Wawasan Kebangsaan: Arti, Tujuan, Pilar, Nilai, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Wawasan Kebangsaan: Arti, Tujuan, Pilar, Nilai, dan Contohnya

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Jumat, 08 Mar 2024 06:30 WIB
Dua suporter membawa bendera Indonesia dan Australia menjelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Australia pada babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Minggu (28/1/2024). ANTARA FOTO/Yusran Uccang/nym.
Foto: ANTARA FOTO/yusran uccang
Jakarta -

Dalam suatu bangsa, wawasan kebangsaan tidak terpisahkan dari aspek kehidupan kulturalnya dalam pola-pola kehidupan ekonomi, sosial, dan politik.

Wawasan kebangsaan mampu menyadarkan semua masyarakat bangsa, akan pentingnya arti hidup bersama berdasarkan dasar persamaan status dan hak.

Dalam hal ini, wawasan kebangsaan berfungsi sebagai perekat dari hidup bersama sebagai suatu bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arti Wawasan Kebangsaan

Dikutip dari buku Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI oleh Bambang Utomo dan Salhefni, wawasan kebangsaan adalah cara individu atau kelompok melihat keberadaannya yang dikaitkan bersama nilai-nilai dan semangat kebangsaan (nasionalisme) dalam suatu negara.

Cara melihat keberadaan diri mereka ini bermakna sebagai kemampuan diri untuk merasa dirinya merupakan bagian integral dari bangsa dan negara yang ditinggali.

ADVERTISEMENT

Dalam modul bertajuk Materi, Struktur, Konsep, dan Keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan terbitan Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, disebutkan bahwa konsep wawasan kebangsaan mengandung aspek moral dan aspek intelektual.

- Aspek Moral

Pada aspek moral, wawasan kebangsaan menuntut adanya perjanjian diri atau komitmen pada individu atau masyarakat. Mereka berjuang bagi kelangsungan kehadiran bangsa dan bagi peningkatan kualitas bangsa.

- Aspek Intelektual

wawasan kebangsaan akan menghendaki pengetahuan mengenai tantangan atau potensi masalah yang dihadapi bangsa. Sehingga, bangsa bisa melaksanakan aktivitas yang berguna bagi kehidupan bangsanya.

Wawasan Kebangsaan Indonesia

Konsep wawasan kebangsaan Indonesia tercetus saat diikrarkannya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai tekad perjuangan keberadaan bangsa Indonesia. Pernyataan eksistensi Indonesia adalah satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.

Pada hakikatnya, wawasan seperti ini tidak mengenal perbedaan asal usul agama, keturunan, warna kulit, ataupun kesukuan.

Sehingga, wawasan kebangsaan Indonesia itu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Indonesia memiliki 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Unsur penting dalam wawasan kebangsaan, yakni:

  • Rasa kebangsaan: perasaan semua komponen bangsa atas kondisi bangsa dalam perjalanan menuju rakyat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
  • Paham kebangsaan: makna tentang bangsa dan cara mewujudkan masa depannya.
  • Semangat kebangsaan: perpaduan dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan yang terlihat dari kualitas dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi suatu ancaman.

Tujuan Wawasan Kebangsaan

Tujuan dari wawasan kebangsaan yaitu untuk memberikan pemahaman individu atau kelompok mengenai bangsanya dan mengaplikasikan nilai-nilai di dalamnya.

Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan

Nilai-nilai dasar wawasan kebangsaan mempunyai enam dimensi manusia yang mendasar dalam persatuan dan kesatuan bangsa.

Berikut adalah nilai-nilai wawasan kebangsaan:

  1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan YME.
  2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang merdeka, bebas, dan bersatu.
  3. Cinta tanah air dan bangsa.
  4. Kedaulatan rakyat (demokrasi).
  5. Kesetiakawanan sosial.
  6. Cita-cita mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Contoh Wawasan Kebangsaan

  • Mau bersikap rasional dan dinamis dalam berpikir serta berpandangan sebagai seorang intelektual.
  • Memanfaatkan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi dalam kepentingan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  • Ikut aktif dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama, suku, atau budaya dalam bermasyarakat.
  • Mendukung segala upaya yang dilakukan dalam mewujudkan suatu keadilan sosial dalam bermasyarakat.

Kesimpulannya, wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia yang berdasarkan asas Bhinneka Tunggal Ika.

Hal ini harus sejalan dengan tidak mematikan keanekaragaman, melainkan keanekaragaman dan kemajemukan itu tidak boleh menjadi pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Itu tadi penjelasan seputar materi wawasan kebangsaan, hingga konsep kebangsaan yang dimiliki bangsa Indonesia.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads