Program bahasa Indonesia untuk diplomat negara sahabat diresmikan, Selasa (20/2/2024). 134 Warga asing dari 50 perwakilan negara sahabat dan organisasi internasional akan mengikuti program ini mulai Maret 2024.
Program bahasa Indonesia untuk diplomat negara sahabat merupakan bentuk fasilitasi bahasa Indonesia bagi para diplomat yang tengah menjalankan misi di Indonesia, khususnya di Jakarta. Program ini digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negri (Kemenlu).
Dalam peresmian program, para hadirin juga menjalani tes penempatan yang mengukur tingkat pemahaman berbahasa Indonesia. Para peserta sendiri akan mulai mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia pada 4 Maret - 30 Agustus 2024 di empat lembaga penyelenggara program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), yaitu Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Trisakti, Institut Pariwisata Trisakti, dan Lembaga Bahasa LIA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duta Besar Aljazair, Hassane Rabehi, menjadi salah satu peserta dalam rangkaian acara peresmian program bahasa Indonesia untuk diplomat. Menurutnya, bahasa Indonesia sangat penting bagi para diplomat untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal.
"Saya berharap bisa menulis dan berbicara dalam bahasa Indonesia. Terima kasih atas kolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Kementerian Luar Negeri dalam menyelenggarakan program ini," ucapnya, dikutip dari keterangan yang diterima detikEdu, Rabu (21/2/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh diplomat perwakilan negara sahabat dan organisasi internasional, Duta Besar Argentina, Gustavo Ricardo Coppa; Duta Besar Aljazair, Hassane Rabehi; Duta Besar Armenia, Serob Bejanyan; Duta Besar Belarusia, Raman Ramanouski; Duta Besar Filipina, Gina Alagon Jamoralin; Duta Besar Ukraina, Vasyl Hamianin; dan Duta Besar Kazakhstan, Arnur Tanbay.
Program Belajar Bahasa Indonesia untuk Diplomat Negara Sahabat di RI
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Aminudin Aziz mengatakan program bahasa Indonesia bagi diplomat ini menjadi salah satu cara mengenalkan Indonesia kepada dunia. Program ini menurutnya juga akan mempererat kolaborasi RI dengan negara sahabat.
"Saya sangat senang dan mengapresiasi keinginan Anda untuk mengikuti program bahasa Indonesia ini. Program ini tidak hanya sekadar belajar bahasa Indonesia, namun lebih daripada itu, ini adalah momentum untuk mengenal Indonesia lebih dalam, baik budaya, wisata, dan kekayaan Indonesia lainnya," ujar Aminudin pada peserta peresmian program bahasa Indonesia untuk diplomat.
"Saya berharap, Anda semua dapat mengikuti dan menikmati proses pembelajaran bahasa Indonesia. Orang Indonesia akan sangat bangga dan sangat terbuka jika Anda menyapa mereka dengan bahasa Indonesia," tuturnya.
Aminudin menjelaskan, bahasa Indonesia saat ini sudah tersebar di 54 negara. Mendukung diplomasi, Pemerintah Indonesia juga akan menyediakan beasiswa khusus bagi orang asing yang fasih berbahasa Indonesia untuk menjadi guru bahasa Indonesia di negaranya.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu, Duta Besar, Siti Nugraha Mauludiah menambahkan bahasa Indonesia juga sudah menjadi bahasa resmi di sidang umum Organisasi Pendidikan, Ilmiah, dan Budaya PBB (UNESCO). Menurutnya, belajar bahasa Indonesia hingga mahir akan mendukung diplomat dalam membina hubungan lebih kuat dan saling menghormati dengan warga Indonesia.
"Wikipedia bahasa Indonesia juga menempati posisi ke 25 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia, serta peringkat 3 di Asia setelah bahasa Jepang dan Mandarin," sambungnya.
Selebgram Kenji alias Ken Campur, pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) asal Jepang yang menjadi pewara acara peresmian ini mengaku bangga bahasa Indonesia dikenalkan kepada para diplomat perwakilan negara sahabat.
"Saya sebagai orang Jepang sangat bangga, para diplomat bisa mengikuti program bahasa Indonesia secara gratis. Hal ini sangat penting jika kita memilih tinggal di Indonesia," tutur Kenji.
(twu/nwy)