Ada banyak cara dalam mendefinisikan kebahagiaan. Dalam ilmu filsafat, dikenal istilah eudemonisme.
Eudemonisme adalah pandangan filsafat yang mengedepankan pencapaian kebahagiaan sejati melalui makna hidup yang mendalam. Konsep eudemonisme menekankan penuhnya potensi diri dan hubungan bermakna.
Konsep ini tidak hanya fokus pada kesenangan sesaat, melainkan pada upaya membangun karakter dan mencapai kepuasan batin. Dalam artikel ini akan dibahas tentang pengertian eudemonisme, contoh tindakan yang melibatkan konsep eudemonisme, serta tips dalam mencapai kebahagiaan menurut eudemonisme. Simak selengkapnya ya, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Eudemonisme
Menurut KBBI, eudemonisme merupakan aliran filsafat etika yang menafsirkan tujuan manusia sehingga tercapainya kebahagiaan yang paripurna akibat mekarnya segala potensi manusia.
Berdasarkan Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia yang ditulis oleh Sukatin dkk, eudemonisme berasal dari kata eudaimonia yang berarti kebahagiaan. Pandangan ini berasal dari filsuf Yunani besar, Aristoteles (384-322 SM).
Dalam bukunya, Ethika Nikomakheia, ia mulai dengan menegaskan bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan. Jadi eudemonisme adalah salah satu filsafat moral yang menganut tentang kebahagiaan.
Menurut Aristoteles, kebahagiaan dicapai dalam melakukan sesuatu, yakni dengan mengembangkan secara optimal segala potensi yang ada pada kita. Menurutnya, kebahagiaan seperti kekayaan, uang atau sejenisnya bukanlah tujuan akhir, tapi dianggap untuk mencapai tujuan yang lain. Manusia yang menjalankan fungsinya sebagai manusia dengan baik, ia akan mencapai tujuan terakhirnya atau kebahagiaan.
Contoh Tindakan Eudemonisme
Eudemonisme, sebagai filosofi yang mengedepankan kebahagiaan melalui arti hidup, dapat diwujudkan melalui berbagai perilaku sehari-hari. Dikutip dari Journal of Personality and Social Psychology yang ditulis Waterman, contohnya adalah praktik pengembangan diri, di mana individu mencari pertumbuhan pribadi dan mencapai potensi maksimal.
Hubungan yang mendalam dan memberi kontribusi positif pada komunitas juga mencerminkan nilai eudemonisme. Dalam tindakan sehari-hari, membantu sesama, berkomunikasi dengan penuh empati, dan memupuk kebaikan adalah contoh konkret perilaku eudemonisme.
Tips Mendapatkan Kebahagiaan menurut Eudemonisme
Berdasarkan sebuah artikel yang dimuat pada laman Positive Psychology, berikut merupakan tips yang dapat membantu seseorang mencapai kebahagiaan:
- Pertama, penting untuk mengetahui tujuan hidup. Hal ini tidak selalu berarti memiliki rencana jangka panjang yang spesifik, tetapi lebih tentang memiliki tujuan yang memberi makna pada hidup kita. Misalnya, tujuan hidup bisa menjadi membawa kebahagiaan bagi orang lain atau membantu mereka yang menderita.
- Kedua, fokuskan kemampuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Cobalah mengarahkan bakat dan keahlian untuk mengamalkan kebajikan yang kamu inginkan.
- Ketiga, mengembangkan potensi terbaik. Ini berarti berusaha menjadi yang terbaik yang kamu bisa, didorong oleh tujuan dari dalam diri. Tidak hanya berusaha menjadi yang terbaik dalam bidang tertentu semata, tetapi menjadi yang terbaik sesuai dengan nilai diri kamu.
- Keempat, terlibatlah dalam aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan tujuan-tujuanmu. Ini penting untuk merasakan makna dari perkembangan mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah tujuan akhir, tetapi proses pengejaran untuk mencapai kesempurnaan dalam diri kita.
- Kelima, ekspresikan diri kamu melalui tindakan. Ini lebih dari sekadar mengekspresikan perasaan, tetapi lebih tentang terlibat dalam perilaku yang mencerminkan siapa kamu dan konsisten dengan pandangan tentang diri kamu.
Dengan menerapkan tips ini, seseorang dapat mencapai kebahagiaan menurut konsep eudemonisme dengan mengalami kebahagiaan yang mendalam dan memuaskan serta hidup sesuai dengan potensi terbaik mereka.
Demikian artikel ini membahas tentang pengertian eudemonisme, contoh tindakan yang melibatkan konsep eudemonisme, serta tips dalam mencapai kebahagiaan menurut eudemonisme. Semoga bermanfaat!
(nah/nah)