Gas amonia pabrik es di Koang Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten bocor pada Selasa (6/2/2024) pukul 2.45 WIB. 28 Orang karyawan dan warga sekitar dilarikan ke 4 rumah sakit dengan kondisi sesak napas dan iritasi mata.
Akibat kebocoran gas amonia di pabrik es tersebut, 200 warga sekitar dievakuasi. Tim pemadam kebakaran melakukan penyiraman di sekitar lokasi untuk mengurangi pencemaran udara.
"Sekitar 200 warga sekitar pabrik. Karena baunya masih ada terasa dikit-dikit, terutama sekitar lokasi," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, dikutip dari detiknews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau masyarakat masih ada gangguan terkait pernapasan, di situ kita standby-kan petugas kesehatan dari Dokkes, rumah sakit," sambungnya.
Kenapa Ada Gas Amonia di Pabrik Es?
Zain menyatakan sempat ada ledakan tanpa api di lokasi. Ledakan diduga terjadi saat pipa gas terlepas. Namun, pada dasarnya, mengapa ada gas amonia di pabrik es?
Gas amonia anhidrat digunakan sebagai bahan pendingin pada fasilitas industri. Mesin pembuat es di abad ke-19 didasarkan pada prinsip Michael Faraday bahwa saat amonia berubah dari cair menjadi gas, ia menyerap panas dari lingkungannya, menjadi bagian dari siklus pendinginan, seperti dikutip dari PBS.
Pada siklus pendinginan, piston raksasa memampatkan gas amonia jadi cairan panas. Amonia cair panas dipompa ke koil kondensor, lalu didinginkan dan dimasukkan ke pipa di bawah tangki air raksasa. Tekanan lalu dilepaskan, amonia cair menguap, menyerap panas dari air di sekitarnya. Alhasil, air di tangki kemudian menjadi balok es.
Pabrik es dengan teknologi tersebut pada 1880-an di AS dapat menghasilkan hingga 150 ton es per hari. Hingga kini penggunaan amonia tetap populer. Pasalnya sistem menggunakan amonia disebut lebih efisien dibandingkan zat atau gas jenis lain.
Sejumlah industri yang juga menggunakan gas amonia antara lain fasilitas pengolahan daging, unggas, dan ikan, pabrik susu dan es krim, seperti dikutip dari laman Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Departemen Tenaga Kerja AS.
Kilang anggur dan tempat pembuatan bir, fasilitas pengolahan jus dan minuman ringan, gudang freezer, fasilitas pengolahan hasil laut di atas kapal, fasilitas pengolahan makanan lain, dan fasilitas petrokimia juga memakai gas amonia.
Dampak Kebocoran Gas Amonia
Gas amonia tidak berwarna dan berbau menusuk. Sifatnya racun dan mudah meledak, dikutip dari laman FAO.
Kebocoran gas amonia anhidrat menyerang selaput lendir dan sistem pernapasan serta dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Sedangkan ledakan gas amonia berisiko mengakibatkan korban luka dan korban jiwa.
Jika amonia bocor ke udara, tutup hidung dengan handuk basah dan segera bergerak mengevakuasi diri melawan arah angin. Berbaringlah di tanah.
(twu/pal)