Ahli paleontologi menemukan fosil tulang dahi dinosaurus spesies baru di Australia baru-baru ini. Dinosaurus ini diperkirakan hidup di Gondwana, superbenua kuno yang ada pada 550 juta - 180 juta tahun lalu.
Dinosaurus baru tersebut teridentifikasi sebagai salah satu spesies Megaraptoridae. Jenis dinosaurus ini termasuk theropoda, yakni bercakar tiga seperti T-rex. Karena itu, dinosaurus baru ini juga makan daging (karnivora), berkaki belakang sangat besar ketimbang dinosaurus lain, dan berkaki depan kecil mirip lengan.
Peneliti Jake Kotevski dan rekan-rekan menyatakan, temuan mereka merupakan fosil tengkorak megaraptor tertua secara geologis di seluruh dunia. Sebab, temuan sebelumnya kerap hanya menemukan fosil gigi dinosaurus, seperti dilaporkan tim ahli paleontologi tersebut dalam jurnal Cretaceous Research.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinosaurus Kuno
![]() |
Dinosaurus ini diperkirakan lebih kuno dari spesies lain karena ditemukan di Kelompok Strzelecki atas, di Cekungan Gippsland, Victoria. Kelompok Strzelecki merupakan lapisan sedimen paling tua dari Zaman Kapur paling awal.
Satuan Kelompok Strzelecki terdiri dari batu pasir vulkaniklastik (susunan batuan vulkanik), batu lumpur, konglomerat, dan batubara tipis yang mengendap di lembah sungai lebar di antara Australia dan Antartika. Sedimen ini berasal dari sistem gunung api aktif di sepanjang sisi timur Australia.
Mirip T-tex
Fosil tulang dahi (frontal) dinosaurus Megaraptoridae ini menunjukkan kesamaan dengan anggota Tyrannosauroidea, keluarga T-rex. Namun, karena menjadi tulang dahi pertama Megaraptoridae yang ditemukan di Australia, tidak ada temuan lokal yang bisa jadi perbandingan.
Untuk mengatasinya, peneliti membandingkannya dengan tulang dahi Megaraptor dari Zaman Kapur akhir di Amerika Selatan. Namun, fosil dinosaurus Amerika tersebut belum dewasa sepenuhnya dan punya masa hidup yang terpisah 30 juta tahun dengan temuan baru ini.
Kendati demikian, peneliti menyimpulkan, dinosaurus baru ini menjadi petunjuk bahwa tengkorak dinosaurus cakar tiga Theropoda makin memanjang seiring evolusi. Di samping itu, temuan ini menguatkan hipotesis bahwa Megaraptor berasal dari Australia hasil pecahan superbenua kuno Gondwana.
(twu/pal)