Beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial pengurus OSIS salah satu SMA di Kalimantan Selatan menyita dan menghancurkan sunscreen (tabir surya) dan kosmetik. Pada video yang beredar, anggota OSIS bahkan menggunting dan merusak sunscreen siswa.
Namun, benarkah remaja tidak butuh sunscreen di sekolah? Direktorat SMP Kemendikbudristek punya jawabannya.
Remaja Juga Butuh Sunscreen
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada masa remaja, hormon meningkat dengan pesat sehingga dapat memengaruhi kulit dan membuatnya lebih sensitif terhadap sinar matahari. Melindungi kulit dari paparan sinar matahari bisa mencegah kerusakan kulit akibat sinar UV. Penggunaan sunscreen secara teratur dapat menjaga kulit mereka tetap sehat dan terhindar dari risiko penyakit kulit yang serius di masa depan.
Paparan sinar UV dari Matahari dapat menimbulkan kerusakan kulit secara bertahap, termasuk penuaan dini, peningkatan risiko kanker kulit, hingga masalah kulit jangka pendek seperti sunburn. Remaja yang sering beraktivitas di luar ruangan seperti di sekolah atau saat olahraga tanpa menggunakan sunscreen, dapat mengalami peningkatan risiko kerusakan kulit yang tak terlihat secara langsung, tapi berkembang seiring waktu.
Tips Memilih Sunscreen untuk Remaja
Dikutip dari rilis Direktorat Sekolah Menengah pertama Kemendikbudristek, berikut ini cara memilih sunscreen untuk remaja:
numbering
Pakai tabir surya dengan SPF minimal 30 PA++ setiap kali keluar rumah.
Pilih tabir surya yang ringan, nyaman, serta disesuaikan dengan jenis kulit, misalnya cream, lotion, atau lainnya.
Pilih tabir surya non-komedogenik untuk kulit berminyak dan berjerawat dan tabir surya non-acnegenic untuk kulit berjerawat dan beruntusan.
(nah/nwk)