkan kita menunda kepuasan instan demi mendapatkan imbalan jangka panjang.

Mengapa Alam Mempengaruhi Kesadaran Kita Terhadap Waktu?

Menghabiskan waktu di alam memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan. Memiliki akses ke alam seperti pantai, taman, dan hutan dikaitkan dengan berkurangnya kecemasan dan depresi, peningkatan kualitas tidur, penurunan tingkat obesitas dan penyakit kardiovaskular, serta peningkatan kesejahteraan, seperti dilansir dari Science Alert.

Beberapa manfaat ini mungkin menjelaskan mengapa berada di alam mengubah pengalaman kita terhadap waktu. Cara kita menikmati waktu dibentuk oleh keadaan biologis internal kita dan peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Akibatnya, emosi seperti stres, kecemasan, dan ketakutan dapat mengganggu kesadaran kita terhadap perjalanan waktu.

Efek relaksasi dari lingkungan alami dapat melawan stres dan kecemasan, sehingga menghasilkan pengalaman waktu yang lebih stabil. Dalam jangka pendek, menjauhi tuntutan kehidupan modern dapat memberikan kelonggaran yang diperlukan untuk memprioritaskan kembali kehidupan.

Dalam jangka panjang, waktu di alam dapat membantu meningkatkan kapasitas ingatan dan perhatian kita. Nah detikers, sudahkah kamu bersantai di alam bebas hari ini?




(nir/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads