Negara Ini Bolehkan Rakyat Tak Pilih Siapa-siapa di Pemilu, Kenapa?

ADVERTISEMENT

Negara Ini Bolehkan Rakyat Tak Pilih Siapa-siapa di Pemilu, Kenapa?

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 14 Feb 2024 18:30 WIB
Presiden Macron Nyoblos di Pemilu Parlemen --- Presiden Prancis Emmanuel Macron mencoblos dalam pemilu parlemen putaran kedua di Le Touquet, Prancis (18/7). Partai  La Republique en Marche (LREM) yang dipimpin Macron diprediksi menang. (REUTERS/Christophe Archambault)
Presiden Prancis Emmanuel Macron mencoblos dalam pemilu parlemen putaran kedua di Le Touquet, Prancis. Foto: Reuters
Jakarta -

Sejumlah negara membolehkan rakyat mengosongkan surat suara alias tidak memilih siapapun di pemilu. Negara mana saja dan mengapa?

Sebagai catatan, pemilih yang memutuskan surat suaranya dikosongkan tersebut lazimnya tetap datang ke tempat pemungutan suara (TPS) di negaranya dan memberikan 'suaranya' ke kotak, seperti dikutip dari None of the Above UK.

Negara yang Bolehkan Rakyat Kosongkan Surat Suara di Pemilu

Spanyol

Spanyol memungkinkan rakyat memberikan surat suara kosong alias tidak memilih siapa-siapa di pemilu. Surat suara ini dihitung sebagai surat suara sah dan menjadi ukuran ketidakpuasan rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat suara yang dikosongkan di Spanyol dikenal dengan nama voto en blanco. Opsi ini menjadi bentuk protes pemilu oleh rakyat.

Pada Pemilu Spanyol 2008, rakyat yang kecewa dengan sistem politik negaranya menyatakan protes bersama-sama dengan opsi voto en blanco/blank and null voting (BNV), dikutip dari studi Chiara Superti di jurnal Electoral Studies (2020).

ADVERTISEMENT

Prancis

Opsi tidak memilih calon presiden manapun salah satunya muncul di Pemilihan Presiden Prancis 2017 lalu. Opsi ini disebut vote blanc (suara kosong).

Vote blanc merupakan cara untuk menolak semua kandidat yang diajukan di kotak suara. Pemilih vote blanc merusak surat suara atau memberikan suara kosong.

Jumlah suara kosong di vote blanc tetap dihitung, tetapi tidak dianggap sebagai suara sah dan tidak mempengaruhi hasil pemilu. Dengan begitu, vote blanc dinilai memungkinkan pemilih menolak kandidat, tetapi tidak dapat digunakan untuk mengukur ketidakpuasan pemilih.

Kolombia

Voto en blanco juga dikenal di Kolombia. Surat suara yang dikosongkan ini merupakan ekspresi warga negara abstain yang tidak puas pada kandidat status quo. Pada Pemilu Kolombia 2014, pemilih voto en blanco mencapai 24% suara.

Dikutip dari Colombia Reports, jika suara kosong menang, maka calon yang kalah saat itu dilarang ikut pemilihan ulang dan partai wajib mengajukan kandidat baru. Karena itu, suara kosong memungkinkan calon presiden dan kongres tersingkir dari pemilihan umum. Namun, suara kosong juga tidak bisa menang di pemilu putaran 2.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads