Sejarah uang memperlihatkan perkembangan yang panjang dan menarik sepanjang peradaban manusia. Sebagai alat pembayaran yang sah, uang telah memainkan peran yang sangat krusial.
Sebelum uang dikenal sebagai alat tukar menukar atau pembayaran yang sah, yang menjadi alat transaksi adalah sistem barter. Sistem barter adalah sistem pertukaran barang dengan barang untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan.
Hanya saja, sistem ini memiliki kelemahan dalam hal nilai subjektif barang yang dijadikan alat tukar. Kemudian ditemukan uang yang kini dapat digunakan sebagai alat membayar. Mari kita ulas lengkap mengenai sejarah uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan Uang Ditemukan?
Uang adalah konsep yang sudah dikenal selama ribuan tahun, sehingga sulit mengetahui penemu aslinya. Meski demikian, ada bukti penggunaan uang pada peradaban kuno di Mesopotamia dan Mesir.
Dilansir dari City Index, saat peradaban kuno, masyarakat menggunakan tablet tanah liat sebagai catatan hutang dan transaksi. Sementara itu, bentuk fisik uang diyakini muncul di China sekitar tahun 1000 SM yang mana masih menggunakan cangkang cowrie sebagai mata uang.
Bagaimana Bentuk Awal Uang?
Bentuk uang di masa lalu adalah sistem barter. Kemudian sistem itu berubah menjadi uang komoditas. Uang komoditas adalah bentuk mata uang pertama yang nyata, seperti garam, kerang, manik-manik, atau barang berharga lainnya yang tidak mudah dibentuk.
Uang barang dagangan ini berkembang dan memudarkan orang-orang yang mau melakukan aktivitas barter. Mereka mulai menukarkan uang komoditas dengan barang atau jasa dan uang komoditas kemudian dibayarkan untuk transaksi apapun.
Seiring berkembangnya kehidupan masyarakat, mereka mulai menggunakan logam mulia seperti emas dan perak sebagai komoditas. Selain sulit didapat dan diproduksi daripada komoditas sebelumnya, logam mulia juga tahan lama serta memiliki nilai inheren tergantung pada sifat logamnya.
Pencetakan Koin Pertama
Setelah menjadikan logam mulia sebagai uang, kemudian muncul mata uang logam yang diproduksi dengan berat dan ukuran standar. Pencetakan koin pertama dimulai pada tahun 600 SM di Lydia, sebuah kerajaan Yunani Kuno.
Koin logam yang seragam menjadikannya lebih mudah dibawa dan diperdagangkan sekaligus mengurangi risiko penipuan. Mulai saat itu, uang mulai mewakili nilai yang diberikan oleh pemerintah yang menerbitkan koin.
Dikutip dari Investopedia, para arkeolog dari Universitas Zhengzhou, China mengumumkan penemuan situs pencetakan koin tertua di Guanzhuang, Provinsi Henan, China. Situs tersebut diyakini menjadi tempat mata uang diproduksi.
Sekitar tahun 640 SM, alat tersebut mencetak koin sekop, yaitu salah satu bentuk koin logam standar pertama yang dikenal.
Perkembangan Uang Representatif
Selepas dibentuknya uang koin, kemudian berkembang uang representatif yang digunakan untuk transaksi keuangan tanpa membawa koin. Uang ini dicetak di atas kertas dan mewakili sesuatu yang bernilai tanpa memiliki nilai intrinsik.
Uang representatif atau perwakilan memiliki nilai yang didukung oleh komoditas atau aset fisik lainnya, yang secara langsung terhubung dengan nilai nominalnya. Contoh uang representasional adalah standar emas, yang mana digunakan oleh banyak negara pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Standar emas mengaitkan nilai mata uang suatu negara dengan emas, dengan setiap unit mata uang didukung oleh sejumlah emas yang tetap. Sistem ini semakin populer di antara negara-negara karena menyediakan nilai tukar yang stabil dan membantu mengatur tingkat inflasi dengan mencegah fluktuasi nilai yang besar.
Uang fiat mirip dengan uang representatif, namun nilainya telah ditentukan oleh pemerintah. Uang fiat tidak memiliki nilai intrinsik dan dapat menimbulkan risiko apabila pemerintah tidak mampu mempertahankan nilai uang fiat.
Kemunculan Sistem Perbankan
Pada awal tahun 2000 SM, kerajaan-kerajaan di China, India, Asyur, dan Yunani mendirikan berbagai jenis bank yang mengeluarkan pinjaman dan menyimpan simpanan. Sistem ini kemudian menghilang seiring keruntuhan para kerajaan.
Bank kemudian dikenal mulai abad ke-16. Bank sentral mengendalikan nilai uang kertas, suku bunga, dan jumlah uang beredar agar tidak mempercepat inflasi.
Kemudian muncul mata uang nasional. Para pedagang dan investor pun memperkirakan nilai mata uang di masa depan. Pedagang valas menjual-belikan mata uang untuk memanfaatkan fluktuasi nilai tukar. Mereka mempelajari perekonomian nasional dan berdagang berdasarkan proyeksi masa depan.
Uang Digital dan Kripto
Pada akhirnya, transaksi online muncul karena inovasi uang fiat. Pertukaran keuangan dapat dicatat secara digital melalui lembaga keuangan terverifikasi.
Uang digital dicirikan sebagai transaksi tanpa pertukaran uang fisik yang terjadi secara elektronik. Uang ini dapat meningkatkan sistem moneter, memungkinkan transaksi lintas negara secara instan, dan mempercepat implementasi kebijakan moneter melalui bank sentral
Uang digital lebih sering digunakan untuk menggambarkan mata uang kripto. Kripto pertama kali dibuat tahun 2008 dengan memperkenalkan bitcoin. Transaksi menggunakan mata uang ini harus dapat dicatat pada blockchain publik yang di-hosting oleh komputer independen di seluruh dunia agar dapat terdesentralisasi.
Nah, kini pemerintah sendiri ingin memajukan bangsa melalui uang digital. Pemerintah memperbanyak adanya pembayaran elektronik seiring dengan penggunaan teknologi bagi berbagai bidang bisnis. Menurutmu, jenis uang apa yang akan nyaman digunakan untuk transaksi?
(pal/pal)