Gerakan 3A Jepang: Pengertian, Latar Belakang, dan Tujuannya

ADVERTISEMENT

Gerakan 3A Jepang: Pengertian, Latar Belakang, dan Tujuannya

ilham fikriansyah - detikEdu
Rabu, 17 Jan 2024 06:30 WIB
Ilustrasi bendera jepang
Ilustrasi bendera Jepang. Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

Saat menduduki Tanah Air pada 1942, pemerintah Jepang mengeluarkan berbagai cara dan kebijakan untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Salah satunya adalah menciptakan Gerakan 3A.

Propaganda ini dilakukan oleh Jepang karena mereka begitu ambisius untuk mendapatkan Indonesia. Lantas, apa tujuan dari Gerakan 3A milik Jepang? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.

Pengertian Gerakan 3A

Gerakan 3A merupakan propaganda Jepang untuk mendapatkan simpati dan dukungan rakyat Indonesia dalam menghadapi sekutu. Gerakan yang didirikan pada April 1942 ini memiliki tiga semboyan, yakni:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. Jepang Cahaya Asia
  2. Jepang Pelindung Asia
  3. Jepang Pemimpin Asia

Mengutip buku Sejarah SMA/MA Kelas XI-IPS oleh Ignas Kingkin Teja, dkk, Gerakan 3A dipelopori oleh Kepala Sendenbu, Hitoshi Shimizu. Lalu, Hitoshi menunjuk seorang tokoh pergerakan nasional, yakni Mr. Syamsudin (Raden Sjamsoeddin) sebagai ketua.

Latar Belakang dan Tujuan Terciptanya Gerakan 3A

Gerakan 3A Jepang.Gerakan 3A Jepang. Foto: Wikimedia Commons

Dalam buku IPS Terpadu Jilid 3A oleh Sri Pujiastuti, dkk, semua ini bermula ketika Jepang berhasil menghancurkan Pearl Harbour. Setelah itu, Jepang dengan cepat menyerang dan menguasai sejumlah negara di Asia Timur.

ADVERTISEMENT

Pada 8 Maret 1941, Belanda yang kala itu menguasai Indonesia kemudian menyerah kepada Jepang. Sejak itu, Jepang menduduki Tanah Air dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam dan rakyat Indonesia agar bisa menang di Perang Pasifik.

Namun, Jepang menggunakan cara baru untuk menarik hati masyarakat. Sering kali siaran radio Tokyo memutar lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' dan pidato-pidato nasionalis.

Jepang juga mengklaim kalau dirinya sebagai saudara tua Indonesia yang datang untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan Belanda. Selain itu, Jepang mengklaim akan menciptakan kemakmuran bersama dalam lingkungan Asia Timur Raya.

Tak tanggung-tanggung, pemerintah Jepang juga membebaskan tokoh-tokoh Indonesia yang diasingkan Belanda, yakni Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Sutan Syahrir. Jepang juga melarang penggunaan bahasa Belanda dan mengizinkan masyarakat memakai bahasa Indonesia.

Tak Bertahan Lama, Gerakan 3A Bubar

Walau telah mempersiapkan segala hal dengan matang, nyatanya Gerakan 3A hanya berumur pendek. Pada September 1942, Gerakan 3A resmi dibubarkan oleh pemerintah Jepang.

Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari rakyat Indonesia yang mengetahui maksud di balik tindakan Jepang dalam menarik simpati rakyat. Semula memang berjalan baik, namun masyarakat mulai tidak bersimpati pada Jepang.

Selain itu, Gerakan 3A dibubarkan karena terjadi perpecahan internal di antara penguasa Jepang. Staf Gunseikan menuduh gerakan ini telah berubah menjadi organisasi massa, padahal seharusnya merupakan gerakan propaganda.

Lalu, Gerakan 3A juga dinilai kurang populer karena dipimpin oleh Mr. Syamsudin. Ia sendiri merupakan tokoh nasionalis namun kurang dikenal masyarakat Indonesia.

Demikian pembahasan mengenai Gerakan 3A mulai dari pengertian, latar belakang, tujuan, hingga penyebab mereka bubar. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads