Ilmuwan Temukan Bukti Segmen Kerak Bumi Purba Berusia 3,75 Miliar Tahun

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Temukan Bukti Segmen Kerak Bumi Purba Berusia 3,75 Miliar Tahun

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Jumat, 29 Mar 2024 10:00 WIB
Kristal zirkon yang ditemukan di pasir sungai Finlandia awalnya mengkristal di magma granit jauh di dalam kerak bumi.
Foto: Image: Tod Waight via SciTech Daily/Temuan asal usul kerak Bumi purba di Finlandia
Jakarta -

Studi baru dari University of Copenhagen mengungkapkan adanya jejak bagian kerak bumi yang tersembunyi di daerah terpencil di Finlandia. Kerak bumi ini merujuk pada masa lebih dari 3 miliar tahun lalu dan mengarah ke utara menuju Greenland.

Setelah dianalisis kimia, ternyata jejak-jejak ini ditemukan dalam mineral zirkon. Hal ini menunjukkan kepada para peneliti dari Departemen Geosains dan Manajemen SDA bahwa sandaran Denmark dan Skandinavia, yaitu Greenland, sebagai fondasi lahir sekitar 3,75 miliar tahun yang lalu.

"Data yang kami dapatkan menunjukkan bahwa bagian tertua kerak bumi di bawah Skandinavia berasal dari Greenland dan berusia sekitar 250 juta tahun lebih tua dari apa yang sebelumnya diperkirakan," ucap Profesor Tod Waight, ahli geologi di Departemen Geosains dan Manajemen SDA, dikutip dari Scitech Daily.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan zirkon ini menunjukkan bahwa sidik jari kimianya cocok dengan sejumlah batuan tertua di Bumi yang ditemukan di Kraton Atlantik Utara di Greenland Barat.

"Kristal zirkon yang kami temukan di pasir sungai dan bebatuan di Finlandia memiliki tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kristal tersebut jauh lebih tua dibanding apa saja yang pernah ditemukan di Skandinavia, dan menyamai usia sampel batuan di Greenland," ujar Andreas Petersson, peneliti Departemen Geosains dan Manajemen SDA.

ADVERTISEMENT

"Di saat yang sama, analisis 3 isotop independen menghasilkan batuan dasar Skandinavia yang kemungkinan besar berkaitan dengan Greenland," lanjutnya.

Bagaimana Pembentukan Kerak Bumi di Skandinavia Berlangsung?

Denmark, Swedia, Norwegia, dan Finlandia berada di atas bagian kerak Bumi yang dikenal sebagai Perisai Fennoskandia atau Perisai Baltik. Para peneliti percaya bahwa negara ini memisahkan diri dari Greenland sebagai akar dan berpindah selama ratusan juta tahun hingga berakar di Finlandia saat ini.

Di Finlandia, lempeng tersebut berkembang seiring penumpukan material geologi baru di sekitarnya hingga terbentuklah Skandinavia. Pada saat kerak Bumi terlepas dari Greenland, Bumi mengalami perubahan yang signifikan.

Para peneliti menemukan fakta bahwa Bumi memiliki kerak benua yang terdiri atas granit merupakan hal yang istimewa, jika dibandingkan dengan planet lain di Galaksi Bima Sakti.

"Hal ini jadi keunikan dari tata surya kita. Keberadaan air dan kerak granit menjadi faktor penting untuk mengenali planet ekstrasurya layak huni dan kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi," jelas Petersson.

Benua sebagai Kunci Lahirnya Kehidupan

Penelitian baru ini juga menjawab teka-teki primordial benua yang terbentuk jauh sebelum kehidupan di Bumi benar-benar berkembang. Akan tetapi, sebagian besar telah mendukung manusia dan hewan untuk hidup.

Selain itu, penelitian juga membantu memahami cara benua-benua terbentuk, bagaimana benua-benua berkembang, dan juga menjadi wawasan baru untuk memperbarui pemahaman tentang proses-proses geologis yang terjadi miliaran tahun yang lalu.

Model yang paling umum digunakan memperkirakan bahwa kerak benua Bumi mulai terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Bumi, yaitu sekitar 4,6 miliar tahun lalu.

Sebaliknya, penelitian ini dan beberapa penelitian terbaru lainnya menunjukkan bahwa tanda-tanda kimia yang menunjukkan pertumbuhan kerak benua baru dapat terdeteksi sekitar satu miliar tahun setelahnya.

Profesor Waight menyimpulkan bahwa penelitian yang mereka lakukan menjadi petunjuk penting untuk mengungkap proses terbentuknya benua dan menyebar ke seluruh Bumi, terutama pada kasus Perisai Fennoskandia.

"Masih banyak hal yang belum kita ketahui. Akar serupa ditemukan di Australia, Afrika Selatan, dan India. Namun masih belum diyakini apakah akar tersebut berasal dari asal yang sama atau berasal secara independen satu sama lain di beberapa tempat di Bumi. Ini menjadi sesuatu yang ingin kami teliti lebih lanjut menggunakan metode yang sama dalam penelitian ini," tutur Waight.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads